Suriah: Senjata Buatan AS Ditemukan di Gudang ISIS
A
A
A
DAMASKUS - Militer Suriah menuturkan telah menemukan senjata terbaru NATO buatan Amerika Serikat (AS) di gudang senjata milik ISIS di wilayah al-Mayadin. Senjata-senjata itu ditemukan saat militer Suriah sukses membebaskan kota itu dari tangan ISIS.
Brigadir Jenderal Angkatan Darat Suriah Hassan Suheil mengatakan selain senjata buatan AS, pihaknya juga menemukan senjata, serta perlengkapan militer buatan Belgia, dan Inggris dengan label NATO di gudang senjata tersebut.
Dia menuturkan, al-Mayadin adalah pusat logistik dengan sistem gudang dan bengkel yang terorganisasi dengan baik. Setelah dibebaskan dari ISIS, Suheil menyebut pihaknya akan mengambil semua yang ditinggalkan ISIS, yang meliputi senjata ringan, dan senjata anti-tank, artileri, ranjau buatan sendiri, serta tank, serta kendaraan lapis baja.
"Kita akan membutuhkan setidaknya enam hari untuk mengambil semua "piala" ini yang ditinggalkan oleh ISIS setelah mereka melarikan diri. Ada banyak senjata dan berbagai sarana komunikasi buatan luar negeri," kata Suheil, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (24/10).
Suheil menambahakan mereka menemukan radar, peralatan medis, dan bengkel untuk produksi pesawat tak berawak plus puluhan pesawat tersebut. Pesawat ini biasanya digunakan militan untuk pengintaian dan pengeboman di al-Mayadin.
Brigadir Jenderal Angkatan Darat Suriah Hassan Suheil mengatakan selain senjata buatan AS, pihaknya juga menemukan senjata, serta perlengkapan militer buatan Belgia, dan Inggris dengan label NATO di gudang senjata tersebut.
Dia menuturkan, al-Mayadin adalah pusat logistik dengan sistem gudang dan bengkel yang terorganisasi dengan baik. Setelah dibebaskan dari ISIS, Suheil menyebut pihaknya akan mengambil semua yang ditinggalkan ISIS, yang meliputi senjata ringan, dan senjata anti-tank, artileri, ranjau buatan sendiri, serta tank, serta kendaraan lapis baja.
"Kita akan membutuhkan setidaknya enam hari untuk mengambil semua "piala" ini yang ditinggalkan oleh ISIS setelah mereka melarikan diri. Ada banyak senjata dan berbagai sarana komunikasi buatan luar negeri," kata Suheil, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (24/10).
Suheil menambahakan mereka menemukan radar, peralatan medis, dan bengkel untuk produksi pesawat tak berawak plus puluhan pesawat tersebut. Pesawat ini biasanya digunakan militan untuk pengintaian dan pengeboman di al-Mayadin.
(esn)