Pengadilan Spanyol Panggil Para Pemimpin Catalonia

Kamis, 02 November 2017 - 14:04 WIB
Pengadilan Spanyol Panggil...
Pengadilan Spanyol Panggil Para Pemimpin Catalonia
A A A
MADRID - Pengadilan tinggi Spanyol memanggil para pemimpin Catalonia yang dipecat beberapa waktu lalu. Mereka dipanggil untuk menghadapi tuntutan pemberontakan dan penghinaan, setelah mendukung referendum kemerdekaan yang disengketakan pada bulan Oktober lalu.

Pengadilan Madrid memanggil 13 pejabat sekaligus mantan pemimpin Catalan Carles Puigdemont. Namun Puigdemont telah mengatakan bahwa dia akan mengabaikan perintah tersebut.

"Ini adalah pengadilan politik," kata Puigdemont, yang sekarang berada di Belgia seperti dikutip dari BBC, Kamis (2/11/2017).

Jaksa bisa memerintahkan penangkapan pejabat jika mereka gagal tampil di pengadilan.

Spanyol telah dicengkeram oleh krisis konstitusional sejak referendum diadakan pada tanggal 1 Oktober. Penyelenggaraan referendum bertentangan dengan keputusan pengadilan konstitusional yang telah menyatakan hal tersebut sebagai tindakan ilegal.

Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memberlakukan peraturan langsung mengenai Catalonia, membubarkan parlemen daerah dan menyerukan pemilihan lokal yang cepat.

Ini terjadi setelah anggota parlemen Catalan memilih untuk mendeklarasikan kemerdekaan wilayah timur laut yang makmur. Pemerintah Catalan mengatakan bahwa dari 43% pemilih potensial yang ikut dalam referendum, 90% mendukung kemerdekaan.

Pada hari Senin, jaksa agung Spanyol mengatakan bahwa pemimpin Catalan dituduh melakukan pemberontakan - yang menjalani hukuman penjara maksimum 30 tahun - dan juga penghasutan dan penyalahgunaan dana.

Mereka diperintahkan untuk hadir di Audiencia National Madrid (pengadilan tinggi) pada hari Kamis pagi untuk diinterogasi. Mereka belum dikenai tuntutan secara formal.

Seorang hakim harus memutuskan apakah pejabat tersebut harus dipenjara sambil menunggu penyelidikan yang berpotensi mengarah pada sebuah persidangan.

Hakim juga bisa memberi mereka jaminan bersyarat dan memerintahkan mereka untuk menyerahkan paspor mereka.

Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang dipanggil akan benar-benar hadir di pengadilan.

Namun, Puigdemont sebelumnya membuat pernyataan jelas dia tidak akan datang ke Madrid.

"Panggilan tersebut adalah bagian dari proses yang tidak memiliki dasar hukum dan hanya berusaha menghukum gagasan. Ini adalah pengadilan politik," katanya dalam sebuah pernyataan.

Puigdemont sebelumnya mengatakan akan kembali ke Spanyol jika dia dan rekan-rekannya menerima jaminan pengadilan yang adil.

Pemerintah Spanyol menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki pengaruh atas pengadilan negara tersebut.

Tetapi jika politisi Catalan yang hadir di pengadilan menolak uang jaminan, hal itu akan menyebabkan kemarahan lebih lanjut di antara mereka yang ingin Catalonia melepaskan diri.

Panggilan pengadilan juga memberi mereka waktu tiga hari untuk membayar deposit sebesar USD7.2 juta untuk menutupi potensi kewajiban.
(ian)
Berita Terkait
Mengerikan! Arkeolog...
Mengerikan! Arkeolog Temukan Jejak Kematian Hitam di Catalonia Spanyol
6 Juta Orang Tanpa Akses...
6 Juta Orang Tanpa Akses Air Bersih karena Kekeringan di Catalonia, Spanyol
5 Fakta 2 Partai Separatis...
5 Fakta 2 Partai Separatis Catalonia yang Mengguncang Politik Spanyol
Wabah Covid-19 Merebak,...
Wabah Covid-19 Merebak, Warga Prancis Diminta Tidak Sambangi Catalonia
Hajar Prancis, Begini...
Hajar Prancis, Begini Potret Kemenangan Spanyol menuju Final Euro 2024
Bomber Atletiko Mineiro...
Bomber Atletiko Mineiro Hulk akan Segera Punya Anak Lagi!
Berita Terkini
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
1 jam yang lalu
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
2 jam yang lalu
10 Sebab Jet Tempur...
10 Sebab Jet Tempur J-10C Pakistan Bisa Tembak Jatuh 3 Rafale India yang Lebih Canggih
2 jam yang lalu
5 Fakta India Rudal...
5 Fakta India Rudal Masjid di Pakistan, Picu Kemarahan Dunia
3 jam yang lalu
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
4 jam yang lalu
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
5 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved