Catalonia Ingin Merdeka, Rakyat Spanyol Serukan Persatuan

Sabtu, 07 Oktober 2017 - 13:19 WIB
Catalonia Ingin Merdeka,...
Catalonia Ingin Merdeka, Rakyat Spanyol Serukan Persatuan
A A A
MADRID - Situasi politik di Spanyol terkait tuntutan kemerdekaan Catalonia membuat warga di negara itu bergerak. Mereka berniat untuk menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota untuk menyerukan persatuan.

Demonstrasi direncanakan di ibukota Madrid dan kota-kota lain. Mereka juga menyerukan aksi demonstrasi serupa di ibu kota Catalonia, Barcelona seperti dikutip dari BBC, Sabtu (7/10/2017).

Sementara itu, perwakilan pemerintah Spanyol di Catalonia sebelumnya meminta maaf kepada mereka yang terluka saat usaha polisi menghentikan referendum tersebut. Tapi Enric Millo menyalahkan pemerintah Catalan karena menggelar referendum ilegal.

Dalam permintaan maaf pertama oleh seorang pejabat pemerintah Spanyol mengenai kekerasan selama referendum tersebut, Millo mengatakan bahwa dia tidak dapat membantu menyesali dan meminta maaf atas nama petugas yang melakukan intervensi.

Ratusan orang terluka karena polisi, yang berusaha menerapkan larangan pengadilan Spanyol atas pemungutan suara, berusaha merebut kotak suara dan membubarkan pemilih. Tiga puluh tiga petugas polisi juga terluka.

Sementara itu, kepala urusan luar negeri Catalan Raül Romeva mengatakan pemerintahnya akan melanjutkan debat kemerdekaan di parlemen Spanyol.

"Parlemen akan membahas, parlemen akan bertemu. Setiap usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah Spanyol untuk menghalangi hal-hal terjadi, semuanya telah ditunjukkan sepenuhnya tidak hanya sia-sia tapi juga kontraproduktif," kata Romeva.

"Presiden Catalan Carles Puigdemont sekarang berencana untuk berbicara kepada parlemen Catalan pada hari Selasa," kata pembicara parlemen di wilayah timur laut otonom tersebut.

Mahkamah Konstitusi Spanyol sebelumnya menunda sidang parlemen Catalan yang telah direncanakan pada hari Senin. Ada spekulasi bahwa parlemen akan mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak pada waktu duduk berikutnya, berdasarkan referendum.

Hasil akhir dari polling tersebut menunjukkan 90% dari 2,3 juta orang yang memilih kemerdekaan. Jumlah pemilihnya adalah 43%. Meski begitu, ada beberapa klaim terjadi penyimpangan dan banyak kotak suara disita oleh polisi Spanyol.

Setelah rapat kabinet, juru bicara pemerintah Spanyol juga menyatakan penyesalannya bahwa orang-orang "menderita konsekuensinya" selama pemilihan hari Minggu. Meskipun dia sendiri meragukan angka-angka yang telah terluka.

Inigo Mendez de Vigo menyarankan agar pemilihan baru di Catalonia bisa menjadi cara untuk menyembuhkan luka yang disebabkan oleh referendum yang disengketakan.

Sementara itu, mantan pemimpin Catalonia, Artur Mas, mengatakan kepada Financial Times bahwa wilayah tersebut belum siap untuk kemerdekaan sejati. Meskipun begitu ia yakin telah memenangkan hak untuk melepaskan diri.

Sementara itu dalam perkembangan lainnya, beberapa perusahaan besar telah memutuskan untuk memindahkan markas mereka atau mentransfer bas mereka yang terdaftar secara legal dari Barcelona

Sedangkan Kepala polisi Catalan, Josep Lluis Trapero, telah hadir di hadapan seorang hakim di sebuah pengadilan pidana nasional di Madrid karena dicurigai melakukan hasutan terhadap negara.

Baca Juga: Pengadilan Spanyol Periksa Perwira Polisi Catalonia
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)