Suhu di AS Capai -29 Derajat Celcius
A
A
A
BOSTON - Suhu dingin pantai timur Amerika Utara mencapai titik terendah di sepanjang sejarah. Hujan salju bahkan turun hingga ke Florida.
Di wilayah Utara Amerika Serikat (AS) dan Kanada, suhu mencapai -29 derajat Celsius dan terasa lebih dingin beberapa derajat pada malam hari, terutama jika angin bertiup kencang.
Pemerintah dan masyarakat lokal bekerja keras untuk membersihkan jalan dari salju. Pada Jumat (5/1/2018), Badan Cuaca Nasional (NWS) memprediksi suhu dingin akan berlangsung beberapa hari dan berada di bawah rata-rata. “Banyak rekor suhu harian yang akan terpecahkan,” ungkap NWS, dikutip BBC kemarin.
Di Massachusetts, tempat turunnya salju setebal 30 sentimeter, warga lokal tampak membersihkan jalan menggunakan sekop. Fenomena yang dijuluki bomb cyclone (topan bom) itu mengakibatkan hujan salju turun begitu lebat dan disertai dengan angin kencang. Air banjir di Pantai New England bahkan sempat membeku.
Sejauh ini, cuaca ekstrem di AS dan Kanada menyebabkan 21 orang tewas, empat orang di antaranya di Caroline Selatan dan Utara, Wisconsin, Kentucky, dan Texas. Di Philadelphia, sebuah mobil bablas ke jalur kereta api di wilayah curam hingga tertabrak commuter train. Seorang penumpang tewas dalam kecelakaan itu.
Akibat cuaca ekstrem tersebut, sekitar 5.000 penerbangan pada Kamis dan Jumat terpaksa dibatalkan. Sementara lebih dari 9.200 penerbangan lainnya ditunda.
Sejak saat itu, sebagian besar penerbangan di bandara di New York dan Boston sudah pulih. Bomb cylone menerjang hampir sebagian wilayah AS dan diperkirakan mampu mencapai Laut Karibia.
New Hampshire Mount Washington, tempat dengan cuaca paling buruk, diramalkan mengalami suhu serendahnya -67 derajat Celcius pada Jumat. Kanada juga diperingatkan agar waspada. Provinsi New Burnswick, Newfoundland, dan Labrador mendapatkan peringatan akan adanya badai musim dingin dan badai salju.
Perusahaan penyedia listrik di Kanada, Nova Scotia Power, menyatakan bahwa sekitar 125.000 pelangganya mengalami mati listrik setelah angin yang bertiup 140 kilometer per jam menerjang wilayah tersebut. Ontario diperkirakan akan mengalami suhu dingin yang sangat ekstrem, sedangkan Quebec akan mengalami hujan salju yang lebat, angin kencang, dan badai.
Walikota Boston Marty Walsh mengatakan kondisi buruk ini akibat perubahan iklim. “Jika kalian ingin meragukan pemanasan global, coba lihat zona banjir,” sebutnya. (M Shamil)
Di wilayah Utara Amerika Serikat (AS) dan Kanada, suhu mencapai -29 derajat Celsius dan terasa lebih dingin beberapa derajat pada malam hari, terutama jika angin bertiup kencang.
Pemerintah dan masyarakat lokal bekerja keras untuk membersihkan jalan dari salju. Pada Jumat (5/1/2018), Badan Cuaca Nasional (NWS) memprediksi suhu dingin akan berlangsung beberapa hari dan berada di bawah rata-rata. “Banyak rekor suhu harian yang akan terpecahkan,” ungkap NWS, dikutip BBC kemarin.
Di Massachusetts, tempat turunnya salju setebal 30 sentimeter, warga lokal tampak membersihkan jalan menggunakan sekop. Fenomena yang dijuluki bomb cyclone (topan bom) itu mengakibatkan hujan salju turun begitu lebat dan disertai dengan angin kencang. Air banjir di Pantai New England bahkan sempat membeku.
Sejauh ini, cuaca ekstrem di AS dan Kanada menyebabkan 21 orang tewas, empat orang di antaranya di Caroline Selatan dan Utara, Wisconsin, Kentucky, dan Texas. Di Philadelphia, sebuah mobil bablas ke jalur kereta api di wilayah curam hingga tertabrak commuter train. Seorang penumpang tewas dalam kecelakaan itu.
Akibat cuaca ekstrem tersebut, sekitar 5.000 penerbangan pada Kamis dan Jumat terpaksa dibatalkan. Sementara lebih dari 9.200 penerbangan lainnya ditunda.
Sejak saat itu, sebagian besar penerbangan di bandara di New York dan Boston sudah pulih. Bomb cylone menerjang hampir sebagian wilayah AS dan diperkirakan mampu mencapai Laut Karibia.
New Hampshire Mount Washington, tempat dengan cuaca paling buruk, diramalkan mengalami suhu serendahnya -67 derajat Celcius pada Jumat. Kanada juga diperingatkan agar waspada. Provinsi New Burnswick, Newfoundland, dan Labrador mendapatkan peringatan akan adanya badai musim dingin dan badai salju.
Perusahaan penyedia listrik di Kanada, Nova Scotia Power, menyatakan bahwa sekitar 125.000 pelangganya mengalami mati listrik setelah angin yang bertiup 140 kilometer per jam menerjang wilayah tersebut. Ontario diperkirakan akan mengalami suhu dingin yang sangat ekstrem, sedangkan Quebec akan mengalami hujan salju yang lebat, angin kencang, dan badai.
Walikota Boston Marty Walsh mengatakan kondisi buruk ini akibat perubahan iklim. “Jika kalian ingin meragukan pemanasan global, coba lihat zona banjir,” sebutnya. (M Shamil)
(nfl)