Sambangi Indonesia, Presiden Niger Akan Bahas Sawit hingga Boko Haram

Jum'at, 13 Oktober 2017 - 15:55 WIB
Sambangi Indonesia,...
Sambangi Indonesia, Presiden Niger Akan Bahas Sawit hingga Boko Haram
A A A
JAKARTA - Presiden Niger Mahamadou Issoufou dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada pekan. Dia akan bertemu Presiden Joko Widodo dan membahas berbagai isu mulai dari kelompok teror Boko Haram hingga ekspor minyak kelapa sawit (CPO) ke negera Afrika itu.
Kunjungan PresidenIssoufou ke Jakarta akan berlangsung pada 15 hingga 17 Oktober mendatang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, mengatakan bahwa kunjunganPresiden Issoufou ke Indonesia merupakan yang pertama kali.Presiden Issoufou akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada tanggal 16 Oktober.
"Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Niger sejak dibukanya hubungan kedua negara 2011 lalu. Interaksi hubungan dengan negara-negara Afrika cukup tinggi, ini memang strategi Indonesia untuk meningkatkan hubungan," kata Arrmanatha, pada Jumat (13/10/2017).
Diplomat Indonesia itu melanjutkan, saat ini sudah banyak perusahaan Indonesia yang buka di kawasan Afrika, seperti perusahaan mie dan sabun. "Namun, kita ingin mendorong kerja sama yang lebih luas dengan perusahaan-perusahaan kita," ujar Arrmanatha.
Menurutnya, salah satu isu yang akan menjadi perhatian dan pembahasan dalam pertemuan antara kedua kepala negara adalah rencana Indonesia menjalin kerja sama dengan ECOAS. ECOAS adalah organisasi kerja sama negara Afrika.
Masalah kerja sama untuk memerangi terorisme juga akan menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Pembahasan ini akan mencakup masalah terorisme yang dilakukan kelompok teror Afrika seperti Boko Haram.
Seperti diketahui Niger, bersama dengan Chad dan Nigeria saat ini tengah terlibat pertempuran dengan Boko Haram.
Indonesia dan Niger juga akan membahas kerjasama teknis dan capacity building, seperti area pertanian dan pertenakan."Hubungan perdagangan masih kecil, dan masih berlangsung satu arah, baru USD9 juta per tahun, dan sebagian besar adalah produk CPO kita dikirim ke Niger. Akan dibahas juga kesepakatan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas," kata Arrmanatha.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1074 seconds (0.1#10.140)