Jerman Berencana Akui Hari Raya Umat Muslim

Minggu, 15 Oktober 2017 - 16:07 WIB
Jerman Berencana Akui...
Jerman Berencana Akui Hari Raya Umat Muslim
A A A
BERLIN - MenteriDalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere menyatakan, ia akan memperkenalkan sebuah usulan untuk mengakui hari raya umat Muslim, dengan menjadikan hari raya tersebut sebagai hari libur nasional.
"Saya siap untuk mendiskusikan masalah apakah kita juga harus memperkenalkan sebuah hari libur umum Muslim. Pihak berwenang Jerman mungkin bisa dengan mudah melakukan itu," kata de Maiziere, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (15/10).
Dia kemudian menjelaskan, di beberapa negara bagian Jerman tempat banyak umat Katolik tinggal, ada beberapa hari raya Kristen yang didefinisikan secara agama, sementara di bagian lain negara ini, mereka tidak diperkenalkan secara resmi.
"Di tempat-tempat di mana ada banyak Muslim, mengapa tidak ada yang bisa mendiskusikan juga tentang liburan masyarakat Muslim?" Kata menteri tersebut dalam sebuah acara pemilihan yang dipentaskan oleh partainya, Uni Demokratik (CDU), di di Lower Saxony.
Usulannya, bagaimanapun, dengan cepat memicu gelombang kemarahan di dalam jajaran partainya sendiri, dan juga di antara sekutu CDU, Serikat Sosial Kristen konservatif (CSU). "Warisan Kristen kami tidak dapat dinegosiasikan. Pengenalan hari libur umat Islam di Jerman seharusnya tidak menjadi pembahasan," kata Alexander Dobrindt, kepala faksi CSU di parlemen federal Jerman, mengomentari pernyataan de Maiziere.
Kata-katanya digaungkan oleh anggota CSU lainnya, pakar kebijakan interior Stephan Mayer, yang mengatakan bahwa Jerman telah berabad-abad membawa warisan tradisi Kristen, dan didefinisikan oleh tradisi tersebut.
Beda dengan SCU, Partai Sosial Demokrat Jerman justru mendukung usulan tersebut. Pemimpin Partai Sosial Demokrat Jerman, Martin Schulz menyatakan setiap orang harus menghormati usulan tersebut. "Orang harus memikirkan proposal ini. Di Jerman, seseorang harus bisa membuat proposal dan kemudian membahasnya dengan serius, tanpa kecemasan," ucap Schulz.
Sementara itu, kegemparan tersebut mendorong kemndagri Jerman untuk mengklarifikasi pernyataan de Maziere. Kementerian itu menyatakan de Maziere telah memperjelas bahwa hari libur di Jerman berasal dari tradisi Kristen, dan akan tetap seperti itu.
"Namun, dia siap untuk mendiskusikan liburan Muslim tertentu di beberapa wilayah tertentu. Pada dasarnya menteri masih berpegang pada pendapat bahwa budaya liburan kita memiliki akar Kristen dan tidak lain," kata kementerian itu.
(esn)
Berita Terkait
Bayern München Ikat...
Bayern München Ikat Leon Goretzka Hingga 2026
Produksi Makanan Crispy...
Produksi Makanan Crispy dari Ulat Jerman
Hasil EURO 2024: Langsung...
Hasil EURO 2024: Langsung Tancap Gas, Jerman Bantai Skotlandia 5-1
Banjir Rendam Kota Koblenz,...
Banjir Rendam Kota Koblenz, Jerman
Pangeran Jerman Dituntut...
Pangeran Jerman Dituntut Ayahnya karena Jual Kastil Keluarga Hanya Rp17.000
Balas Tindakan Berlin,...
Balas Tindakan Berlin, Teheran Usir Dua Diplomat Jerman
Berita Terkini
Badan Mata-mata MI6...
Badan Mata-mata MI6 Inggris Bakal Dipimpin Bos Wanita untuk Pertama Kalinya
15 menit yang lalu
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
52 menit yang lalu
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
1 jam yang lalu
Jenderal Chaudhry: Pakistan...
Jenderal Chaudhry: Pakistan Serang 26 Target Militer India
2 jam yang lalu
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
3 jam yang lalu
Ini Jawaban Resmi Militer...
Ini Jawaban Resmi Militer India soal Klaim Jet Tempur Rafale-nya Ditembak Jatuh J-10 Pakistan
3 jam yang lalu
Infografis
5 Cara Menurunkan Berat...
5 Cara Menurunkan Berat Badan setelah Hari Raya Natal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved