Trump: Berteman dengan Jong-un? Mungkin Saja
A
A
A
HANOI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, suatu hari nanti mungkin ia bisa berteman dengan pemimpin Korea Utara (Korit) Kim Jong-un. Dan, itu akan menjadi hari yang baik, meski ia ragu hal itu akan terjadi.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Vietnam, Trump ditanya apakah ia bisa melihat dirinya berteman dengan Jong-un. Pemimpin AS itu lalu mengatakan, hal itu akan aneh. Namun, ia tetap membuka kemungkinan untuk berteman dengan Jong-un.
"Mungkin itu hal yang aneh terjadi, tapi itu sebuah kemungkinan. Jika hal itu terjadi, bisa jadi hal baik yang bisa saya katakan kepada Anda untuk Korea Utara, tapi juga bisa bagus untuk banyak tempat lain dan menjadi hal yang baik untuk seluruh dunia," kata Trump.
"Itu bisa menjadi sesuatu yang bisa terjadi. Saya tidak tahu apakah itu akan sangat-sangat bagus (jika itu terjadi)," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (12/11).
Sebelumnya, saat berpidato di pertemuan APEC, Trump menyebut pemimpin Korut sebagai diktaktor penuh fantasi liar. "Masa depan daerah ini dan orang-orangnya, tidak boleh disandera oleh fantasi aneh diktator penaklukan yang kejam dan memeras dengan nuklir mereka," ungkap Trump kala itu.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Vietnam, Trump ditanya apakah ia bisa melihat dirinya berteman dengan Jong-un. Pemimpin AS itu lalu mengatakan, hal itu akan aneh. Namun, ia tetap membuka kemungkinan untuk berteman dengan Jong-un.
"Mungkin itu hal yang aneh terjadi, tapi itu sebuah kemungkinan. Jika hal itu terjadi, bisa jadi hal baik yang bisa saya katakan kepada Anda untuk Korea Utara, tapi juga bisa bagus untuk banyak tempat lain dan menjadi hal yang baik untuk seluruh dunia," kata Trump.
"Itu bisa menjadi sesuatu yang bisa terjadi. Saya tidak tahu apakah itu akan sangat-sangat bagus (jika itu terjadi)," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (12/11).
Sebelumnya, saat berpidato di pertemuan APEC, Trump menyebut pemimpin Korut sebagai diktaktor penuh fantasi liar. "Masa depan daerah ini dan orang-orangnya, tidak boleh disandera oleh fantasi aneh diktator penaklukan yang kejam dan memeras dengan nuklir mereka," ungkap Trump kala itu.
(esn)