Bocah Usia 4 Tahun Baca 100 Buku dalam Sehari

Minggu, 17 Desember 2017 - 06:53 WIB
Bocah Usia 4 Tahun Baca...
Bocah Usia 4 Tahun Baca 100 Buku dalam Sehari
A A A
CHICAGO - Bocah asal Chicago, Caleb Green, yang berusia 4 tahun ini menginspirasi orang lain untuk membaca setelah ribuan orang menontonnya membaca 100 buku dalam sehari di Facebook Live.

Caleb Green berjanji pada dirinya sendiri untuk membaca 100 buku berbeda pada Sabtu (9/12/2017) lalu, termasuk membaca buku favoritnya tentang kura-kura Ninja dan anjing. Di antara 100 buku yang dibaca Caleb itu berjudul “I Love My Skin,” “Goodnight, Owl,” dan buku yang terinspirasi Bob Marley berjudul “One Love”.

Stamina Caleb terbilang luar biasa. Dia hanya beristirahat sejenak setiap selesai membaca 10 buku. Caranya beristirahat pun unik. Caleb menari dengan riang kemudian melanjutkan membaca 10 buku lainnya.

Caleb mengambil setiap buku keluar dari rak buku dan meletakkannya di ruang keluarga. Saat mereka menyadari kurang 8 buku dari target 100 buku itu, beberapa teman keluarga datang untuk membawakan beberapa buku lagi sehingga jumlahnya ada 100 buku.

Setelah sembilan jam membaca, 2 jam istirahat dan lebih dari 2.000 penonton, Caleb berhasil membaca semua 100 buku dengan keras. Dia kemudian tampil di ABC7 Chicago pada besok paginya untuk membicarakan keberhasilannya.

Saat stasiun ABC Chicago, WLS TV, bertanya padanya mengapa dia ingin membaca buku yang sangat banyak itu, Caleb menjawab singkat. “Saya suka membaca dan saya ingin membaca lebih banyak seperti kakak perempuan saya.”

Ayah Caleb, Sylus Green menjelaskan pada stasiun televisi bahwa awalnya dia ragu dengan tekad Caleb membaca buku sebanyak itu. Dia pun meminta anaknya mengurangi jumlah buku yang akan dibaca tersebut. Meski demikian, sang anak tetap bersikeras dengan mengatakan, “Tidak, saya ingin membaca 100 buku.”

Sylus Green pun pada akhirnya menjadikan ambisi dan semangat putranya sebagai inspirasi untuk menjalani kehidupan ke depan. “Saya belajar untuk hanya bermimpi besar dan saya menetapkan target-target yang tidak realistis pada diri saya pada tahun depan dan saya terinspirasi oleh Caleb untuk tidak mundur dari itu dan hanya terus mendorongnya,” ujarnya.

Sejak Caleb tampil online sambil membaca buku, keluarga Green mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Beberapa organisasi seperti penerbit buku anak lokal Albert Whitman and Co telah mendonasikan buku untuk Caleb dan kakak perempuannya, Jael yang berusia 7 tahun. Penerbit itu juga berjanji menyumbangkan buku-buku untuk anak-anak lain di wilayah Chicago.

Meski demikian, ada beberapa orang yang berkomentar negatif tentang tantangan Caleb tersebut. Ada yang berkomentar miring, “Buku? Lebih seperti pamlet. Kembali saat dia selesai dengan novel ke-100.”

Komentar miring lainnya, “Senang dia dapat membaca. Tapi akankah dia menghormati hukum dan orang lain di sekitarnya?”

Menanggapi komentar miring itu, Green menyatakan dia tidak akan merebut kesenangan anaknya membaca yang disebarkan ke masyarakat. “Semakin mereka benci, semakin kami cinta,” tulis Green di Facebook.

“Pada akhirnya, luar biasa melihat bocah 4 tahun ingin dan bertekad membawa masyarakat bersama pada Sabtu malam untuk menontonnya membaca!!!” tulis Green saat anaknya berhasil menyelesaikan tantangan itu.

Ingin agar banyak anak-anak lain mendapat manfaat dari aksi yang dilakukan Caleb, Green pun mengajak penulis lokal Candace Edwards untuk mengumpulkan buku-buku bagi sejumlah perpustakaan sekolah di Chicago yang membutuhkan banyak buku.

Gayung bersambut. Edwards menyatakan dia sangat bahagia membantu. Dia pun menyumbangkan 500 eksemplar buku anak yang dia tulis berjudul “I Love My Skin” yang akan didistribusikan di penjuru South Side Chicago. “Tidak semua orang dapat memenuhi rak buku anak mereka, bahkan para guru perlu bantuan untuk mengisi rak buku mereka, jadi mengapa tidak membantu?” ujar Edwards.

Terkesan oleh upaya Caleb dan keluarganya yang telah menjadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan inti sehari-hari dan juga bagi ratusan anak lain di Chicago, pejabat negara bagian Illinois Jesse White mengundang keluarga Green untuk hadir dalam acara warisan Afro-Amerika pada bulan depan.

Caleb terus membaca beberapa buku setiap hari. Saat ditanya dia ingin menjadi apa saat tumbuh besar, Caleb menjelaskan, “Saya ingin menjadi seorang pemain bola basket. Saat saya umur 22 tahun, saya ingin menjadi astronot dan saat saya 23 tahun, saya ingin menjadi Kura-kura Ninja.” (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0505 seconds (0.1#10.140)