Rudal 'Kiamat' Milik China Masuk Layanan Militer Tahun Depan

Jum'at, 01 Desember 2017 - 01:12 WIB
Rudal Kiamat Milik China...
Rudal 'Kiamat' Milik China Masuk Layanan Militer Tahun Depan
A A A
BEIJING - Rudal balistik antarbenua (ICBM) DF-41 yang dikenal sebagai senjata penyebab “kiamat” milik China akan memasuki layanan militer pada tahun depan. Senjata terkuat Beijing yang dapat membawa 10 hulu ledak dengan kekuatan hingga jutaan megaton ini memiliki rentang tempuh 12.000km hingga 15.000km.

Sebagai perbandingan, ICBM Hwasong-15 yang baru saja diluncurkan Korea Utara (Korut) memiliki perkiraan jangkauan sekitar 13.000km.

Aktifnya senjata berbahaya China untuk tugas militer pada tahun depan tersebut disiarkan media setempat, People Daily pada hari Kamis.

Pakar militer Yang Chengjun dalam sebuah program televisi di China Central Television (CCTV) pada awal pekan ini, mengatakan bahwa DF-41 adalah rudal strategis China yang tercepat dan terakurat.

”Rudal tersebut bisa menyerang setiap penjuru bumi, yang memungkinkan China untuk melawan serangan nuklir ke negara tersebut,” kata Yang.

Menurut surat kabar Beijing, uji coba senjata penyebab “kiamat” tersebut memiliki tingkat keberhasilan 100 persen.

Dr Malcolm Davis, seorang analis senior dalam strategi dan kemampuan pertahanan di Australian Strategic Policy Institute, mengatakan bahwa DF-41 merupakan ICBM China yang paling maju.

”Ini adalah road-mobile, ICBM berbahan bakar padat dengan jangkauan yang mencakup semua target di daratan Amerika Serikat,” ujar Davis.

“MIRV (multiple independently targetable reentry vehicle)-nya berdiri untuk beberapa target,” ujarnya.

”Ini berarti rudal dapat membawa banyak hulu ledak nuklir sampai 10 hulu ledak dengan hasil sekitar 150 kiloton (setara dengan 150.000 ton TNT), atau hulu ledak tunggal dengan hasil hingga 3 megaton (jutaan ton TNT),” imbuh Davis.

Davis mengatakan, 24 rudal jenis ini bisa mengantarkan sekitar 240 hulu ledak ke wilayah AS. ”(Rudal) Hwasong-15 Korea Utara akan membawa satu hulu ledak,” katanya membandingkan.

”(Senjata) ini juga akan membawa alat bantu penetrasi yang dirancang untuk membingungkan pertahanan rudal AS,” papar Davis.

Senjata Beijing itu kian berbahaya, karena China juga telah mengembangkan kendaraan luncur hipersonik. ”Yang akan membawa hulu ledak dan meluncur sampai ke Mach20 di dataran yang sangat tinggi,” ujarnya.

Davis berpendapat, tujuan keseluruhan dari Beijing adalah memastikan ICBM-nya seperti DF-41 dapat mengalahkan sistem pertahanan rudal AS.

John Hallam dari asosiasi perlucutan senjata nuklir mengatakan bahwa DF-41 merupakan rudal nuklir paling kuat di dunia dan merupakan ”senjata kiamat”.

”Ini adalah pemboman, sebanding dengan rudal terbesar Rusia, termasuk Sarma yang baru diuji coba," kata Hallam, seperti dikutip news.com.au, Jumat (1/12/2017).

Pemerintah China belum mengonfirmasi tentang laporan aktifnya senjata “kiamat”-nya itu dalam layanan militer mulai tahun depan. Beijing selama ini juga enggan mengomentari tentang ICBM DF-41 miliknya.
Rudal ‘Kiamat’ Milik China Masuk Layanan Militer Tahun Depan

BEIJING-Rudal balistik antarbenua (ICBM) DF-41 yang dikenal sebagai senjata penyebab “kiamat” milik China akan memasuki layanan militer pada tahun depan. Senjata terkuat Beijing yang dapat membawa 10 hulu ledak dengan kekuatan hingga jutaan megaton ini memiliki rentang tempuh 12.000km hingga 15.000km.

Sebagai perbandingan, ICBM Hwasong-15 yang baru saja diluncurkan Korea Utara (Korut) memiliki perkiraan jangkauan sekitar 13.000km.

Aktifnya senjata berbahaya China untuk tugas militer pada tahun depan tersebut disiarkan media setempat, People Dailay pada hari Kamis.

Pakar militer Yang Chengjun dalam sebuah program televisi di China Central Television (CCTV) pada awal pekan ini, mengatakan bahwa DF-41 adalah rudal strategis China yang tercepat dan terakurat.

”Rudal tersebut bisa menyerang setiap penjuru bumi, yang memungkinkan China untuk melawan serangan nuklir ke negara tersebut,” kata Yang.

Menurut surat kabar Beijing, uji coba senjata penyebab “kiamat” tersebut memiliki tingkat keberhasilan 100 persen.

Dr Malcolm Davis, seorang analis senior dalam strategi dan kemampuan pertahanan di Australian Strategic Policy Institute, mengatakan bahwa DF-41 merupakan ICBM China yang paling maju.

”Ini adalah road-mobile, ICBM berbahan bakar padat dengan jangkauan yang mencakup semua target di daratan Amerika Serikat,” ujar Davis.

“MIRV (multiple independently targetable reentry vehicle)-nya berdiri untuk beberapa target,” ujarnya.
”Ini berarti rudal dapat membawa banyak hulu ledak nuklir sampai 10 hulu ledak dengan hasil sekitar 150 kiloton (setara dengan 150.000 ton TNT), atau hulu ledak tunggal dengan hasil hingga 3 megaton (jutaan ton TNT),” imbuh Davis.
Davis mengatakan, 24 rudal jenis ini bisa mengantarkan sekitar 240 hulu ledak ke wilayah AS. ”(Rudal) Hwasong-15 Korea Utara akan membawa satu hulu ledak,” katanya membandingkan.
”(Senjata) ini juga akan membawa alat bantu penetrasi yang dirancang untuk membingungkan pertahanan rudal AS,” papar Davis.
Senjata Beijing itu kian berbahaya, karena China juga telah mengembangkan kendaraan luncur hipersonik. ”Yang akan membawa hulu ledak dan meluncur sampai ke Mach20 di dataran yang sangat tinggi,” ujarnya.
Davis berpendapat, tujuan keseluruhan dari Beijing adalah memastikan ICBM-nya seperti DF-41 dapat mengalahkan sistem pertahanan rudal AS.
John Hallam dari asosiasi perlucutan senjata nuklir mengatakan bahwa DF-41 merupakan rudal nuklir paling kuat di dunia dan merupakan ”senjata kiamat”.
”Ini adalah pemboman, sebanding dengan rudal terbesar Rusia, termasuk Sarma yang baru diuji coba," kata Hallam.
Pemerintah China belum mengonfirmasi tentang laporan aktifnya senjata “kiamat”-nya itu dalam layanan militer mulai tahun depan. Beijing selama ini juga enggan mengomentari tentang ICBM DF-41 miliknya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1117 seconds (0.1#10.140)