Ditekan CIA dan FBI, Trump Tak Rilis Semua Dokumen Pembunuhan JFK

Jum'at, 27 Oktober 2017 - 08:29 WIB
Ditekan CIA dan FBI, Trump Tak Rilis Semua Dokumen Pembunuhan JFK
Ditekan CIA dan FBI, Trump Tak Rilis Semua Dokumen Pembunuhan JFK
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump memang sudah memerintahkan perilisan ribuan dokumen terkait pembunuhan Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK) tahun 1963. Namun, tak semua dokumen dirilis karena ada tekanan dari CIA dan FBI.

Total 2.800 dokumen yang diperintahkan Trump untuk dirilis, namun beberapa informasi masih diblokir untuk ditinjau lebih lanjut.

Kongres AS pada tahun 1992 telah memerintahkan agar semua catatan yang berkaitan dengan penyelidikan atas kematian JFK dibuka untuk umum. Batas waktu akhir yang ditetapkan Kongres adalah 26 Oktober 2017 atau kemarin. Artinya, pada tanggal itu semestinya seluruh dokumen dibuka.

Pejabat Administrasi Trump mengatakan kepada wartawan pada sebuah konferensi bahwa Trump memerintahkan agen pemerintah untuk mempelajari redaksi dalam dokumen tertentu selama 180 hari untuk menentukan apakah dokumen-dokumen tersebut tetap harus tersembunyi dari publik atau tidak.

Gedung Putih mengatakan rekaman yang tersisa dengan redaksi akan dirilis ”secara bergantian” dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Teka-teki Pembunuhan JFK, Konspirasi Mafia, Kuba, Soviet atau CIA....

Dalam sebuah memo kepada kepala instansi pemerintah, Trump mengatakan bahwa rakyat Amerika layak mendapat akses sebanyak mungkin terhadap catatan tersebut.

”Oleh karena itu, saya memerintahkan hari ini bahwa kerudung akhirnya diangkat,” tulis Trump dalam memonya. Presiden AS ini menambahkan bahwa dia tidak punya pilihan selain menerima redaksi yang diminta untuk saat ini.

“Dengan ini saya mengarahkan semua instansi yang telah mengajukan penundaan pengungkapan penuh untuk meninjau informasi dan mengidentifikasi sebanyak mungkin apa yang dapat diungkapkan kepada publik tanpa membahayakan operasi pertahanan, intelijen, penegakan hukum dan operasi kebijakan luar negeri,” lanjut memo Trump, seperti dikutip Reuters, Jumat (27/10/2017).

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan, Direktur CIA Mike Pompeo merupakan advokat utama yang berdebat di Gedung Putih karena menyimpan beberapa rahasia material.

Kennedy ditembak mati sniper lebih dari setengah abad yang lalu dan berkas dokumen yang disimpan mencakup materi penyelidikan dari tahun 1970-an hingga 1990-an. Pejabat intelijen dan penegak hukum berpendapat perilisan dokumen dapat membahayakan beberapa ”ekuitas penegak hukum”.

“Trump resisten tapi menyetujuinya dengan desakan mendalam bahwa barang ini akan ditinjau dan dirilis dalam enam bulan ke depan,” kata pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim tersebut.

Sebelumnya, para akademisi yang telah mempelajari kasus pembunuhan Kennedy pada 22 November 1963, yakni saat sebuah konvoi mobil di Dallas, mengatakan bahwa mereka memperkirakan berkas terakhir yang dirilis tidak akan memberikan rincian baru mengenai mengapa Lee Harvey Oswald menembak mati presiden dari Partai Demokrat itu.

Mereka juga khawatir bahwa jumlah dokumen yang lebih dari 5 juta halaman tentang pembunuhan Kennedy yang disimpan di Arsip Nasional tidak akan banyak membantu memecahkan teori konspirasi lama bahwa pembunuhan presiden berusia 46 tahun tersebut diorganisir oleh Mafia, oleh Kuba, oleh Uni Soviet atau oleh agen nakal.

Ribuan buku, artikel, acara televisi dan film telah menggali gagasan bahwa pembunuhan Kennedy adalah hasil dari sebuah konspirasi yang rumit. Tidak ada yang menghasilkan bukti konklusif bahwa Oswald, yang ditembak dua kali setelah membunuh Kennedy, bekerja dengan orang lain.

”Murid-murid saya benar-benar skeptis bahwa Oswald adalah satu-satunya pembunuh bayaran,” kata Patrick Maney, seorang profesor sejarah di Boston College. ”Sulit memikirkan hal ini, bahwa seseorang seperti penyendiri, pecundang, yang bisa sendirian membunuh Kennedy dan mengubah jalannya sejarah dunia. Tapi di situlah buktinya.”

Pembunuhan Kennedy adalah yang pertama dari serangkaian pembunuhan bermotif politik, termasuk kematian saudaranya Robert Fitzgerald Kennedy dan tokoh HAM Martin Luther King Jr, yang mengejutkan AS selama tahun 1960-an. Namun, JFK tetap menjadi salah satu presiden AS yang paling dikagumi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6162 seconds (0.1#10.140)