Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Erdogan: AS Menjadi Rekan Pembunuh
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah bergabung dengan geng pembunuh karena mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Ini adakah protes tebaru yang dilontarkan Erdogan terkait dengan keputusan AS tersebut.
"AS telah menjadi mitra dalam pertumpahan darah karena keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan.
"Pernyataan Presiden Trump tidak mengikat kita, juga tidak mengikat Yerusalem," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/12).
Sebelumnya, Erdogan mengecam Israel dan menyebutnya sebagai negara teroris yang membunuh anak-anak. Erdogan berjanji untuk berjuang sampai akhir yang pahit melawan pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota negara Yahudi tersebut.
"Palestina adalah korban yang tidak bersalah untuk Israel, ini adalah negara teroris. Ya, teroris! Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem karena belas kasihan negara yang membunuh anak-anak," Erdogan mengatakan pada sebuah kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Erdogan juga menyebut Israel sebagai negara penindas dan penjajah. Erdogan menyebut reaksi polisi dan militer Israel terhadap demonstrasi tersebut tidak proporsional.
"AS telah menjadi mitra dalam pertumpahan darah karena keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan.
"Pernyataan Presiden Trump tidak mengikat kita, juga tidak mengikat Yerusalem," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/12).
Sebelumnya, Erdogan mengecam Israel dan menyebutnya sebagai negara teroris yang membunuh anak-anak. Erdogan berjanji untuk berjuang sampai akhir yang pahit melawan pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota negara Yahudi tersebut.
"Palestina adalah korban yang tidak bersalah untuk Israel, ini adalah negara teroris. Ya, teroris! Kami tidak akan meninggalkan Yerusalem karena belas kasihan negara yang membunuh anak-anak," Erdogan mengatakan pada sebuah kongres Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Erdogan juga menyebut Israel sebagai negara penindas dan penjajah. Erdogan menyebut reaksi polisi dan militer Israel terhadap demonstrasi tersebut tidak proporsional.
(esn)