Bom Meledak di Supermarket Rusia, Belasan Luka-luka
A
A
A
MOSKOW - Sebuah bom dilaporkan meledak di sebuah supermarket yang berada di pusat kota St. Petersburg, Rusia. Setidaknya 13 orang mengalami luka-luka dalam insiden yang berlangsung semalam itu.
Menurut laporan media setempat, ledakan itu terjadi di dalam supermarket, di mana saat itu situasi di supermarket tidak terlalu ramai. Lebih dari 50 orang dievakuasi dari supermarket di kota kedua terbesar di Rusia tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras serangan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Putin dengan tegas menyatakan bahwa serangan itu adalah aksi terorisme.
"Sebuah serangan teror dilakukan di St Petersburg kemarin. Federal Security Service (FSB) baru-baru ini menggagalkan upaya serangan teror lainnya," kata Putin seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (28/12).
Dia kemudian menginstrusikan FSB untuk tetap bertindak sesuai hukum yang berlaku dalam menghadapi para pelaku teror tersebut. Putin melarang penggunaan kekuatan berlebihan saat berurusan dengan para teroris.
"Namun, jika ada ancaman bagi kehidupan dan kesehatan petugas kami, mereka diizinkan untuk bertindak tegas, tidak menangkap siapa pun dan melumpuhkan orang-orang bersenjata saat itu juga," tukasnya.
Menurut laporan media setempat, ledakan itu terjadi di dalam supermarket, di mana saat itu situasi di supermarket tidak terlalu ramai. Lebih dari 50 orang dievakuasi dari supermarket di kota kedua terbesar di Rusia tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras serangan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Putin dengan tegas menyatakan bahwa serangan itu adalah aksi terorisme.
"Sebuah serangan teror dilakukan di St Petersburg kemarin. Federal Security Service (FSB) baru-baru ini menggagalkan upaya serangan teror lainnya," kata Putin seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (28/12).
Dia kemudian menginstrusikan FSB untuk tetap bertindak sesuai hukum yang berlaku dalam menghadapi para pelaku teror tersebut. Putin melarang penggunaan kekuatan berlebihan saat berurusan dengan para teroris.
"Namun, jika ada ancaman bagi kehidupan dan kesehatan petugas kami, mereka diizinkan untuk bertindak tegas, tidak menangkap siapa pun dan melumpuhkan orang-orang bersenjata saat itu juga," tukasnya.
(esn)