Anggota DPR Australia Lamar Pasangan Gay-nya di Parlemen

Senin, 04 Desember 2017 - 10:21 WIB
Anggota DPR Australia...
Anggota DPR Australia Lamar Pasangan Gay-nya di Parlemen
A A A
CANBERRA - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Australia dari kubu konservatif, Tim Wilson, melamar pasangan gay-nya di lantai gedung parlemen, Senin (4/12/2017). Mereka siap menikah secara resmi setelah undang-undang pernikahan sesama jenis disahkan tak lama lagi.

Warga Australia dalam pemungutan suara September lalu secara mayoritas memilih setuju pernikahan sesama jenis dilegalkan di negara tersebut. Senat telah meloloskan rancangan undang-undang (RUU) terkait yang kini sedang di perdebatkan di majelis rendah dan akan selesai pekan ini.

Tim Wilson dari Partai Liberal melamar pasangan gay-nya, Ryan Bolger, di Ibu Kota Canberra. Keduanya saling bertukar cincin, namun telah berjanji untuk menunggu negaranya mengesahkan undang-undang terkait sebelum mereka menikah.

”Perdebatan ini telah menjadi soundtrack untuk hubungan kami,” kata Wilson yang berbagi perasaan emosional kepada rekannya, di gedung parlemen.

”Dalam pidato pertama kami, saya mendefinisikan ikatan kami dengan cincin yang ada di kedua tangan kiri kami, bahwa itulah jawaban atas pertanyaan yang tidak dapat kami ajukan. Jadi hanya ada satu hal yang harus dilakukan—Ryan Patrick Bolger, maukah Anda menikah dengan saya?,” tanya Wilson, mantan komisaris hak asasi manusia Australia, saat melamar pasangannya.

Bolger mengangguk sebagai jawaban “ya” dan disambut tepuk tangan rekan-rekan mereka di parlemen.

Pemerintah koalisi Liberal-Nasional Perdana Menteri Malcolm Turnbull dan Partai Buruh (oposisi) menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk meloloskan undang-undang tersebut pada 7 Desember 2017. Namun, setiap amandemen yang diusulkan dapat mengesampingkan perubahan wakatu tersebut.

Jika UU tersebut disahkan, Australia akan menjadi negara ke-26 yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

”Ini adalah masalah keadilan yang fundamental,” kata Perdana Menteri Malcolm Turnbull kepada parlemen pada hari Senin. ”Sebuah masyarakat yang mempromosikan kebebasan dan persamaan di bawah undang-undang harus memberi hak kepada laki-laki gay dan perempuan (lesbian) untuk menikah,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0657 seconds (0.1#10.140)