Vietnam Lolos dari Terjangan Topan Tembin
A
A
A
HANOI - Sebuah Topan dahsyat yang membuat jejak mematikan dan kehancuran di Filipina telah diturunkan level leganasannya menjadi depresi tropis. Topan ini juga gagal menerjang Vietnam.
Ratusan ribu orang di Delta Mekong Vietnam telah dievakuasi karena daerah tersebut bersiap menghadapi kedatangan Topan Tembin. Topan Tembin sebelumnya telah menyebabkan lebih dari 160 orang tewas di Filipina.
Peramal cuaca memperkirakan ujung selatan delta berada di jalur Tembin, dan mengatakan hujan deras dan angin kencang mulai Senin malam dapat menyebabkan kerusakan serius di wilayah yang rentan, di mana fasilitas tidak dibangun untuk mengatasi cuaca buruk tersebut. Pada Selasa (26/12/2017) pagi, Topan tersebut diturunkan menjadi depresi tropis dan prediksi mengatakan bahwa Topan itu tidak akan melewati Vietnam.
Topan tersebut diperkirakan akan mereda di atas Teluk Thailand pada hari ini nanti.
Selama akhir pekan, Tembin menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang yang menewaskan setidaknya 164 orang dan menyebabkan 171 lainnya hilang di Filipina. Hal itu diungkapkan Romina Marasigan dari badan penanggulangan bencana utama pemerintah Filipina.
Laporan awal dari pejabat di berbagai provinsi menempatkan jumlah korban tewas keseluruhan di lebih dari 230, namun Marasigan memperingatkan penghitungan ganda di tengah kebingungan akibat Topan tersebut dan mengatakan bahwa jumlah tersebut perlu diverifikasi.
Lebih dari 97.000 orang tinggal di 261 pusat evakuasi di Filipina selatan pada hari Senin, sementara hampir 85.000 lainnya mengungsi dan tinggal di tempat lain, Dewan Penanggulangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional mengatakan.
Daerah yang paling parah terkena bencana adalah provinsi Lanao del Norte dan Lanao del Sur serta Semenanjung Zamboanga. Topan Tembin menghantam Filipina sebagai Topan tropis namun diperkuat menjadi topan sebelum bertiup keluar dari negara tersebut hari Minggu ke Laut Cina Selatan menuju Vietnam.
Pejabat Filipina telah memperingatkan penduduk desa di daerah rawan kecelakaan untuk mengungsi sejak Tembin mendekat dan pemerintah berusaha untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kematian akibat Topan yang meluas tersebut, Marasigan mengatakan. Dia menambahkan bahwa sulit memindahkan orang dari rumah sesaat sebelum Natal.
"Kami tidak ingin menyeret orang keluar dari rumah mereka beberapa hari sebelum Natal, tapi yang terbaik adalah meyakinkan mereka untuk secara diam-diam memahami pentingnya mengapa mereka dievakuasi," kata Marasigan dalam sebuah konferensi pers di Manila seperti dikutip dari Washington Post.
Topan Tembin termasuk di antara serangkaian bencana yang menimpa Filipina yang didominasi Katolik pada puncak persiapan Natal.
Sebuah kapal feri antar pulau tenggelam di bagian timur laut provinsi Quezon, Kamis, setelah dilanda angin kencang dan ombak besar, menyebabkan sedikitnya lima orang tewas. Lebih dari 250 penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan. Awal pekan ini, Topan tropis lainnya menewaskan lebih dari 50 orang dan 31 lainnya hilang, sebagian besar akibat tanah longsor, dan merusak lebih dari 10.000 rumah di Filipina tengah.
Ratusan ribu orang di Delta Mekong Vietnam telah dievakuasi karena daerah tersebut bersiap menghadapi kedatangan Topan Tembin. Topan Tembin sebelumnya telah menyebabkan lebih dari 160 orang tewas di Filipina.
Peramal cuaca memperkirakan ujung selatan delta berada di jalur Tembin, dan mengatakan hujan deras dan angin kencang mulai Senin malam dapat menyebabkan kerusakan serius di wilayah yang rentan, di mana fasilitas tidak dibangun untuk mengatasi cuaca buruk tersebut. Pada Selasa (26/12/2017) pagi, Topan tersebut diturunkan menjadi depresi tropis dan prediksi mengatakan bahwa Topan itu tidak akan melewati Vietnam.
Topan tersebut diperkirakan akan mereda di atas Teluk Thailand pada hari ini nanti.
Selama akhir pekan, Tembin menyebabkan tanah longsor dan banjir bandang yang menewaskan setidaknya 164 orang dan menyebabkan 171 lainnya hilang di Filipina. Hal itu diungkapkan Romina Marasigan dari badan penanggulangan bencana utama pemerintah Filipina.
Laporan awal dari pejabat di berbagai provinsi menempatkan jumlah korban tewas keseluruhan di lebih dari 230, namun Marasigan memperingatkan penghitungan ganda di tengah kebingungan akibat Topan tersebut dan mengatakan bahwa jumlah tersebut perlu diverifikasi.
Lebih dari 97.000 orang tinggal di 261 pusat evakuasi di Filipina selatan pada hari Senin, sementara hampir 85.000 lainnya mengungsi dan tinggal di tempat lain, Dewan Penanggulangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional mengatakan.
Daerah yang paling parah terkena bencana adalah provinsi Lanao del Norte dan Lanao del Sur serta Semenanjung Zamboanga. Topan Tembin menghantam Filipina sebagai Topan tropis namun diperkuat menjadi topan sebelum bertiup keluar dari negara tersebut hari Minggu ke Laut Cina Selatan menuju Vietnam.
Pejabat Filipina telah memperingatkan penduduk desa di daerah rawan kecelakaan untuk mengungsi sejak Tembin mendekat dan pemerintah berusaha untuk mencari tahu apa yang menyebabkan kematian akibat Topan yang meluas tersebut, Marasigan mengatakan. Dia menambahkan bahwa sulit memindahkan orang dari rumah sesaat sebelum Natal.
"Kami tidak ingin menyeret orang keluar dari rumah mereka beberapa hari sebelum Natal, tapi yang terbaik adalah meyakinkan mereka untuk secara diam-diam memahami pentingnya mengapa mereka dievakuasi," kata Marasigan dalam sebuah konferensi pers di Manila seperti dikutip dari Washington Post.
Topan Tembin termasuk di antara serangkaian bencana yang menimpa Filipina yang didominasi Katolik pada puncak persiapan Natal.
Sebuah kapal feri antar pulau tenggelam di bagian timur laut provinsi Quezon, Kamis, setelah dilanda angin kencang dan ombak besar, menyebabkan sedikitnya lima orang tewas. Lebih dari 250 penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan. Awal pekan ini, Topan tropis lainnya menewaskan lebih dari 50 orang dan 31 lainnya hilang, sebagian besar akibat tanah longsor, dan merusak lebih dari 10.000 rumah di Filipina tengah.
(ian)