Kereta Jatuh dari Jembatan di Washington, Beberapa Tewas
A
A
A
WASHINGTON - Kereta Amtrak tergelincir jatuh dari jembatan ke jalan raya utama di DuPont, Washington, pada perjalanan perdananya, hari Senin waktu setempat. Pejabat keamanan menyebut banyak korban jiwa, namun laporan media setempat menyatakan enam orang tewas dan sekitar 77 orang lainnya terluka.
Kereta Amtrak melakukan perjalanan perdana pada rute yang lebih cepat dari Seattle ke Portland, Oregon. Dalam perjalanannya, 13 dari 14 mobil kereta atau gerbong tergelincir. Beberapa di antaranya jatuh dari jembatan.
Kecelakaan ini juga melibatkan lima kendaraan dan dua truk semi trailer. “Menyebabkan banyak korban jiwa,” kata juru bicara kantor sheriff setempat, Ed Troyer, kepada wartawan di lokasi kejadian, tanpa merinci jumlah korban, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/12/2017).
Menurut pihak Amtrak, Kereta Cascade 501 itu melaju dengan kecepatan lebih dari 80 mph dan tergelincir sekitar 40 mil dari Seattle sebelum pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Juru bicara Patroli Negara Bagian Washington, Patrol Brooke Bova, membenarkan bahwa 13 dari 14 mobil kereta atau gerbong tergelincir.
Sebanyak 77 orang dibawa ke rumah sakit di wilayah Pierce dan Thurston. Menurut layanan kesehatan yang berbasis di Tacoma, CHI Franciscan Health, puluhan korban luka itu termasuk empat pasien ”tingkat merah” dengan luka paling parah.
Sebanyak 20 pasien lainnya dirawat di Madigan Army Medical Center di Tacoma.”Sembilan dalam kondisi serius tapi stabil,” kata pihak pusat medis tersebut.
Empat jam setelah kecelakaan di DuPont, Washington, beberapa gerbong kereta api masih menggantung di jembatan layang, dan yang lain berserakan di seberang jalan.
Data dari pihak Amtrak menyatakan, sekitar 78 penumpang dan lima awak berada di dalam kereta saat insiden terjadi.
Chris Karnes, salah seorang penumpang mengatakan, beberapa orang berhasil lolos dari maut dengan menendang jendela dan kelur.
”Tiba-tiba, kami merasakan suara goyang dan berderit, dan kami merasa seolah sedang menuruni bukit,” kata Karnes.
”Hal berikutnya yang kami tahu, kami terpelanting ke bagian depan tempat duduk kami, jendela pecah, kami berhenti, dan ada air yang keluar dari kereta. Orang-orang menjerit.”
Kereta Amtrak melakukan perjalanan perdana pada rute yang lebih cepat dari Seattle ke Portland, Oregon. Dalam perjalanannya, 13 dari 14 mobil kereta atau gerbong tergelincir. Beberapa di antaranya jatuh dari jembatan.
Kecelakaan ini juga melibatkan lima kendaraan dan dua truk semi trailer. “Menyebabkan banyak korban jiwa,” kata juru bicara kantor sheriff setempat, Ed Troyer, kepada wartawan di lokasi kejadian, tanpa merinci jumlah korban, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/12/2017).
Menurut pihak Amtrak, Kereta Cascade 501 itu melaju dengan kecepatan lebih dari 80 mph dan tergelincir sekitar 40 mil dari Seattle sebelum pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Juru bicara Patroli Negara Bagian Washington, Patrol Brooke Bova, membenarkan bahwa 13 dari 14 mobil kereta atau gerbong tergelincir.
Sebanyak 77 orang dibawa ke rumah sakit di wilayah Pierce dan Thurston. Menurut layanan kesehatan yang berbasis di Tacoma, CHI Franciscan Health, puluhan korban luka itu termasuk empat pasien ”tingkat merah” dengan luka paling parah.
Sebanyak 20 pasien lainnya dirawat di Madigan Army Medical Center di Tacoma.”Sembilan dalam kondisi serius tapi stabil,” kata pihak pusat medis tersebut.
Empat jam setelah kecelakaan di DuPont, Washington, beberapa gerbong kereta api masih menggantung di jembatan layang, dan yang lain berserakan di seberang jalan.
Data dari pihak Amtrak menyatakan, sekitar 78 penumpang dan lima awak berada di dalam kereta saat insiden terjadi.
Chris Karnes, salah seorang penumpang mengatakan, beberapa orang berhasil lolos dari maut dengan menendang jendela dan kelur.
”Tiba-tiba, kami merasakan suara goyang dan berderit, dan kami merasa seolah sedang menuruni bukit,” kata Karnes.
”Hal berikutnya yang kami tahu, kami terpelanting ke bagian depan tempat duduk kami, jendela pecah, kami berhenti, dan ada air yang keluar dari kereta. Orang-orang menjerit.”
(mas)