RI Ucapkan Belasungkawa pada AS Atas Tragedi Penembakan Gereja di Texas
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Kemenenterian Luar Negeri menyampaikan ucapan belasungkawa kepada Amerika Serikat (AS) terkait dengan aksi penembakan yang terjadi di Texas. Puluhan orang tewas dalam penembakan yang terjadi di sebuah gereja itu.
"Kemlu dan KJRI Houston terus mengikuti perkembangan penembakan di San Antonio, Texas, AS pada Minggu siang 5 November. Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," kata juru bicara Kemlu RI, Arrmanantha Nassir pada Senin (6/11).
Arrmanantha kemudian menuturkan, sejauh ini KJRI Houston belum mendapatkan informasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan terbaru di AS tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yg menjadi korban dari penembakan di San Antonio. Hotline KJRI Houston+1 346 932-7284. Jumlah WNI di wilayah Texas State sekitar 9186 orang," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, seorang pria bersenjata, yang diketahui bernama Devin Patrick Kelley, mengumbar tembakan di sebuah gereja di tenggara Texas pada hari Minggu. Sebanyak 26 jemaat tewas, sedangkan pelaku penembakan massal itu ditemukan tewas setelah melarikan diri.
Penembakan massal ini juga menyebabkan 20 orang lainnya terluka. Penembakan terjadi di First Baptist Church di Sutherland Springs, Wilson County, sekitar 40 mil (65 km) timur San Antonio.
Kelley sendiri diketahui adalah mantan anggota Angkatan Udara AS. Dia memiliki tempat tinggal di New Braunfels, Texas, yang berjarak sekitar 35 mil dari First Baptist Church, di Sutherland Springs, tempat serangan tersebut.
Presiden Donald Trump, FBI dan polisi sampai saat ini tidak menyebut penembakan massal ini sebagai aksi teroris.
"Kemlu dan KJRI Houston terus mengikuti perkembangan penembakan di San Antonio, Texas, AS pada Minggu siang 5 November. Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban," kata juru bicara Kemlu RI, Arrmanantha Nassir pada Senin (6/11).
Arrmanantha kemudian menuturkan, sejauh ini KJRI Houston belum mendapatkan informasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan terbaru di AS tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yg menjadi korban dari penembakan di San Antonio. Hotline KJRI Houston+1 346 932-7284. Jumlah WNI di wilayah Texas State sekitar 9186 orang," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, seorang pria bersenjata, yang diketahui bernama Devin Patrick Kelley, mengumbar tembakan di sebuah gereja di tenggara Texas pada hari Minggu. Sebanyak 26 jemaat tewas, sedangkan pelaku penembakan massal itu ditemukan tewas setelah melarikan diri.
Penembakan massal ini juga menyebabkan 20 orang lainnya terluka. Penembakan terjadi di First Baptist Church di Sutherland Springs, Wilson County, sekitar 40 mil (65 km) timur San Antonio.
Kelley sendiri diketahui adalah mantan anggota Angkatan Udara AS. Dia memiliki tempat tinggal di New Braunfels, Texas, yang berjarak sekitar 35 mil dari First Baptist Church, di Sutherland Springs, tempat serangan tersebut.
Presiden Donald Trump, FBI dan polisi sampai saat ini tidak menyebut penembakan massal ini sebagai aksi teroris.
(esn)