Gunung Agung Meletus Jadi Sorotan Media Dunia
A
A
A
JAKARTA - Media-media internasional ikut mengulas erupsi atau letusan Gunung Agung di Bali, Indonesia. Dampak erupsi terhadap dunia penerbangan menjadi topik yang banyak dibahas.
Media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) CNN, misalnya, mengusung judul “Indonesia volcano: Mount Agung eruption closes Bali's main airport (Gunung berapi Indonesia: Letusan Gunung Agung menutup bandara utama Bali)”.
Dalam laporannya, media tersebut menyoroti evakuasi ribuan penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Agung. Laporan berlanjut dengan dampak pembatalan ratusan penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai yang membuat sekitar 59.000 penumpang domestik dan internasional terpengaruh.
Media AS lainnya, Reuters, dan media Kanada, CBC, juga memberitakan dampak erupsi dengan ulasan serupa.
Media Australia, ABC, melansir berita peringatan bahwa Gunung Agung masih bisa meletus kapan saja. “Bali volcano: Indonesian disaster agency warns Mt Agung could erupt 'anytime', extends evacuation zone (Gunung berapi Bali: Lembaga bencana Indonesia memperingatkan Gunung Agung bisa meletus 'kapan saja', memperluas zona evakuasi),” bunyi judul yang diangkat media tersebut, Senin (27/11/2017).
Media Australia ini juga mengulas dampak erupsi yang membuat bandara utama di Bali ditutup. Peringatan dari kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjadi sumber rujukan.
”Waspadai banjir lahar hujan (lahar dingin) di sekitar Gunung Agung. Banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung. Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 km harus kosong dari aktivitas masyarakat. #Bali,” bunyi peringatan dari Sutopo di akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB.
Tak ketinggalan, media-media Asia dari India, Malaysia, Singapura, juga meng-update kondisi erupsi Gunung Agung.
Media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) CNN, misalnya, mengusung judul “Indonesia volcano: Mount Agung eruption closes Bali's main airport (Gunung berapi Indonesia: Letusan Gunung Agung menutup bandara utama Bali)”.
Dalam laporannya, media tersebut menyoroti evakuasi ribuan penduduk yang tinggal di sekitar Gunung Agung. Laporan berlanjut dengan dampak pembatalan ratusan penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai yang membuat sekitar 59.000 penumpang domestik dan internasional terpengaruh.
Media AS lainnya, Reuters, dan media Kanada, CBC, juga memberitakan dampak erupsi dengan ulasan serupa.
Media Australia, ABC, melansir berita peringatan bahwa Gunung Agung masih bisa meletus kapan saja. “Bali volcano: Indonesian disaster agency warns Mt Agung could erupt 'anytime', extends evacuation zone (Gunung berapi Bali: Lembaga bencana Indonesia memperingatkan Gunung Agung bisa meletus 'kapan saja', memperluas zona evakuasi),” bunyi judul yang diangkat media tersebut, Senin (27/11/2017).
Media Australia ini juga mengulas dampak erupsi yang membuat bandara utama di Bali ditutup. Peringatan dari kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjadi sumber rujukan.
”Waspadai banjir lahar hujan (lahar dingin) di sekitar Gunung Agung. Banjir lahar hujan sudah terjadi di beberapa tempat di lereng Gunung Agung. Hujan akan meningkat. Jangan melakukan aktivitas di sekitar sungai. Radius 8-10 km harus kosong dari aktivitas masyarakat. #Bali,” bunyi peringatan dari Sutopo di akun Twitter-nya, @Sutopo_BNPB.
Tak ketinggalan, media-media Asia dari India, Malaysia, Singapura, juga meng-update kondisi erupsi Gunung Agung.
(mas)