Pesta Seks dan Kokain di AS, 9 Awak Kapal Selam Nuklir Inggris Dipecat
A
A
A
LONDON - Sembilan tentara Inggris yang bertugas sebagai awak kapal selam nuklir dipecat setelah terlibat pesta seks dan kokain saat kapal berlabuh di Amerika Serikat (AS). Kapal itu berlabuh untuk mengambil hulu ledak nuklir.
Hasil tes medis menyatakan, narkoba kelas A ditemukan di darah para awak kapal selam HMS Vigilant tersebut.
Salaj seorang pria dari kru kapal mengaku pernah berhubungan seks dengan seorang pekerja seks komersial (PSK) di kolam renang.
Perwira kedua kapal selam HMS Vigilant, Letnan Komandan Michael Seal, 36, telah dipindahkan dari tugasnya. Dia terkena tuntutan perselingkuhan dengan petugas teknik wanita, Letnan Hannah Litchfield, 27.
Kasus perselingkuhan juga melibatkan kapten kapal, Komandan Stuart Armstrong, 41, dan Letnan Rebecca Edwards, 25. Keduanya juga telah dibebastugaskan dari layanan kapal selam nuklir itu.
Kasus ini sensitif karena kapten kapal selam tersebut merupakan satu-satunya petugas di kapal yang memiliki akses ke brankas abu-abu yang berisi ”surat opsi terakhir” dari Perdana Menteri Inggris. Surat itu berisi panduan dan perintah yang harus diikuti terkait kapan Inggris meluncurkan serangan senjata nuklir.
Mengutip laporan Daily Mirror, Sabtu (28/10/2017), skandal para kru kapal selam nuklir itu telah membuat marah Menteri Pertahanan Sir Michael Fallon. Menteri Fallon dilaporkan menanyakan langsung skandal tersebut kepada petinggi Angkatan Laut, Laksamana Sir Philip Jones.
Philip Jones telah diperintahkan untuk memaksa tes narkoba pada seluruh kru armada kapal selam. Perintah itu muncul setelah sekitar 10 persen awak HMS Vigilant dipecat, mengundurkan diri dan sebagian sedang diselidiki terkait skandal seks dan narkoba.
Investigasi besar-besaran juga sedang dilakukan di Kementerian Pertahanan Inggris.
Sekandar diketahui, HMS Vigilant adalah salah satu dari empat kapal selam Vanguard-class Inggris yang membawa hingga delapan rudal Trident yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Inggris telah memiliki “pencegah nuklir” di laut itu sejak tahun 1969.
Semalam, Angkatan Laut Inggris melalui seorang juru bicara mengonfirmasi pemecatan sembilan awak kapal selam Vigilant.”Kami tidak mentoleransi penyalahgunaan narkoba oleh petugas layanan. Mereka ternyata tidak memenuhi standar tinggi kita, karena itu dipecat dari pelayanan,” kata pihak Angkatan Laut Inggris.
Juru bicara tersebut juga mengonfirmasi bahwa penyelidikan terkait skandal itu sedang berjalan.
Hasil tes medis menyatakan, narkoba kelas A ditemukan di darah para awak kapal selam HMS Vigilant tersebut.
Salaj seorang pria dari kru kapal mengaku pernah berhubungan seks dengan seorang pekerja seks komersial (PSK) di kolam renang.
Perwira kedua kapal selam HMS Vigilant, Letnan Komandan Michael Seal, 36, telah dipindahkan dari tugasnya. Dia terkena tuntutan perselingkuhan dengan petugas teknik wanita, Letnan Hannah Litchfield, 27.
Kasus perselingkuhan juga melibatkan kapten kapal, Komandan Stuart Armstrong, 41, dan Letnan Rebecca Edwards, 25. Keduanya juga telah dibebastugaskan dari layanan kapal selam nuklir itu.
Kasus ini sensitif karena kapten kapal selam tersebut merupakan satu-satunya petugas di kapal yang memiliki akses ke brankas abu-abu yang berisi ”surat opsi terakhir” dari Perdana Menteri Inggris. Surat itu berisi panduan dan perintah yang harus diikuti terkait kapan Inggris meluncurkan serangan senjata nuklir.
Mengutip laporan Daily Mirror, Sabtu (28/10/2017), skandal para kru kapal selam nuklir itu telah membuat marah Menteri Pertahanan Sir Michael Fallon. Menteri Fallon dilaporkan menanyakan langsung skandal tersebut kepada petinggi Angkatan Laut, Laksamana Sir Philip Jones.
Philip Jones telah diperintahkan untuk memaksa tes narkoba pada seluruh kru armada kapal selam. Perintah itu muncul setelah sekitar 10 persen awak HMS Vigilant dipecat, mengundurkan diri dan sebagian sedang diselidiki terkait skandal seks dan narkoba.
Investigasi besar-besaran juga sedang dilakukan di Kementerian Pertahanan Inggris.
Sekandar diketahui, HMS Vigilant adalah salah satu dari empat kapal selam Vanguard-class Inggris yang membawa hingga delapan rudal Trident yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Inggris telah memiliki “pencegah nuklir” di laut itu sejak tahun 1969.
Semalam, Angkatan Laut Inggris melalui seorang juru bicara mengonfirmasi pemecatan sembilan awak kapal selam Vigilant.”Kami tidak mentoleransi penyalahgunaan narkoba oleh petugas layanan. Mereka ternyata tidak memenuhi standar tinggi kita, karena itu dipecat dari pelayanan,” kata pihak Angkatan Laut Inggris.
Juru bicara tersebut juga mengonfirmasi bahwa penyelidikan terkait skandal itu sedang berjalan.
(mas)