Ancam Anggota PBB, Palestina: AS Serang Kedaulatan Negara Lain
A
A
A
RAMALLAH - Palestina menyatakan kecaman keras atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terhadap anggota PBB. Trump mengancam akan memotong dana bantuan kepada negara-negara yang memberikan suara "ya" dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB mengenai Yerusalem.
Juru bicara Fatah Osama al-Qawasm menyatakan, apa yang dilakukan Trump adalah sebuan bentuk pemerasan dan serangan langsung terhadap kedaualatan negara-negara anggota PBB. "Kami berharap negara-negara dunia akan menghadapi ancaman AS," ucap Osama.
Hal senada juga disampaikan oleh Organisasi Palaestina Merdeka atau PLO. Hanan Ashrawi, salah seorang anggota eksekutif PLO menyatakan, pihaknya mengecam pernyataan tersebut. Meski demikian, dia yakin negara-negara anggota PBB tetap akan memberikan bantuan kepada Palestina.
"Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan takut. Kami percaya bahwa anggota Majelis Umum PBB akan melindungi komitmen politik dan hukum mereka terhadap masalah Palestina dengan suara mayoritas," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (21/12).
Sebelumnya diwartakan, Trump, mengancam akan memotong bantuan keuangan ke negara yang memberikan suara dalam Sidang Umum PBB.
Anggota Majelis PBB yang beranggotakan 193 orang tersebut akan mengadakan sebuah sesi khusus darurat langka pada pekan ini atas permintaan negara-negara Arab dan Muslim mengenai keputusan AS yang kontroversial tersebut.
"Mereka mengambil ratusan juta dolar bahkan miliaran dolar, dan kemudian mereka memilih untuk melawan kita. Kami akan mengawasi pemungutan suara itu. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli," kata Trump.
Juru bicara Fatah Osama al-Qawasm menyatakan, apa yang dilakukan Trump adalah sebuan bentuk pemerasan dan serangan langsung terhadap kedaualatan negara-negara anggota PBB. "Kami berharap negara-negara dunia akan menghadapi ancaman AS," ucap Osama.
Hal senada juga disampaikan oleh Organisasi Palaestina Merdeka atau PLO. Hanan Ashrawi, salah seorang anggota eksekutif PLO menyatakan, pihaknya mengecam pernyataan tersebut. Meski demikian, dia yakin negara-negara anggota PBB tetap akan memberikan bantuan kepada Palestina.
"Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan takut. Kami percaya bahwa anggota Majelis Umum PBB akan melindungi komitmen politik dan hukum mereka terhadap masalah Palestina dengan suara mayoritas," ucapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (21/12).
Sebelumnya diwartakan, Trump, mengancam akan memotong bantuan keuangan ke negara yang memberikan suara dalam Sidang Umum PBB.
Anggota Majelis PBB yang beranggotakan 193 orang tersebut akan mengadakan sebuah sesi khusus darurat langka pada pekan ini atas permintaan negara-negara Arab dan Muslim mengenai keputusan AS yang kontroversial tersebut.
"Mereka mengambil ratusan juta dolar bahkan miliaran dolar, dan kemudian mereka memilih untuk melawan kita. Kami akan mengawasi pemungutan suara itu. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli," kata Trump.
(esn)