Pasca Gempa Dahsyat, 2 WNI Dievakuasi dari Kaledonia Baru
A
A
A
NOUMEA - Dua warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan telah berhasil dievakuasi oleh pemerintah Kaledonia Baru dari Pulau Mare. Keduanya dievakuasi paska adanya gempa dahsyat yang mengguncang pulau Mare.
Menurut keterangan Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Noumea, kedua WNI adalah penghuni hotel Nengone Village. KJRI menyebut, mereka mendapatkan informasi evakuasi itu langsung dari kedua WNI yang bersangkutan.
"Terdapat dua orang WNI di pulau tersebut yang mengelola hotel Nengone Village yang mewartakan bahwa seluruh hotel telah dikosongkan dan pihak keamanan memandu pengungsian penduduk," kata KJRI Noumea.
Pihak KJRI kemudian menuturkan, pulau Mare terpisah lautan dari pulau utama Kaledonia baru, di mana KJRI Noumea berada. Jarak penerbangan antara Noumea ke Mare berkisar 45 menit dengan pesawat berbaling.
"Kota Noumea dapat merasakan getaran gempa tersebut, namun tidak memperoleh peringatan bahaya tsunami. Kota terujung selatan pulau Kaledonia Baru yang paling dekat dengan pulau Mare memperoleh peringatan tsunami, tetapi telah dicabut beberapa menit yang lalu," ungkapnya.
"Jumlah WNI di Kaledonia Baru berkisar 350 orang, sementara diaspora keturunan Indonesia berkisar 7.000 orang dari 250 ribu penduduk. Orang Indonesia telah datang ke Kaledonia Baru sejak 1896 sebagai pekerja di tambang Nikel dan kebun Kopi milik pemerintah Prancis. Mereka didatangkan atas kerjasam Pemerintah Belanda dan Prancis yang waktunya hampir bersamaan dengan periode pengiriman tenaga pekerja Indonesia ke Suriname," imbuhnya.
Sebelumnya diwartakan, gempa berkekuatan 7,3 skala richter (SR) melanda wilayah Kaledonia Baru pada Senin pagi. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) memantau kemungkinan gelombang tsunami yang berpotensi melanda wilayah tersebut.
Laporan awal menyebutkan, gempa 7,0 SR terjadi di sebuah wilayah yang berjarak 82 km timur laut Tadine, di Pulau Mare, yang berpenduduk lebih dari 5.600 orang. Namun, data tersebut telah direvisi oleh Suvei Geologi Amerika Serikat (USGS), di mana pusat gempa berada di wilayah 68 km dari Tadine dengan kedalaman 25 km. Kekuatan gempa, menurut laporan Reuters, juga direvisi menjadi 7,3 SR.
Menurut keterangan Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI) di Noumea, kedua WNI adalah penghuni hotel Nengone Village. KJRI menyebut, mereka mendapatkan informasi evakuasi itu langsung dari kedua WNI yang bersangkutan.
"Terdapat dua orang WNI di pulau tersebut yang mengelola hotel Nengone Village yang mewartakan bahwa seluruh hotel telah dikosongkan dan pihak keamanan memandu pengungsian penduduk," kata KJRI Noumea.
Pihak KJRI kemudian menuturkan, pulau Mare terpisah lautan dari pulau utama Kaledonia baru, di mana KJRI Noumea berada. Jarak penerbangan antara Noumea ke Mare berkisar 45 menit dengan pesawat berbaling.
"Kota Noumea dapat merasakan getaran gempa tersebut, namun tidak memperoleh peringatan bahaya tsunami. Kota terujung selatan pulau Kaledonia Baru yang paling dekat dengan pulau Mare memperoleh peringatan tsunami, tetapi telah dicabut beberapa menit yang lalu," ungkapnya.
"Jumlah WNI di Kaledonia Baru berkisar 350 orang, sementara diaspora keturunan Indonesia berkisar 7.000 orang dari 250 ribu penduduk. Orang Indonesia telah datang ke Kaledonia Baru sejak 1896 sebagai pekerja di tambang Nikel dan kebun Kopi milik pemerintah Prancis. Mereka didatangkan atas kerjasam Pemerintah Belanda dan Prancis yang waktunya hampir bersamaan dengan periode pengiriman tenaga pekerja Indonesia ke Suriname," imbuhnya.
Sebelumnya diwartakan, gempa berkekuatan 7,3 skala richter (SR) melanda wilayah Kaledonia Baru pada Senin pagi. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) memantau kemungkinan gelombang tsunami yang berpotensi melanda wilayah tersebut.
Laporan awal menyebutkan, gempa 7,0 SR terjadi di sebuah wilayah yang berjarak 82 km timur laut Tadine, di Pulau Mare, yang berpenduduk lebih dari 5.600 orang. Namun, data tersebut telah direvisi oleh Suvei Geologi Amerika Serikat (USGS), di mana pusat gempa berada di wilayah 68 km dari Tadine dengan kedalaman 25 km. Kekuatan gempa, menurut laporan Reuters, juga direvisi menjadi 7,3 SR.
(esn)