AS Tarik Diri dari Kesepakatan Migran PBB
A
A
A
WASHINGTON - Perwakilan Amerika Serikat (AS) di PBB memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan yang ditujukan untuk memperbaiki kebijakan migran dan pengungsi. Menurut pewakilan AS, kesepakatan itu tidak sesuai dengan kepentingan Washington.
"Misi AS untuk PBB telah menginformasikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, bahwa AS telah mengakhiri keikutsertaannya dalam Global Compact on Migration," kata perwakilan AS di PBB dalam sebuah pernyataan.
Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Hailey. Dia menuturkan, masalah kebijakan imigrasi dan pengungsi akan diselesaikan AS secara mandiri, dan tidak perlu campur tangan internasional.
"AS bangga dengan warisan imigran, dan kepemimpinan moral lama kami dalam memberikan dukungan kepada penduduk migran, dan pengungsi di seluruh dunia, dan berjanji bahwa AS akan tetap bermurah hati terhadap migran," ucap Hailey, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (3/12).
"Tapi, keputusan kami mengenai kebijakan imigrasi harus selalu dilakukan oleh orang Amerika dan Amerika saja. Pendekatan global dalam Deklarasi New York sama sekali tidak sesuai dengan kedaulatan AS," sambungnya, menggunakan nama lain dari Global Compact on Migration.
Deklarasi New York untuk Pengungsi dan Migran, yang menetapkan kerangka kerja untuk tindakan lebih lanjut mengenai perbaikan situasi migran dan pengungsi, diadopsi pada bulan September 2016.
Di bawah deklarasi tersebut, negara-negara peserta kesepatan berkomitmen untuk mendorong tanggapan darurat terhadap arus masuk pengungsi, memasok dana kemanusiaan tambahan ke negara tuan rumah, dan mempertimbangkan opsi tambahan untuk pengungsi yang akan diselenggarakan oleh negara-negara ketiga.
"Misi AS untuk PBB telah menginformasikan kepada Sekretaris Jenderal PBB, bahwa AS telah mengakhiri keikutsertaannya dalam Global Compact on Migration," kata perwakilan AS di PBB dalam sebuah pernyataan.
Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Hailey. Dia menuturkan, masalah kebijakan imigrasi dan pengungsi akan diselesaikan AS secara mandiri, dan tidak perlu campur tangan internasional.
"AS bangga dengan warisan imigran, dan kepemimpinan moral lama kami dalam memberikan dukungan kepada penduduk migran, dan pengungsi di seluruh dunia, dan berjanji bahwa AS akan tetap bermurah hati terhadap migran," ucap Hailey, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (3/12).
"Tapi, keputusan kami mengenai kebijakan imigrasi harus selalu dilakukan oleh orang Amerika dan Amerika saja. Pendekatan global dalam Deklarasi New York sama sekali tidak sesuai dengan kedaulatan AS," sambungnya, menggunakan nama lain dari Global Compact on Migration.
Deklarasi New York untuk Pengungsi dan Migran, yang menetapkan kerangka kerja untuk tindakan lebih lanjut mengenai perbaikan situasi migran dan pengungsi, diadopsi pada bulan September 2016.
Di bawah deklarasi tersebut, negara-negara peserta kesepatan berkomitmen untuk mendorong tanggapan darurat terhadap arus masuk pengungsi, memasok dana kemanusiaan tambahan ke negara tuan rumah, dan mempertimbangkan opsi tambahan untuk pengungsi yang akan diselenggarakan oleh negara-negara ketiga.
(esn)