Ganti Bayi Yesus dengan Sosis, Toko Roti Inggris Minta Maaf
A
A
A
LONDON - Toko roti Greggs di Inggris minta maaf karena mengganti bayi Yesus dengan gulungan sosis dalam sebuah gambar untuk peluncuran kalender. Gambar kalender tersebut sebagai promosi kemunculan produk mereka.
Gambar kelender itu menunjukkan adegan tiga orang bijak yang mengelilingi roti sosis di tempat bayi Yesus.
Greggs mengumumkan kalendernya awal bulan ini dan mengklaim bahwa pembeli bisa menghemat 40 poundsterling dengan menyediakan voucher setiap hari selama musim Natal. Toko roti itu menulis; “24 hari dari Greggs? Ho ho HECK YES. Angkat kalender kemunculan kami di toko-toko pilihan mulai 20 November dan hitung mundur ke hari besar dengan gaya!”.
Namun, promosi roti yang dianggap sebagai penistaan itu memicu kemarahan publik di Twitter. Salah satunya disuarakan Simon Richards, kepala eksekutif Freedom Association. ”Silakan memboikot @GreggsOfficial untuk memprotes kalender pertemanan anti-Kristen yang sakit,” tulis dia di Twitter.
”Apa yang pengecut dari orang-orang ini; kita semua tahu bahwa mereka tidak akan pernah berani menghina agama lain! Mereka harus menyumbangkan setiap sen keuntungan mereka kepada @salvationarmyuk,” lanjut Richards.
Meski demikian, tak sedikit orang-orang yang membela toko roti tersebut dengan menganggapnya telah membuat karya yang kreatif. Para pembela berpendapat bahwa kalander itu bermaksud bahwa orang-orang mencintai roti Greggs.
Meski demikian, toko roti tersebut tetap meminta maaf. “Kami benar-benar menyesal telah menyebabkan pelanggaran, ini tidak pernah menjadi niat kami,” kata pihak toko roti Greggs melalui seorang juru bicara seperti dikutip Sky News, Kamis (16/11/2017).
Gambar kelender itu menunjukkan adegan tiga orang bijak yang mengelilingi roti sosis di tempat bayi Yesus.
Greggs mengumumkan kalendernya awal bulan ini dan mengklaim bahwa pembeli bisa menghemat 40 poundsterling dengan menyediakan voucher setiap hari selama musim Natal. Toko roti itu menulis; “24 hari dari Greggs? Ho ho HECK YES. Angkat kalender kemunculan kami di toko-toko pilihan mulai 20 November dan hitung mundur ke hari besar dengan gaya!”.
Namun, promosi roti yang dianggap sebagai penistaan itu memicu kemarahan publik di Twitter. Salah satunya disuarakan Simon Richards, kepala eksekutif Freedom Association. ”Silakan memboikot @GreggsOfficial untuk memprotes kalender pertemanan anti-Kristen yang sakit,” tulis dia di Twitter.
”Apa yang pengecut dari orang-orang ini; kita semua tahu bahwa mereka tidak akan pernah berani menghina agama lain! Mereka harus menyumbangkan setiap sen keuntungan mereka kepada @salvationarmyuk,” lanjut Richards.
Meski demikian, tak sedikit orang-orang yang membela toko roti tersebut dengan menganggapnya telah membuat karya yang kreatif. Para pembela berpendapat bahwa kalander itu bermaksud bahwa orang-orang mencintai roti Greggs.
Meski demikian, toko roti tersebut tetap meminta maaf. “Kami benar-benar menyesal telah menyebabkan pelanggaran, ini tidak pernah menjadi niat kami,” kata pihak toko roti Greggs melalui seorang juru bicara seperti dikutip Sky News, Kamis (16/11/2017).
(mas)