Korut: Sanksi Menyakiti Perempuan dan Anak-anak

Kamis, 09 November 2017 - 00:56 WIB
Korut: Sanksi Menyakiti...
Korut: Sanksi Menyakiti Perempuan dan Anak-anak
A A A
JENEWA - Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa pihaknya bekerja untuk menegakkan hak-hak perempuan dan kesetaraan jender. Namun sanksi yang diberlakukan oleh negara-negara besar memberi dampak pada keluarga rentan.

Duta besar Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), nama resmi Korut, untuk PBB di Jenewa juga mendesak Korea Selatan (Korsel) untuk mengembalikan 12 pelayan yang "diculik" saat bekerja di China pada bulan April 2016. Pyongyang menyebut hal itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Seoul mengatakan bahwa 12 wanita tersebut dan satu orang telah memilih untuk membelot ke Korsel.

"Amerika Serikat dan kekuatan bermusuhan lainnya menghalangi kesenangan masyarakat kami atas hak asasi mereka dengan segala cara yang mungkin, beralih ke cara dan sarana jahat dalam usaha mereka untuk melumpuhkan gagasan dan sistem DPRK," kata Han Tae-song kepada Komite PBB untuk Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan

Washington, kata Song, telah memanipulasi resolusi sanksi terhadap negaranya di Dewan Keamanan PBB yang melanggar kedaulatan Korut dan hak atas keberadaan dan pembangunan.

"Karena sanksi ekonomi yang tidak manusiawi ini, masyarakat yang rentan seperti perempuan dan anak-anak menjadi korban," ucapnya.

"Sanksi semacam itu terhadap kemanusiaan yang bahkan menghambat pengiriman peralatan medis dan obat-obatan untuk kesehatan ibu dan anak dan barang-barang dasar untuk kehidupan sehari-hari termasuk bahkan sepeda anak-anak mengancam perlindungan dan promosi hak-hak perempuan kami dan bahkan hak untuk bertahan hidup dari anak-anak," tuturnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/11/2017).

Korsel memberlakukan sanksi sepihak terhadap 18 warga Korut pada hari Senin, kecuali transaksi keuangan antara yang dikenai sanksi dan orang Korsel, sebagai bagian dari upaya internasional untuk mengeringkan arus kas ilegal Pyongyang.

Baca Juga: Korsel Jatuhkan Sanksi pada 18 Warga Korut Jelang Kunjungan Trump

Sementara Jepang mengatakan bahwa pihaknya akan mengenakan sanksi tambahan untuk Korut dalam menanggapi ancaman yang terus berlanjut yang diajukan oleh program rudal dan nuklirnya.

Panel PBB, yang terdiri dari 23 pakar independen, sedang memeriksa catatan Korut sebagai bagian dari tinjauan reguler. Temuannya akan diterbitkan pada 17 November mendatang.
(ian)
Berita Terkait
Disaksikan Kim Jong...
Disaksikan Kim Jong Un, Begini Dahsyatnya Kekuatan Artileri Militer Korea Utara
Siap Perang Lawan Korsel,...
Siap Perang Lawan Korsel, 1,4 Juta Anak Muda Korut Daftar Tentara
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Malaysia-Korea Utara...
Malaysia-Korea Utara Putus Hubungan Diplomatik
Kim Jong Un Cek Pabrik...
Kim Jong Un Cek Pabrik Militer Korut, Ada Rudal Taktis
Kim Jong Un Nongkrong...
Kim Jong Un Nongkrong di Tepi Sawah, Pantau Kawasan Terhantam Topan
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
2 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
3 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
4 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
5 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
5 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
6 jam yang lalu
Infografis
Pesona 9 Istri dan Putri...
Pesona 9 Istri dan Putri Para Pemimpin Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved