Mesir Sesalkan Keputusan AS Veto Resolusi soal Yerusalem
Mesir Sesalkan Keputusan AS Veto Resolusi soal Yerusalem
A
A
A
KAIRO - Mesir menyatakan penyesalannya atas keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai Yerusalem. Resolusi DK PBB itu mengenai penolakan pengakuan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Mesir sedih dengan hak veto dari keputusan penting yang mengindahkan hati nurani masyarakat internasional dan secara terbuka menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zeid, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (19/12).
Abu Zeid mencatat, kelompok negara-negara Arab di PBB akan berkumpul untuk menilai situasi dan mendiskusikan langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi status Yerusalem.
Sebelumnya, AS menyebut tindakan 14 negara anggota DK PBB lainnya yang mendukung resolusi DK PBB sebagai sesuatu yang memalukan.
“Penghinaan, Amerika tidak akan didikte oleh negara manapun, di mana kita bisa menempatkan kedutaan kita. Ini memalukan, untuk mengatakan bahwa kita sedang melakukan upaya perdamaian” ucap Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam pertemuanDK PBB yang berlangsung semalam itu.
Langkah Washington menggunakan hak veto sudah bisa diprediksi sebelumnya, di mana Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley terang-terangan akan membela Israel dan menyatakan keputusan Presiden Donald Trump sudah benar.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada AS atas pembelaannya.
”Terima kasih, Duta Besar Haley. Di Hanukkah, Anda berbicara seperti Maccabi. Anda menyalakan lilin kebenaran. Anda menghilangkan kegelapan. Satu mengalahkan banyak orang. Kebenaran mengalahkan kebohongan. Terima kasih, Presiden Trump,” ucap Netanyahu.
"Mesir sedih dengan hak veto dari keputusan penting yang mengindahkan hati nurani masyarakat internasional dan secara terbuka menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zeid, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (19/12).
Abu Zeid mencatat, kelompok negara-negara Arab di PBB akan berkumpul untuk menilai situasi dan mendiskusikan langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi status Yerusalem.
Sebelumnya, AS menyebut tindakan 14 negara anggota DK PBB lainnya yang mendukung resolusi DK PBB sebagai sesuatu yang memalukan.
“Penghinaan, Amerika tidak akan didikte oleh negara manapun, di mana kita bisa menempatkan kedutaan kita. Ini memalukan, untuk mengatakan bahwa kita sedang melakukan upaya perdamaian” ucap Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam pertemuanDK PBB yang berlangsung semalam itu.
Langkah Washington menggunakan hak veto sudah bisa diprediksi sebelumnya, di mana Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley terang-terangan akan membela Israel dan menyatakan keputusan Presiden Donald Trump sudah benar.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada AS atas pembelaannya.
”Terima kasih, Duta Besar Haley. Di Hanukkah, Anda berbicara seperti Maccabi. Anda menyalakan lilin kebenaran. Anda menghilangkan kegelapan. Satu mengalahkan banyak orang. Kebenaran mengalahkan kebohongan. Terima kasih, Presiden Trump,” ucap Netanyahu.
(esn)
Explore More