Ucapkan Selamat Natal, Mahasiswa Palestina Malah Babak Belur
A
A
A
LONDON - Seorang mahasiswa Muslim menceritakan bagaimana ia takut akan mati setelah kepalanya ditendang. Kejadian itu terjadi beberapa detik setelah ia mengucapkan Selamat Natal kepada tiga orang asing di luar sebuah pub di utara Inggris.
Ihsan Abualrob secara brutal diserang pada malam Natal setelah menghabiskan waktu semalaman di Durham. Abualrob saat ini sedang belajar untuk gelar Master di bidang Politik di Universitas Durham, namun ia ditinggalkan "patah hati" setelah dia dan teman-temannya diserang.
Warga Palestina itu berada di pub Happy Wanderer bersama teman-temannya saat dia disebut "pembom bunuh diri" sebelum diserang di luar pub. Tiga orang asing tersebut awalnya mendekati mereka saat bermain biliar di pub tersebut.
"Kami tidak minum dan sedang duduk di sana mengobrol saat tiba-tiba seorang pria Inggris mendekati kami, menarik sebuah kursi tanpa diundang dan bertanya dari mana asal kami," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (29/12/2017).
"Teman saya bilang dari Mesir dan saya sendiri dari Palestina. Dia berkata: 'Mesir, Palestina. Kamu muslim? Apakah Anda pelaku bom bunuh diri?," tanya orang asing tersebut.
Ketika kelompok itu pergi, mereka mengatakan bahwa mereka akan menemui Abualrob dan kawannya di luar. Tiga pria itu mulai menghina umat Islam dan mengejek agama.
Abualrob berkata: "Selamat Natal, nikmati liburanmu." Tiga orang itu pun lantas berpaling dan mengikuti Abualrob dan kawannya.
"Salah satu dari mereka melempar gelas ke arah kami," katanya.
"Lalu salah satu dari mereka menerjang saya dan meninju pipi kiri saya dan saya terjatuh ke tanah. Kemudian tiga dari mereka mulai menendang kepala, bahu dan tubuh saya. Aku meraih kepalaku di pelukanku untuk melindungi wajahku," tutur Abualrob.
Abualrob jatuh di depan pub, menderita gegar otak dan memar di wajah dan lututnya. Mahasiswa tersebut berkata: "Natal seharusnya merupakan saat cinta dan harapan, bukan kekerasan."
Polisi telah menahan dua orang pelaku karena dicurigai melakukan serangan rasial atau agama.
Seorang juru bicara Polisi Durham mengatakan: "Polisi dipanggil untuk atas penyerangan di luar pub Happy Wanderer di Durham sekitar pukul 8.40 malam pada malam Natal. Seorang pria dibawa ke Rumah Sakit Universitas North Durham dengan luka ringan."
"Seorang pria berusia 49 tahun dan seorang anak berusia 23 tahun telah ditangkap karena dicurigai melakukan serangan rasial atau agama hingga menyebabkan luka parah," tukasnya.
Ihsan Abualrob secara brutal diserang pada malam Natal setelah menghabiskan waktu semalaman di Durham. Abualrob saat ini sedang belajar untuk gelar Master di bidang Politik di Universitas Durham, namun ia ditinggalkan "patah hati" setelah dia dan teman-temannya diserang.
Warga Palestina itu berada di pub Happy Wanderer bersama teman-temannya saat dia disebut "pembom bunuh diri" sebelum diserang di luar pub. Tiga orang asing tersebut awalnya mendekati mereka saat bermain biliar di pub tersebut.
"Kami tidak minum dan sedang duduk di sana mengobrol saat tiba-tiba seorang pria Inggris mendekati kami, menarik sebuah kursi tanpa diundang dan bertanya dari mana asal kami," katanya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (29/12/2017).
"Teman saya bilang dari Mesir dan saya sendiri dari Palestina. Dia berkata: 'Mesir, Palestina. Kamu muslim? Apakah Anda pelaku bom bunuh diri?," tanya orang asing tersebut.
Ketika kelompok itu pergi, mereka mengatakan bahwa mereka akan menemui Abualrob dan kawannya di luar. Tiga pria itu mulai menghina umat Islam dan mengejek agama.
Abualrob berkata: "Selamat Natal, nikmati liburanmu." Tiga orang itu pun lantas berpaling dan mengikuti Abualrob dan kawannya.
"Salah satu dari mereka melempar gelas ke arah kami," katanya.
"Lalu salah satu dari mereka menerjang saya dan meninju pipi kiri saya dan saya terjatuh ke tanah. Kemudian tiga dari mereka mulai menendang kepala, bahu dan tubuh saya. Aku meraih kepalaku di pelukanku untuk melindungi wajahku," tutur Abualrob.
Abualrob jatuh di depan pub, menderita gegar otak dan memar di wajah dan lututnya. Mahasiswa tersebut berkata: "Natal seharusnya merupakan saat cinta dan harapan, bukan kekerasan."
Polisi telah menahan dua orang pelaku karena dicurigai melakukan serangan rasial atau agama.
Seorang juru bicara Polisi Durham mengatakan: "Polisi dipanggil untuk atas penyerangan di luar pub Happy Wanderer di Durham sekitar pukul 8.40 malam pada malam Natal. Seorang pria dibawa ke Rumah Sakit Universitas North Durham dengan luka ringan."
"Seorang pria berusia 49 tahun dan seorang anak berusia 23 tahun telah ditangkap karena dicurigai melakukan serangan rasial atau agama hingga menyebabkan luka parah," tukasnya.
(ian)