Termahal Sejagat, Lukisan Yesus Karya da Vinci Terjual Rp6 Triliun
A
A
A
NEW YORK - Sebuah lukisan wajah Yesus Kristus karya master Italia Leonardo da Vinci berhasil memecahkan rekor sebagai lukisan termahal sedunia yang pernah dijual di pelelangan. Lukisan itu terjual USD450,3 juta atau sekitar Rp6 triliun.
Karya da Vinci berjudul Salvator Mundi (Juru Selamat Dunia) dijual di rumah lelang Christie, di New York, Amerika Serikat pada tanggal 15 November 2017. Pembeli lukisan dirahasikan dalam sesi penawaran yang menegangkan.
Lukisan cat minyak 26x18 inci tersebut menampilkan sosok Yerus dengan pakaian era Renaissance. Sosok sang Juru Selamat Dunia dalam lukisan itu digambarkan dengan satu tangan terangkat sebagai simbol memberi rahmat, sedangkan tangan yang lain memegang bola kristal.
Lukisan ini pada awalnya dimiliki oleh Raja Loius XII dari Prancis pada awal tahun 1500-an, kemudian kepemilikan beralih ke Raja Charles I dari Inggris sekitar tahun 1649 sebelum dilelang pada tahun 1763.
Sangat sedikit yang diketahui tentang apa yang terjadi pada lukisan itu sampai muncul kembali pada tahun 1900, ketika dibeli oleh kolektor Inggris, Francis Cook.
Pada saat itu, banyak usaha yang tidak berhasil telah dilakukan untuk memulihkannya, sehingga sulit untuk diidentifikasi apakah lukisan itu asli karya da Vinci atau tidak. Pada tahun 1958 lukisan tersebut dijual di lelang seharga 45 poundsterling (USD 60) di London.
Setelah pemulihan di awal tahun 2000-an, lukisan dijual ke kolektor Rusia, Dmitry Rybolovlev, seharga USD127,5 juta sebelum rumah lelang Christie mengumumkan penjualannya pada bulan Oktober. Yang membuat lukisan tersebut lebih berharga adalah kenyataan bahwa itu adalah salah satu dari kurang sekitar 20 karya da Vinci yang ada sekarang.
”Ini adalah setiap ambisi pelelang untuk menjual Leonardo dan kemungkinan satu-satunya kesempatan yang pernah saya miliki,” kata Jussi Pylkkänen, Presiden Global Christie. ”Ini adalah puncak karier saya sejauh ini, sangat menyenangkan bagi seorang Old Master untuk menjadi pusat perhatian. Kegembiraan dari publik atas karya seni ini telah sangat banyak dan sangat menggembirakan,” ujarnya, seperti dikutip IB Times, Kamis (16/11/2017).
Rumah lelang Christie pada awalnya memperkirakan lukisan itu hanya akan terjual sekitar USD 100 juta. Dengan terjual USD450,3 juta, berarti harga karya da Vinci itu mencapai empat kali lipat dari perkiraan.
Harga itu sekaligus mengalahkan harga lukisan berjudul Les Femmes D'Alger karya Picasso yang terjual USD 179,4 juta (Rp 2,3 triliun) pada Mei 2015 lalu.
Karya da Vinci berjudul Salvator Mundi (Juru Selamat Dunia) dijual di rumah lelang Christie, di New York, Amerika Serikat pada tanggal 15 November 2017. Pembeli lukisan dirahasikan dalam sesi penawaran yang menegangkan.
Lukisan cat minyak 26x18 inci tersebut menampilkan sosok Yerus dengan pakaian era Renaissance. Sosok sang Juru Selamat Dunia dalam lukisan itu digambarkan dengan satu tangan terangkat sebagai simbol memberi rahmat, sedangkan tangan yang lain memegang bola kristal.
Lukisan ini pada awalnya dimiliki oleh Raja Loius XII dari Prancis pada awal tahun 1500-an, kemudian kepemilikan beralih ke Raja Charles I dari Inggris sekitar tahun 1649 sebelum dilelang pada tahun 1763.
Sangat sedikit yang diketahui tentang apa yang terjadi pada lukisan itu sampai muncul kembali pada tahun 1900, ketika dibeli oleh kolektor Inggris, Francis Cook.
Pada saat itu, banyak usaha yang tidak berhasil telah dilakukan untuk memulihkannya, sehingga sulit untuk diidentifikasi apakah lukisan itu asli karya da Vinci atau tidak. Pada tahun 1958 lukisan tersebut dijual di lelang seharga 45 poundsterling (USD 60) di London.
Setelah pemulihan di awal tahun 2000-an, lukisan dijual ke kolektor Rusia, Dmitry Rybolovlev, seharga USD127,5 juta sebelum rumah lelang Christie mengumumkan penjualannya pada bulan Oktober. Yang membuat lukisan tersebut lebih berharga adalah kenyataan bahwa itu adalah salah satu dari kurang sekitar 20 karya da Vinci yang ada sekarang.
”Ini adalah setiap ambisi pelelang untuk menjual Leonardo dan kemungkinan satu-satunya kesempatan yang pernah saya miliki,” kata Jussi Pylkkänen, Presiden Global Christie. ”Ini adalah puncak karier saya sejauh ini, sangat menyenangkan bagi seorang Old Master untuk menjadi pusat perhatian. Kegembiraan dari publik atas karya seni ini telah sangat banyak dan sangat menggembirakan,” ujarnya, seperti dikutip IB Times, Kamis (16/11/2017).
Rumah lelang Christie pada awalnya memperkirakan lukisan itu hanya akan terjual sekitar USD 100 juta. Dengan terjual USD450,3 juta, berarti harga karya da Vinci itu mencapai empat kali lipat dari perkiraan.
Harga itu sekaligus mengalahkan harga lukisan berjudul Les Femmes D'Alger karya Picasso yang terjual USD 179,4 juta (Rp 2,3 triliun) pada Mei 2015 lalu.
(mas)