Perwira Polisi Iran Tewas Ditembak Demonstran
A
A
A
NAJAFABAD - Demonstrasi massa di Iran memasuki babak baru. Kini, telah timbul korban jiwa di pihak aparat keamanan. Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (2/1), seorang perwira polisi tewas dan tiga lainnya cedera saat seseorang di tengah kerusuhan yang terjadi di Najafabad, melepaskan tembakan ke arah polisi.
"Seorang demonstran mengambil keuntungan dari situasi di kota Najafabad dan melepaskan tembakan ke pasukan polisi dengan senapan berburu," kata Saeed Montazer al-Mahdi, seorang juru bicara kepolisian. Namun, ia tidak menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi.
Penembakan tersebut telah mengakibatkan korban pertama yang dilaporkan berada di antara penegak hukum Iran sejak awal demonstrasi, yang telah melanda Republik Islam tersebut sejak 28 Desember silam.
Sebelumnya pada awal pekan ini, dilaporkan bahwa jumlah warga sipil yang terbunuh di tengah demonstrasi pro-dan anti-pemerintah telah meningkat menjadi 10 orang. Sementara lebih dari 400 orang telah ditangkap dalam demonstrasi tersebut.
Aksi protes ini sendiri dimulai pada pertengahan pekan lalu, saat orang-orang turun ke jalan untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka karena kenaikan harga pangan dan tingkat pengangguran. Namun, sejumlah demonstrasi segera berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah yang lebih besar, karena orang banyak mengarahkan kemarahan mereka kepada pemerintah Iran dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Demonstrasi anti-pemerintah juga diimbangi oleh demonstrasi pro-pemerintah yang sama besarnya. Tindakan untuk mendukung para pemimpin Iran diadakan di sekitar 1.200 kota dan kota di seluruh Iran, termasuk ibu kota, Teheran, dan kota berpenduduk terbanyak kedua, Masyhad.
"Seorang demonstran mengambil keuntungan dari situasi di kota Najafabad dan melepaskan tembakan ke pasukan polisi dengan senapan berburu," kata Saeed Montazer al-Mahdi, seorang juru bicara kepolisian. Namun, ia tidak menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi.
Penembakan tersebut telah mengakibatkan korban pertama yang dilaporkan berada di antara penegak hukum Iran sejak awal demonstrasi, yang telah melanda Republik Islam tersebut sejak 28 Desember silam.
Sebelumnya pada awal pekan ini, dilaporkan bahwa jumlah warga sipil yang terbunuh di tengah demonstrasi pro-dan anti-pemerintah telah meningkat menjadi 10 orang. Sementara lebih dari 400 orang telah ditangkap dalam demonstrasi tersebut.
Aksi protes ini sendiri dimulai pada pertengahan pekan lalu, saat orang-orang turun ke jalan untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka karena kenaikan harga pangan dan tingkat pengangguran. Namun, sejumlah demonstrasi segera berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah yang lebih besar, karena orang banyak mengarahkan kemarahan mereka kepada pemerintah Iran dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Demonstrasi anti-pemerintah juga diimbangi oleh demonstrasi pro-pemerintah yang sama besarnya. Tindakan untuk mendukung para pemimpin Iran diadakan di sekitar 1.200 kota dan kota di seluruh Iran, termasuk ibu kota, Teheran, dan kota berpenduduk terbanyak kedua, Masyhad.
(esn)