Reporter Inggris Dapat 'Bisikan' Misterius Sebelum Kennedy Tewas

Minggu, 29 Oktober 2017 - 06:30 WIB
Reporter Inggris Dapat...
Reporter Inggris Dapat 'Bisikan' Misterius Sebelum Kennedy Tewas
A A A
WASHINGTON - Seorang reporter untuk Cambridge Evening News menerima telepon yang menyuruhnya menelepon kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk "berita besar" hanya 25 menit sebelum John F. Kennedy ditembak mati. Telepon misterius tersebut muncul dalam dokumen baru yang dikeluarkan oleh pemerintah AS pada Kamis malam.

Menurut memo tersebut, polisi melaporkan seruan tersebut ke dinas intelijen Inggris. Badan intelijen domestik Inggris MI5 kemudian berjanji untuk mendukung segala kemungkinan penyelidikan di Inggris terkait pembunuhan Kennedy.

Memo tersebut, yang ditandatangani oleh wWakil Direktur CIA James Angleton, berbunyi: "Penelepon tersebut hanya mengatakan bahwa wartawan Cambridge News harus menghubungi Kedutaan Besar Amerika di London untuk mendapatkan beberapa berita besar dan kemudian menutup telepon."

"Setelah kabar kematian Presiden diterima, reporter tersebut memberi tahu polisi Cambridge tentang panggilan tanpa nama dan polisi menginformasikan MI5," sambungan memo tersebut.

"Yang penting adalah bahwa telepon itu dibuat, menurut perhitungan MI5, sekitar 25 menit sebelum Presiden ditembak. Wartawan Cambridge tidak pernah menerima telepon seperti ini sebelumnya, dan MI5 menyatakan bahwa dia mengenal mereka sebagai orang yang dapat dipercaya dan orang yang setia tanpa catatan kejahatan," demikian bunyi memo itu seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (29/10/2017).

Memo tersebut mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya pada tahun itu orang-orang di Inggris telah menerima panggilan anonim serupa yang anehnya kebetulan terjadi. Mereka tampaknya sangat terkait dengan "kasus Dr. Ward". Kemungkinan ini merujuk pada 'Dr.' Stephen Ward, salah satu tokoh sentral dalam perselingkuhan Profumo, sebuah skandal mata-mata/seks yang telah mengguncang Inggris awal tahun itu.

Pemerintah AS mengeluarkan 2.800 file rahasia tentang pembunuhan JFK pada Kamis malam.

Baca Juga: Trump Rilis Ribuan Dokumen Pembunuhan Kennedy

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa publik layak mendapat informasi sepenuhnya tentang apa yang terjadi, mengingat peristiwa tersebut telah menjadi subyek berbagai teori konspirasi. Beberapa dokumen, bagaimanapun, ditahan atas permintaan instansi pemerintah mengenai masalah keamanan nasional.

Baca Juga: Ditekan CIA dan FBI, Trump Tak Rilis Semua Dokumen Pembunuhan JFK

Kennedy ditembak mati pada 22 November 1963, di Dealey Plaza, Dallas, Texas, saat mengendarai iring-iringan kepresidenannya. Mantan Marinir AS Lee Harvey Oswald didakwa atas pembunuhannya. Oswald sendiri ditembak mati dua hari kemudian oleh pemilik klub malam Jack Ruby sebelum dia bisa diadili.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1118 seconds (0.1#10.140)