Dekat Kalimantan, Tujuan Pesawat Amfibi Terbesar di Dunia
A
A
A
BEIJING - Pesawat amfibi terbesar di dunia, AG600, diterbangkan perdana oleh China kemarin. Tujuan pesawat itu ternyata ke pulau dekat James Shoal, dekat Kalimantan, yang diklaim oleh Beijing.
Pesawat AG600 yang terbang dari Zuhai itu melakukan perjalanan pergi-pulang tanpa mengisi ulang bahan bakar. Pulau tujuan pesawat itu yang diklaim China bagian dari kawasan Laut China Selatan.
China telah meningkatkan penelitian mengenai peralatan militer secara lebih lanjut dengan mengadopsi pendekatan “otot” terkait sengketa teritorial di beberapa tempat termasuk di kawasan Laut China Selatan. Langkah Beijing ini “mengejutkan saraf” di wilayah Asia Pasifik dan pihak Amerika Serikat.
Media pemerintah China juga mencatat potensi penggunaan pesawat AG600 memang di Laut China Selatan, di mana China, Vietnam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih.
Perancang utama AG600, Huang Lingcai, yang dikutip oleh China Daily, membenarkan bahwa pesawat tersebut terbang dari Zuhai, Guadong, ke pulau selatan dekat James Shoal, wilayah yang diklaim Beijing di dekat Kalimantan.
Kantor berita Xinhua melaporkan, pesawat tersebut adalah ”roh pelindung laut, pulau dan terumbu karang”.
Pesawat amfibi terbesar di dunia ini sejatinya dijadwalkan terbang perdana awal tahun ini. Namun, tidak jelas mengapa tertunda. Pesawat tersebut sebelumnya menjalani uji coba pada bulan April.
Perusahaan Industri Penerbangan Milik Negara China (AVIC) telah menghabiskan hampir delapan tahun untuk mengembangkan pesawat terbang yang kira-kira seukuran Boeing Co 737. Pesawat tersebut dirancang untuk melakukan penyelamatan laut dan misi pemadaman kebakaran hutan.
Didukung oleh empat mesin turboprop, AG600 dapat membawa 50 orang selama misi pencarian dan penyelamatan maritim. Peswat ini juga dapat mengangkut 12 metrik ton air dalam waktu 20 detik untuk misi pemadaman kebakaran.
Pihak perusahaan mengaku telah menerima 17 pesanan pesawat serupa dari sebuah departemen pemerintah China dan perusahaan Beijing. Pesawat ini memiliki jangkauan penerbangan maksimum 4.500 km (2.800 mil) dan berat saat lepas landas maksimum 53,5 ton.
Pesawat AG600 yang terbang dari Zuhai itu melakukan perjalanan pergi-pulang tanpa mengisi ulang bahan bakar. Pulau tujuan pesawat itu yang diklaim China bagian dari kawasan Laut China Selatan.
China telah meningkatkan penelitian mengenai peralatan militer secara lebih lanjut dengan mengadopsi pendekatan “otot” terkait sengketa teritorial di beberapa tempat termasuk di kawasan Laut China Selatan. Langkah Beijing ini “mengejutkan saraf” di wilayah Asia Pasifik dan pihak Amerika Serikat.
Media pemerintah China juga mencatat potensi penggunaan pesawat AG600 memang di Laut China Selatan, di mana China, Vietnam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih.
Perancang utama AG600, Huang Lingcai, yang dikutip oleh China Daily, membenarkan bahwa pesawat tersebut terbang dari Zuhai, Guadong, ke pulau selatan dekat James Shoal, wilayah yang diklaim Beijing di dekat Kalimantan.
Kantor berita Xinhua melaporkan, pesawat tersebut adalah ”roh pelindung laut, pulau dan terumbu karang”.
Pesawat amfibi terbesar di dunia ini sejatinya dijadwalkan terbang perdana awal tahun ini. Namun, tidak jelas mengapa tertunda. Pesawat tersebut sebelumnya menjalani uji coba pada bulan April.
Perusahaan Industri Penerbangan Milik Negara China (AVIC) telah menghabiskan hampir delapan tahun untuk mengembangkan pesawat terbang yang kira-kira seukuran Boeing Co 737. Pesawat tersebut dirancang untuk melakukan penyelamatan laut dan misi pemadaman kebakaran hutan.
Didukung oleh empat mesin turboprop, AG600 dapat membawa 50 orang selama misi pencarian dan penyelamatan maritim. Peswat ini juga dapat mengangkut 12 metrik ton air dalam waktu 20 detik untuk misi pemadaman kebakaran.
Pihak perusahaan mengaku telah menerima 17 pesanan pesawat serupa dari sebuah departemen pemerintah China dan perusahaan Beijing. Pesawat ini memiliki jangkauan penerbangan maksimum 4.500 km (2.800 mil) dan berat saat lepas landas maksimum 53,5 ton.
(mas)