Dubes Malaysia: 2017 Tahun Baik Hubungan Kuala Lumpur dan Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim, menuturkan bahwa tahun 2017 adalah tahun yang baik bagi hubungan Malaysia dan Indonesia.
Berbicara saat melakukan jumpa wartawan di Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Zahrain menyatakan banyak kerja sama yang dicapai oleh kedua negara di berbagai bidang dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
"2017 merupakan tahun hubungan terbaik Indonesia, dan Malaysia. Empat tahun saya di sini, dan Alhamdulillah akan dilanjutkan dan saya senang di Indonesia melalui kerja sama dan dukungan yang saya terima dari banyak pihak," ucap Zahrain pada Rabu (13/12/2017).
"Hubungan baik ini khususnya dalam pertemuan kedua pemimpin, Perdana Menteri Najib (Razak), dan Presiden Jokowi di Serawak, Kuching, kita mengadakan annual consultation, dan banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan baik, dan bagi saya banyak yang bisa diselesaikan, dan kerja sama serta hubungan kedua negara serumpun ini dalam menghadapi isu-isu global," ungkapnya.
Ia mengatakan isu-isu yang disepakati oleh kedua negara dalam setahun ini antara lain adalah isu kelapa sawit. Kedua negara sepakat untuk melawan kampanye Eropa dalam menentang kelapa sawit.
"Kedua pemimpin melalui badan yang kita bina Council Palm Oil Production Countries (CPOPC), untuk menangkis tuduhan yang tidak beralasan terkait isu sawit. Kita tidak mau Eropa menganggap sawit sebagai komoditas buruk. Sawit banyak manfaat dan terbukti sebagai minyak nabati yang bagus," ungkapnya.
"Sawit komoditas penting bagi kedua negara. Kita sepakat dan saya ditugaskan PM untuk kerja sama erat dengan Indonesia dalam menanggapi isu-isu negatif dari Eropa. Sawit penting bisa digunakan banyak pihak," sambungnya.
Ia menambahkan selain isu sawit, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan, masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan terbaru adalah masalah Palestina.
Berbicara saat melakukan jumpa wartawan di Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Zahrain menyatakan banyak kerja sama yang dicapai oleh kedua negara di berbagai bidang dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
"2017 merupakan tahun hubungan terbaik Indonesia, dan Malaysia. Empat tahun saya di sini, dan Alhamdulillah akan dilanjutkan dan saya senang di Indonesia melalui kerja sama dan dukungan yang saya terima dari banyak pihak," ucap Zahrain pada Rabu (13/12/2017).
"Hubungan baik ini khususnya dalam pertemuan kedua pemimpin, Perdana Menteri Najib (Razak), dan Presiden Jokowi di Serawak, Kuching, kita mengadakan annual consultation, dan banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan baik, dan bagi saya banyak yang bisa diselesaikan, dan kerja sama serta hubungan kedua negara serumpun ini dalam menghadapi isu-isu global," ungkapnya.
Ia mengatakan isu-isu yang disepakati oleh kedua negara dalam setahun ini antara lain adalah isu kelapa sawit. Kedua negara sepakat untuk melawan kampanye Eropa dalam menentang kelapa sawit.
"Kedua pemimpin melalui badan yang kita bina Council Palm Oil Production Countries (CPOPC), untuk menangkis tuduhan yang tidak beralasan terkait isu sawit. Kita tidak mau Eropa menganggap sawit sebagai komoditas buruk. Sawit banyak manfaat dan terbukti sebagai minyak nabati yang bagus," ungkapnya.
"Sawit komoditas penting bagi kedua negara. Kita sepakat dan saya ditugaskan PM untuk kerja sama erat dengan Indonesia dalam menanggapi isu-isu negatif dari Eropa. Sawit penting bisa digunakan banyak pihak," sambungnya.
Ia menambahkan selain isu sawit, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan, masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan terbaru adalah masalah Palestina.
(ian)