Warga AS Siap Hadapi Dua Badai Salju Pekan Ini

Kamis, 28 Desember 2017 - 13:30 WIB
Warga AS Siap Hadapi...
Warga AS Siap Hadapi Dua Badai Salju Pekan Ini
A A A
NEW YORK - Dua badai salju akan menerjang wilayah Amerika Serikat (AS) dari New England hingga New York pekan ini. Badai itu akan mengakibatkan tumpukan salju semakin tinggi sehingga mengganggu aktivitas warga di banyak kota di Negeri Paman Sam tersebut.

Salah satu badai salju akan menyapu wilayah barat tengah AS dan mengakibatkan turun salju dengan ketebalan mencapai 7 cm di Chicago hingga wilayah Great Lakes, sebelum akhirnya bergerak ke timur. Badai salju yang lainnya diperkirakan akan membawa es dan bergerak ke selatan sebelum menghantam wilayah timur laut AS. "Jika dua badai itu menghantam pada Sabtu (30/11), tumpukan salju akan semakin tebal. Kondisi jalanan juga akan semakin berbahaya untuk dilalui. Banyak penerbangan pasti akan dibatalkan," demikian proyeksi Accuweather dilansir Business Insider.

Badai salju akan menambah suasana dingin dan lebih parah dibandingkan pada Natal lalu di seluruh wilayah AS. Badan Cuaca Nasional (NWS). "Kondisi dingin yang berlebihan akan melanda Chicago dan wilayah Upper Midwest pada hari Tahun Baru dengan temperatur mencapai -28 derajat Celsius hingga Selasa (2/1)," demikian peringatan NWS.

Temperatur di sebagian wilayah AS juga diperkirakan di bawah rata-rata selama pekan ini dan pekan depan. Accuweather memprediksi temperatur di kota-kota besar seperti New York City, Philadelphia, dan St Louis akan mencapai -5 derajat Celsius. Bahkan, NWS menyebutkan New York City akan mengalami malam Tahun Baru terdingin ketiga sepanjang sejarah dengan temperatur mencapai -8 derajat Celsius.

Kemudian, kota-kota lain yang akan dilalui badai salju pertama adalah Fargo, North Dakota; Sioux Falls, South Dakota; Des Moines, Iowa; Minneapolis; Madison, Wisconsin; Chicago; Indianapolis; Detroit; Columbus, Ohio; dan Pittsburgh. Kemudian, kota lainnya yang akan diterjang badai salju lainnya adalah St. Louis dan Kansas City, Missouri; Louisville, Kentucky; dan Cincinnati.

"Badai itu akan bergerak cepat ke wilayah Midwest dan selatan AS serta mengakibatkan intensitas salju turun deras di banyak kota AS," ungkap pakar meteorologi AccuWeather, Kristina Pydynowski. Dia mengungkapkan New England akan menjadi kawasan di mana badai akan mengakibatkan banyak tumbukan salju. "Badai salju akan bergerak ke New Jersey atau Delaware," kata Pydynowski.

Memecahkan Rekor

Badai salju di Erie, Pennsylvania, mengakibatkan ketinggian salju mencapai 86 cm. Badai salju itu terjadi sejak Natal hingga kemarin dan menutupi kota tersebut. Ketinggian salju tersebut memecahkan rekor tahun sebelumnya. Biasanya ketinggian salju pada musim Natal hanya 20 cm. Sebelumnya, ketinggian salju yang memecahkan rekor di kota tersebut hanya 50 cm.

"Pada Natal, ketinggian salju mencapai 86 cm. Pada Selasa lalu, ketinggian hanya 60 cm. Ini menjadi rekor salju paling tinggi di seluruh Negara Bagian Pennsylvania," demikian ungkap Badan Cuaca Nasional (NWS) dilansir CNN.

Menurut NWS Cleveland, badai salju yang sebenarnya dimulai pada Minggu (24/12/2017) lalu mengakibatkan tumpukan salju tersebar. Tumpukan salju itu mengakibatkan danau salju, sebuah fenomena di mana air membeku dan dipenuhi dengan salju. "Danau salju diperkirakan akan bertahan hingga Rabu ini," ungkap NWS.

Menurut Tom Niziol, pakar musim dingin dari The Weather Channel, salju bisa mencapai 70 inci (177 cm) pada badai salju akhir tahun ini. "Badai salju bisa terjadi air dingin melintasi perairan panas Great Lakes," ungkapnya.

Dia mengungkapkan panas dan lembap menyebabkan udara dingin menghasilkan salju. "Badai salju awal di AS turun di Erie, Pennsylvania," ungkap Niziol. "Salju di Erie akan bertahan selama 30 jam," imbuhnya.

Pemerintah lokal Erie langsung mendeklarasikan status darurat salju pada Selasa (26/12/2017) lalu. "Jalanan sangat berbahaya dan tidak bisa dilalui," ungkap Kepolisian Erie.

Dia mengungkapkan, banyaknya tumpukan salju menjadikan pihak kepolisian berusaha bekerja sama dengan penduduk untuk membersihkan salju dari jalanan. "Penduduk seharusnya jangan bepergian hingga salju di jalanan bersih," ungkapnya.

Wali Kota Erie Joe Sinnott mengungkapkan, seumur hidupnya baru pertama kali turun salju hebat dan lebat di kotanya. Padahal, dia tinggal di kota tersebut semenjak kecil. "Salju kali sangat tebal. Ini momen yang tidak biasa," jelasnya kepada New York Times.

Sinnott terus memonitor kondisi kotanya. Dia juga memerintahkan seluruh petugas untuk bekerja sepanjang waktu. "Setiap waktu kita kembali ke jalanan untuk membersihkan salju agar bisa dilalui mobil. Ketika salju kembali turun, kita juga kembali ke jalanan untuk membersihkannya lagi," paparnya.

Semua jalanan di Kota Erie, kata Sinnott, juga ditutup karena tidak bisa dilalui. "Jalanan tidak bisa dilalui pendera mobil," paparnya. Hingga kemarin, dia belum menerima laporan tentang kecelakaan dan korban tewas.

Menurut Direktur Pekerjaan Umum Kota Erie, David Mulvihill, permasalahan kini yang dihadapi adalah banyak mobil yang ditinggal pemiliknya di jalanan. "Banyak warga hanya meninggalkan mobilnya di jalanan," jelasnya.

Banyak tawaran dari pemerintah negara bagian lain untuk mengirimkan peralatan dan bantuan personel. Pasalnya, para petugasnya harus bekerja selama 16 jam sehari. "Untungnya, badai salju ini turun pada liburan sehingga banyak warga memilih tinggal di rumah," paparnya.

Sementara itu, Kara Murphy yang tinggal di Millcreek Township, wilayah pinggiran Erie, selama 15 tahun, mengaku tidak pernah mendapatkan salju seperti ini. "Saya terpaksa turun tangan membersihkan salju yang menutupi mobilnya. Tapi, kini mobil itu kembali ditutup salju," jelasnya.

Kemudian Vince Dragone, yang tinggal di luar Erie, mengungkapkan salju yang turun Desember tahun ini sangatlah lebat. Dia juga harus membersihkan salju di halaman rumahnya. "Untungnya, saya libur hari ini," ujarnya. Akibat badai salju di Pennsylvania tersebut, sejumlah mobil dan rumah terkubur salju.

Banyak penduduk harus berjuang sendiri untuk membersihkan tumpukan salju. Beberapa penerbangan di bandara internasional Erie pun dibatalkan. Banyak toko dan pusat perdagangan ditutup karena sepi pengunjung.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)