Mugabe Bertemu dengan Panglima Militer Zimbabwe
A
A
A
HARARE - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akan bertemu dengan panglima militer yang menempatkannya di bawah tahanan rumah. Mugabe saat ini tengah menghadapi tekanan untuk mundur dari tampuk kekuasaan.
Mugabe bersikeras untuk mempertahankan jabatannya. Ia menolak untuk lengser bahkan di saat rakyat Zimbabwe telah turun ke jalan menyerukannya untuk pergi.
Seorang keponakan Mugabe mengatakan bahwa dia siap untuk mati daripada menyerahkan kekuasaan.
Tapi pertemuan hari ini bisa menentukan nasibnya saat menghadapi peringatan dari lawan dan mantan sekutu bahwa tidak ada masa depan baginya sebagai pemimpin.
Mugabe akan membahas usulan untuk keluar Zimbabwe pada pertemuannya dengan komandan tentara Constantino Chiwenga yang merancang rencana tersebut untuk menggulingkannya.
Perundingan tersebut merupakan putaran kedua dari perundingan yang bertujuan untuk menyetujui sebuah jalan keluar dengan sepotong martabat bagi Mugabe. Pasalnya militer berusaha menghindari tuduhan melakukan kudeta.
Kali ini, pembicaraan tersebut tampaknya tidak menyertakan delegasi pemerintah Afrika Selatan.
Sementara itu Partai ZANU-PF juga sedang mempersiapkan sebuah pertemuan pada hari Minggu (19/11/2017) di mana mereka diprediksi akan memecat Mugabe sebagai pemimpin partai. Partai berkuasa ini adalah pendukung pria berusia 93 tahun yang telah memerintah dalam kurun waktu tiga dekade lebih seperti dikutip dari ITV.
Sedangkan, partai oposisi utama bersiap untuk memulai proses pemakzulan awal pekan depan jika Mugabe tidak mengundurkan diri secara sukarela.
"Jika Mugabe tidak pergi pada hari Selasa, maka pastikan saat matahari terbit dari timur, proses pemakzulan akan masuk," kata Innocent Gonese dari partai MDC-T.
Dia mengatakan bahwa mereka telah melakukan diskusi dengan ZANU-PF untuk bertindak bersama-sama.
MDC-T telah gagal mencoba untuk mendongkel Mugabe di masa lalu, tapi sekarang partai yang berkuasa telah berbalik melawannya.
Militer Zimbabwe menahan Mugabe awal pekan ini setelah dia memecat wakil presiden Emmerson Mnangagwa. Mugabe menuduh deputinya itu berencana untuk mengambil alih kekuasaan.
Langkah tersebut membuat first lady Grace Mugabe muncul sebagai pewaris kekuasaannya. Namun keputusan penting ini terbukti merupakan langkah salah.
Mugabe bersikeras untuk mempertahankan jabatannya. Ia menolak untuk lengser bahkan di saat rakyat Zimbabwe telah turun ke jalan menyerukannya untuk pergi.
Seorang keponakan Mugabe mengatakan bahwa dia siap untuk mati daripada menyerahkan kekuasaan.
Tapi pertemuan hari ini bisa menentukan nasibnya saat menghadapi peringatan dari lawan dan mantan sekutu bahwa tidak ada masa depan baginya sebagai pemimpin.
Mugabe akan membahas usulan untuk keluar Zimbabwe pada pertemuannya dengan komandan tentara Constantino Chiwenga yang merancang rencana tersebut untuk menggulingkannya.
Perundingan tersebut merupakan putaran kedua dari perundingan yang bertujuan untuk menyetujui sebuah jalan keluar dengan sepotong martabat bagi Mugabe. Pasalnya militer berusaha menghindari tuduhan melakukan kudeta.
Kali ini, pembicaraan tersebut tampaknya tidak menyertakan delegasi pemerintah Afrika Selatan.
Sementara itu Partai ZANU-PF juga sedang mempersiapkan sebuah pertemuan pada hari Minggu (19/11/2017) di mana mereka diprediksi akan memecat Mugabe sebagai pemimpin partai. Partai berkuasa ini adalah pendukung pria berusia 93 tahun yang telah memerintah dalam kurun waktu tiga dekade lebih seperti dikutip dari ITV.
Sedangkan, partai oposisi utama bersiap untuk memulai proses pemakzulan awal pekan depan jika Mugabe tidak mengundurkan diri secara sukarela.
"Jika Mugabe tidak pergi pada hari Selasa, maka pastikan saat matahari terbit dari timur, proses pemakzulan akan masuk," kata Innocent Gonese dari partai MDC-T.
Dia mengatakan bahwa mereka telah melakukan diskusi dengan ZANU-PF untuk bertindak bersama-sama.
MDC-T telah gagal mencoba untuk mendongkel Mugabe di masa lalu, tapi sekarang partai yang berkuasa telah berbalik melawannya.
Militer Zimbabwe menahan Mugabe awal pekan ini setelah dia memecat wakil presiden Emmerson Mnangagwa. Mugabe menuduh deputinya itu berencana untuk mengambil alih kekuasaan.
Langkah tersebut membuat first lady Grace Mugabe muncul sebagai pewaris kekuasaannya. Namun keputusan penting ini terbukti merupakan langkah salah.
(ian)