CDC AS Bersiap Briefing soal Persiapan Hadapi Perang Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) telah menjadwalkan sebuah briefing untuk menjelaskan bagaimana masyarakat AS mempersiapkan diri dalam menghadapi perang nuklir.
Briefing disiapkan setelah Presiden Donald John Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un saling mengumbar retorika “tombol nuklir”.
”Meskipun sebuah ledakan nuklir tidak mungkin terjadi, akan ada hasil yang menghancurkan dan akan ada waktu yang terbatas untuk melakukan langkah-langkah perlindungan kritis. Kendati ada ketakutan seputar kejadian semacam itu, perencanaan dan persiapan dapat mengurangi kematian dan penyakit,” bunyi pemberitahuan CDC soal persiapan briefing.
Dalam situsnya yang dikutip SINDOnews, Sabtu (6/1/2018), lembaga kesehatan publik nasional terkemuka AS itu memastikan bahwa briefing digelar pada 16 Januari 2018. Dalam pengumuman di situsnya, lembaga itu menampilkan foto awan jamur nuklir.
CDC menyatakan, kebanyakan orang tidak tahu bahwa berlindung di sebuah tempat setidaknya selama 24 jam penting untuk menyelamatkan jiwa. ”Dan mengurangi paparan radiasi,” lanjut pengumuman CDC.
Dua orang yang akan hadir dalam briefing tersebut telah mengkhususkan diri dalam studi radiasi. Keduanya adalah Robert Whitcomb,h kepala cabang penelitian radiasi di Pusat Nasional untuk Kesehatan Lingkungan CDC dan Kapten Michael Noska, petugas keamanan radiasi dan penasihat senior untuk kesehatan fisik di Administrasi Obat dan Makanan (FDA) AS.
Seperti diketahui, Presiden Trump melalui Twitter pada Selasa malam lalu membual tentang ukuran ”tombol nuklir” AS yang dia klaim jauh lebih besar dan lebih kuat daripada yang dimiliki Korea Utara.
“Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hanya menyatakan bahwa ‘Tombol Nuklir’ ada di mejanya setiap saat. Akankah (mampu) seseorang dari rezimnya yang kekurangan dan kelaparan makanan, tolong beritahu dia bahwa saya juga memiliki ‘Tombol Nuklir’, tapi ini lebih besar dan lebih kuat daripada miliknya, dan Tombol Nuklir saya bekerja!,” tulis Trump via akun Twitter @realDonaldTrump.
Mantan Wakil Presiden Joe Biden dan mantan Laksamana Mike Mullen telah khawatir bahwa AS dan Korut mendekati perang nuklir.
Briefing disiapkan setelah Presiden Donald John Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un saling mengumbar retorika “tombol nuklir”.
”Meskipun sebuah ledakan nuklir tidak mungkin terjadi, akan ada hasil yang menghancurkan dan akan ada waktu yang terbatas untuk melakukan langkah-langkah perlindungan kritis. Kendati ada ketakutan seputar kejadian semacam itu, perencanaan dan persiapan dapat mengurangi kematian dan penyakit,” bunyi pemberitahuan CDC soal persiapan briefing.
Dalam situsnya yang dikutip SINDOnews, Sabtu (6/1/2018), lembaga kesehatan publik nasional terkemuka AS itu memastikan bahwa briefing digelar pada 16 Januari 2018. Dalam pengumuman di situsnya, lembaga itu menampilkan foto awan jamur nuklir.
CDC menyatakan, kebanyakan orang tidak tahu bahwa berlindung di sebuah tempat setidaknya selama 24 jam penting untuk menyelamatkan jiwa. ”Dan mengurangi paparan radiasi,” lanjut pengumuman CDC.
Dua orang yang akan hadir dalam briefing tersebut telah mengkhususkan diri dalam studi radiasi. Keduanya adalah Robert Whitcomb,h kepala cabang penelitian radiasi di Pusat Nasional untuk Kesehatan Lingkungan CDC dan Kapten Michael Noska, petugas keamanan radiasi dan penasihat senior untuk kesehatan fisik di Administrasi Obat dan Makanan (FDA) AS.
Seperti diketahui, Presiden Trump melalui Twitter pada Selasa malam lalu membual tentang ukuran ”tombol nuklir” AS yang dia klaim jauh lebih besar dan lebih kuat daripada yang dimiliki Korea Utara.
“Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hanya menyatakan bahwa ‘Tombol Nuklir’ ada di mejanya setiap saat. Akankah (mampu) seseorang dari rezimnya yang kekurangan dan kelaparan makanan, tolong beritahu dia bahwa saya juga memiliki ‘Tombol Nuklir’, tapi ini lebih besar dan lebih kuat daripada miliknya, dan Tombol Nuklir saya bekerja!,” tulis Trump via akun Twitter @realDonaldTrump.
Mantan Wakil Presiden Joe Biden dan mantan Laksamana Mike Mullen telah khawatir bahwa AS dan Korut mendekati perang nuklir.
(mas)