Korut: Jika AS Ingin Hidup Damai, Mereka Harus Ubah Sikapnya

Senin, 25 Desember 2017 - 21:52 WIB
Korut: Jika AS Ingin Hidup Damai, Mereka Harus Ubah Sikapnya
Korut: Jika AS Ingin Hidup Damai, Mereka Harus Ubah Sikapnya
A A A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menyatakan jika Amerika Serikat (AS) ingin hidup damai, maka mereka harus merubah sikap dan kebijakan mereka, khususnya kepada Korut. Ini adalah respon lanjutan atas sanksi baru di Dewan Keamanan (DK) PBB, di mana Pyongyang berpandangan itu adalah upaya baru AS untuk menjatuhkan blokade ekonomi kepada Korut.

"Jika AS ingin hidup dengan aman, mereka harus meninggalkan kebijakan bermusuhannya terhadap DPRK dan belajar untuk hidup berdampingan dengan negara yang memiliki senjata nuklir," kata Kementerian Luar Negeri Korut.

"Mereka juga harus bangun dari mimpi bahwa negara kita yang melepaskan senjata nuklir yang telah kita kembangkan dan diselesaikan melalui segala macam kesulitan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (25/12).

Sebelumnya, Korut melemparkan kecaman keras atas resolusi mengenai sanksi baru yang dijatuhkan oleh DK PBB. Kemlu Korut menyebut sanksi tersebut adalah sebuah deklarasi perang.

Resolusi, yang diinisiasi oleh AS tersebut berusaha untuk melarang hampir 90 persen ekspor produk minyak sulingan ke Korut dengan membatasinya hingga 500 ribu barel per tahun. Resolusi itu juga menuntut pemulangan pekerja asal Korut dalam waktu 24 bulan, lebih lama 12 bulan dari usulan pertama.

"Kami mendefinisikan resolusi sanksi yang dimotori oleh Amerika Serikat (AS) dan para pengikutnya sebagai pelanggaran berat atas kedaulatan Republik kita, sebagai tindakan perang yang melanggar perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan wilayah tersebut. Secara kategoris kami menolak resolusi itu," kata Kemlu Korut.

Kemlu Korut, seperti menyatakan, senjata nuklir yang dimiliki Korut adalah upaya pertahanan diri sendiri yang tidak bertentangan dengan hukum internasional. Pyongyang lalu menuturkan saat ini mereka sedang membahas langkah apa yang akan diambil sebagai respon atas penjatuhan sanksi tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6239 seconds (0.1#10.140)