Pria 3 Istri Ini Pagi Mengemis, Malamnya Pebisnis dengan 20 Karyawan
A
A
A
NEW DELHI - Kehidupan unik dijalani Chhotu Baraik, 40,asal India. Pada pagi hari, pria beristri tiga ini berprofesi sebagai pengemis dan malam harinya menjadi pebinis dengan 20 karyawan.
Yang mengejutkan, bisnisnya sebagai distributor sebuah perusahaan terkemuka dibangun dari uang hasil mengemis. Penghasilan mengemis Baraik, warga Chakradharpur, Distrik Singhbhum Barat, ini Rs 30.000 juta (rupee India) atau sekitar Rp6,3 juta per bulan.
Baraik menderita cacat di kedua kakinya.
”Awalnya saya berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan saya, namun kemiskinan terus menghantui saya seperti bayangan saya. Saya berpaling untuk mengemis dan mendapatkan banyak uang. Saya menginvestasikannya ke berbagai bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang bagus,” katanya sambil tersenyum.
Dari mengemis dia memiliki toko sendiri yang menjual perabotan. Toko itu dijalankan oleh salah satu dari tiga istrinya.
Kartu tanda distributor milik Chhotu Baraik. Foto/Gulfnews/Media Sosial
Hebatnya lagi, uang hasil mengemis dia kembangkan menjadi usaha pemasok barang atau distributor untuk Vestige, perusahaan terkemuka yang bergerak dalam bidang kesehatan dan produk perawatan pribadi.
Saat ini, Chhotu memiliki 20 staf atau karyawan yang mengelola usahanya. Meski bisnisnya berkembang, dia masih mengemis.
Profesi mengemis dia jalani di pagi hari dan pada malam harinyadia mengenakan jas dan dasi untuk memimpin rapat.
Chhotu mengaku menikmati kebahagiaan dari pernikahan dengan ketiga istrinya. Menurutnya, tak pernah ada pertengkaran di rumahnya.
”Istri pertama saya menjalankan toko perabotan. Penghasilan dari mengemis dan bisnis pemasaran dibagi sama di antara dua istri saya yang lain. Jadi tidak ada perselisihan di antara mereka,” katanya, seperti dikutip Gulfnews, Senin (8/1/2017).
Yang mengejutkan, bisnisnya sebagai distributor sebuah perusahaan terkemuka dibangun dari uang hasil mengemis. Penghasilan mengemis Baraik, warga Chakradharpur, Distrik Singhbhum Barat, ini Rs 30.000 juta (rupee India) atau sekitar Rp6,3 juta per bulan.
Baraik menderita cacat di kedua kakinya.
”Awalnya saya berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan saya, namun kemiskinan terus menghantui saya seperti bayangan saya. Saya berpaling untuk mengemis dan mendapatkan banyak uang. Saya menginvestasikannya ke berbagai bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang bagus,” katanya sambil tersenyum.
Dari mengemis dia memiliki toko sendiri yang menjual perabotan. Toko itu dijalankan oleh salah satu dari tiga istrinya.
Kartu tanda distributor milik Chhotu Baraik. Foto/Gulfnews/Media Sosial
Hebatnya lagi, uang hasil mengemis dia kembangkan menjadi usaha pemasok barang atau distributor untuk Vestige, perusahaan terkemuka yang bergerak dalam bidang kesehatan dan produk perawatan pribadi.
Saat ini, Chhotu memiliki 20 staf atau karyawan yang mengelola usahanya. Meski bisnisnya berkembang, dia masih mengemis.
Profesi mengemis dia jalani di pagi hari dan pada malam harinyadia mengenakan jas dan dasi untuk memimpin rapat.
Chhotu mengaku menikmati kebahagiaan dari pernikahan dengan ketiga istrinya. Menurutnya, tak pernah ada pertengkaran di rumahnya.
”Istri pertama saya menjalankan toko perabotan. Penghasilan dari mengemis dan bisnis pemasaran dibagi sama di antara dua istri saya yang lain. Jadi tidak ada perselisihan di antara mereka,” katanya, seperti dikutip Gulfnews, Senin (8/1/2017).
(mas)