Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Mantan Sekjen ASEAN Wafat, Indonesia Sampaikan Ucapan Duka Cita
Mantan Sekjen ASEAN Wafat, Indonesia Sampaikan Ucapan Duka Cita
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri menyampaikan ucapan duka cita atas wafatnya H. E. Surin Pitsuwan. Pitsuwan adalah mantan Sekretaris Jenderal ASEAN periode 2008–2012 dan juga mantan Menteri Luar Negeri Thailand pada 1997-2001. Pitsuwan meninggal pada 30 November kemarin.
"Mendiang merupakan pemimpin yang memberikan kontribusi dan jasa berharga bagi persatuan Asia Tenggara. Beliau akan selalu dikenang atas perannya dalam memajukan ASEAN," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (1/12/2017).
"Di saat kepemimpinan beliau, ASEAN berhasil mengimplementasikan Piagam ASEAN. Beliau telah memberikan hati dan pikirannya untuk ASEAN dan membawa ASEAN maju bagi semua rakyatnya," sambung pernyataan itu.
"Doa dan simpati kita selalu menyertai keluarga, kerabat dan kolega Beliau agar selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadap suasana duka pada saat ini," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Surin Pitsuwan meninggal dalam usia 68 tahun karena serangan jantung akut pada hari Kamis (30/11/2017). Surin ambruk saat bersiap berbicara di Thailand Halal Assembly 2017 di Bitec di Bang Na.
Dia dilarikan ke Rumah Sakit Ramkhamhaeng dan kemudian dinyatakan meninggal pada pukul 15.07 waktu setempat seperti dikutip dari Bangkok Post.
Surin lahir pada tanggal 28 Oktober 1949 di distrik Muang, Nakhon Si Thammarat. Ia lulus dari Claremont College di California dalam bidang ilmu politik pada tahun 1972 dan mendapatkan gelar master dan gelar doktor dari Harvard University.
Ia memasuki politik pada tahun 1986 sebagai kandidat Partai Demokrat dan memenangkan kursi di kampung halamannya di Nakhon Si Thammarat dari tahun 1986 sampai 2005.
Surin adalah wakil menteri luar negeri dari tahun 1992-95 dan menjadi menteri luar negeri dari tahun 1997 sampai 2001 di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Chuan Leekpai. Dia adalah orang Thailand pertama yang menjadi sekretaris jenderal ASEAN di mana dia bertugas di Jakarta pada tahun 2008 untuk masa jabatan lima tahun sebelum bergabung kembali dengan partai Demokrat.
"Mendiang merupakan pemimpin yang memberikan kontribusi dan jasa berharga bagi persatuan Asia Tenggara. Beliau akan selalu dikenang atas perannya dalam memajukan ASEAN," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (1/12/2017).
"Di saat kepemimpinan beliau, ASEAN berhasil mengimplementasikan Piagam ASEAN. Beliau telah memberikan hati dan pikirannya untuk ASEAN dan membawa ASEAN maju bagi semua rakyatnya," sambung pernyataan itu.
"Doa dan simpati kita selalu menyertai keluarga, kerabat dan kolega Beliau agar selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadap suasana duka pada saat ini," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Surin Pitsuwan meninggal dalam usia 68 tahun karena serangan jantung akut pada hari Kamis (30/11/2017). Surin ambruk saat bersiap berbicara di Thailand Halal Assembly 2017 di Bitec di Bang Na.
Dia dilarikan ke Rumah Sakit Ramkhamhaeng dan kemudian dinyatakan meninggal pada pukul 15.07 waktu setempat seperti dikutip dari Bangkok Post.
Surin lahir pada tanggal 28 Oktober 1949 di distrik Muang, Nakhon Si Thammarat. Ia lulus dari Claremont College di California dalam bidang ilmu politik pada tahun 1972 dan mendapatkan gelar master dan gelar doktor dari Harvard University.
Ia memasuki politik pada tahun 1986 sebagai kandidat Partai Demokrat dan memenangkan kursi di kampung halamannya di Nakhon Si Thammarat dari tahun 1986 sampai 2005.
Surin adalah wakil menteri luar negeri dari tahun 1992-95 dan menjadi menteri luar negeri dari tahun 1997 sampai 2001 di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Chuan Leekpai. Dia adalah orang Thailand pertama yang menjadi sekretaris jenderal ASEAN di mana dia bertugas di Jakarta pada tahun 2008 untuk masa jabatan lima tahun sebelum bergabung kembali dengan partai Demokrat.
(ian)
Explore More