Pyongyang Luncurkan Rencana Percepatan Program Satelit Luar Angkasa

Selasa, 31 Oktober 2017 - 15:24 WIB
Pyongyang Luncurkan...
Pyongyang Luncurkan Rencana Percepatan Program Satelit Luar Angkasa
A A A
PYONGYANG - Surat kabar Korea Utara (Korut), Rodong Sinmun, menerbitkan sebuah ulasan yang meletakkan rencana negara tersebut untuk mengirim lebih banyak satelit ke luar angkasa dalam lima tahun ke depan. Program tersebut diyakini dapat berkontribusi untuk memperbaiki ekonomi dan kehidupan masyarakat, bunyi artikel tersebut.

"Ini adalah tren global untuk mencari pembangunan ekonomi melalui program luar angkasa," tulis Rodong Sinmun seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (31/10/2017).

"Menurut rencana lima tahun kami untuk pengembangan ruang angkasa, kami akan meluncurkan satelit kerja lagi, seperti yang dilakukan oleh geostasioner," imbuh media itu.

Satelit geostasioner mengorbit Bumi sekitar 38.500 kilometer (22.000 mil) dari posisi tetap di atas khatulistiwa dan berputar dari barat ke timur seperti Bumi.

Korut meluncurkan satelit pengamatan Kwangmyongsong-4 Earth ke orbit pada bulan Februari 2016. Korut sendiri hanya berhasil mengirim dua pesawat ruang angkasa ke orbit dari lima upaya.

Korean Times melaporkan beberapa ahli menduga peluncuran satelit sebelumnya merupkan uji rahasia komponen rudal balistik antar benua (ICBM). Dugaan tersebut merujuk pada komponen yang digunakan untuk meluncurkan satelit juga digunakan dalam rudal balistik. Uni Soviet dan AS mengadopsi praktik serupa selama Perang Dingin.

Pyongyang telah lama berusaha untuk mempersenjatai ICBM dengan senjata nuklir untuk menciptakan ancaman pencegahan yang kredibel terhadap musuh-musuh.

"Kita harus berasumsi, dan sebagai komandan Komando Strategis saya harus berasumsi, bahwa mereka memiliki bom dan mereka akan memiliki kemampuan untuk menerapkannya pada ICBM," kata komandan Komando Strategis AS, Jenderal John Hyten, bulan lalu.

Analis baru-baru ini mencatat peningkatan aktivitas di dekat stasiun peluncuran satelit Sohae, tempat satelit telah diluncurkan sebelumnya, lapor Korea Times. Namun, citra satelit yang ditangkap oleh 38North, sebuah situs yang didedikasikan untuk memantau Korut, pada awal Agustus menunjukkan bahwa tidak ada indikasi persiapan untuk peluncuran satelit atau uji mesin.

Program luar angkasa Pyongyang telah memicu perselisihan diplomatik di masa lalu.

Setelah uji coba pada bulan Februari 2016 terhadap Kwangmyongsong-4, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyebut peluncuran satelit sebagai provokasi besar, yang mengancam tidak hanya keamanan Semenanjung Korea, tapi juga wilayah dan Amerika Serikat. Kerry menambahkan bahwa Washington akan bekerja sama dengan sekutunya dan anggota Dewan Keamanan PBB mengenai langkah-langkah signifikan untuk membuat DPRK mempertanggungjawabkannya.

"Betapapun gigihnya kekuatan permusuhan tersebut dapat menyangkal status DPRK sebagai produsen dan peluncur satelit, statusnya tidak akan pernah berubah dan tidak akan pernah bisa meninggalkan proyeknya karena adanya oposisi," tulis Rodong Sinmun pada sebuah artikel di bulan Februari menggunakan sebutan resmi Korut.

"Beberapa negara tertentu memanipulasi sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mencegah pembangunan luar negeri dari sebuah negara berdaulat yang sah hanya karena mereka merasa terganggu. Ini tidak bisa diterima," surat kabar tersebut mengulangi 31 Oktober lalu.
(ian)
Berita Terkait
Disaksikan Kim Jong...
Disaksikan Kim Jong Un, Begini Dahsyatnya Kekuatan Artileri Militer Korea Utara
Siap Perang Lawan Korsel,...
Siap Perang Lawan Korsel, 1,4 Juta Anak Muda Korut Daftar Tentara
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Malaysia-Korea Utara...
Malaysia-Korea Utara Putus Hubungan Diplomatik
Kim Jong Un Cek Pabrik...
Kim Jong Un Cek Pabrik Militer Korut, Ada Rudal Taktis
Kim Jong Un Nongkrong...
Kim Jong Un Nongkrong di Tepi Sawah, Pantau Kawasan Terhantam Topan
Berita Terkini
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
13 menit yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
1 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
1 jam yang lalu
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
2 jam yang lalu
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
2 jam yang lalu
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
3 jam yang lalu
Infografis
AS Luncurkan Serangan...
AS Luncurkan Serangan Militer Dahsyat terhadap Houthi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved