Vladimir Putin Yakin Menang Mudah dalam Pemilu Presiden
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa dirinya tidak melihat ada lawan politik yang layak diperhitungkan saat dia bersiap maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilu presiden (pilpres) Maret nanti. Meski begitu, dia tetap akan bekerja menciptakan sistem politik yang lebih seimbang.
Putin dituduh menggunakan televisi negara, pengadilan, dan kepolisian untuk menyudutkan oposisi liberal. Putin mengatakan, awal bulan ini akan maju lagi sebagai capres pada pilpres Maret 2018. Dia pun yakin dapat menang dengan mudah dan memperpanjang kekuasaannya memasuki dekade ketiga.
Putin berencana maju sebagai calon independen dan mengumpulkan dukungan dari lebih satu partai. Partai Rusia Bersatu yang kini berkuasa biasanya mendukung Putin dan tampaknya akan tetap mendukungnya dalam pilpres tersebut. Kendati demikian, Putin ingin partisipasi pemilih lebih tinggi dalam pilpres tersebut.
Putin menjelaskan masih terlalu dini untuk menyebut program kampanyenya, tapi dia menyebut isu-isu utama, yakni membantu membentuk sistem politik yang fleksibel, mendorong ekonomi teknologi tinggi, memperbaiki infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, produktivitas, dan menambah pendapatan riil rakyat.
Putin,65, telah berkuasa sebagai presiden atau perdana menteri (PM) sejak 2000. Masa jabatannya lebih lama dibandingkan Pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev dan hanya dikalahkan oleh Josef Stalin. Dengan tingkat dukungan pemilih diperkirakan sekitar 80%, Putin akan menjabat periode keempat kepresidenan. Dia pun layak menjabat lagi enam tahun hingga 2024, saat dia berusia 72 tahun.
Putin mengakui dia sadar tidak ada pesaing nyata dalam pilpres mendatang. "Lingkungan politik, seperti lingkungan ekonomi, perlu kompetitif," kata Putin di depan lebih dari 1.600 jurnalis asing dan Rusia dalam konferensi pers tahunan di Moskow, Kamis (14/12/2017). "Saya akan mendorong kita memiliki sistem politik seimbang," papar Putin, dikutip kantor berita Reuters.
Dia menyesalkan kurangnya kompetisi, tapi dia menuduh lawan-lawan politiknya gagal mengungkapkan ide positif untuk mengatasi berbagai masalah Rusia. "Penting untuk tidak hanya membuat kebisingan di tempat publik dan bicara tentang rezim. Penting untuk mengusulkan sesuatu untuk membuat sesuatu lebih baik. Namun, saat Anda mulai bandingkan apa yang para pemimpin oposisi usulkan, khususnya para pemimpin oposisi nonsistemik (liberal), di sana ada banyak masalah," kata Putin.
Pemimpin oposisi Alexei Navalny tidak diizinkan maju melawan Putin karena mendapat vonis kasus kriminal. Navalny menyatakan di media sosial bahwa dia telah meluncurkan programnya sendiri pekan ini, tapi dia menuduh Putin mengabaikannya.
Putin dituduh menggunakan televisi negara, pengadilan, dan kepolisian untuk menyudutkan oposisi liberal. Putin mengatakan, awal bulan ini akan maju lagi sebagai capres pada pilpres Maret 2018. Dia pun yakin dapat menang dengan mudah dan memperpanjang kekuasaannya memasuki dekade ketiga.
Putin berencana maju sebagai calon independen dan mengumpulkan dukungan dari lebih satu partai. Partai Rusia Bersatu yang kini berkuasa biasanya mendukung Putin dan tampaknya akan tetap mendukungnya dalam pilpres tersebut. Kendati demikian, Putin ingin partisipasi pemilih lebih tinggi dalam pilpres tersebut.
Putin menjelaskan masih terlalu dini untuk menyebut program kampanyenya, tapi dia menyebut isu-isu utama, yakni membantu membentuk sistem politik yang fleksibel, mendorong ekonomi teknologi tinggi, memperbaiki infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, produktivitas, dan menambah pendapatan riil rakyat.
Putin,65, telah berkuasa sebagai presiden atau perdana menteri (PM) sejak 2000. Masa jabatannya lebih lama dibandingkan Pemimpin Uni Soviet Leonid Brezhnev dan hanya dikalahkan oleh Josef Stalin. Dengan tingkat dukungan pemilih diperkirakan sekitar 80%, Putin akan menjabat periode keempat kepresidenan. Dia pun layak menjabat lagi enam tahun hingga 2024, saat dia berusia 72 tahun.
Putin mengakui dia sadar tidak ada pesaing nyata dalam pilpres mendatang. "Lingkungan politik, seperti lingkungan ekonomi, perlu kompetitif," kata Putin di depan lebih dari 1.600 jurnalis asing dan Rusia dalam konferensi pers tahunan di Moskow, Kamis (14/12/2017). "Saya akan mendorong kita memiliki sistem politik seimbang," papar Putin, dikutip kantor berita Reuters.
Dia menyesalkan kurangnya kompetisi, tapi dia menuduh lawan-lawan politiknya gagal mengungkapkan ide positif untuk mengatasi berbagai masalah Rusia. "Penting untuk tidak hanya membuat kebisingan di tempat publik dan bicara tentang rezim. Penting untuk mengusulkan sesuatu untuk membuat sesuatu lebih baik. Namun, saat Anda mulai bandingkan apa yang para pemimpin oposisi usulkan, khususnya para pemimpin oposisi nonsistemik (liberal), di sana ada banyak masalah," kata Putin.
Pemimpin oposisi Alexei Navalny tidak diizinkan maju melawan Putin karena mendapat vonis kasus kriminal. Navalny menyatakan di media sosial bahwa dia telah meluncurkan programnya sendiri pekan ini, tapi dia menuduh Putin mengabaikannya.
(amm)