Trump: Saya Tidak Tahu Pelaku Pembantaian Las Vegas Terkait ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, ia tidak tahu apakah ada hubungan antara pelaku pembantaian Las Vegas, Stephen Paddock dengan ISIS. Hal ini disampaikan Trump tidak lama setelah FBI menegaskan Paddock tidak memiliki hubungan dengan kelompok itu.
"Saya tidak tahu apakah si pembunuh itu terkait dengan ISIS," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/10).
Trump kemudian mengatakan, proses penyelidikan sampai saat ini masih berlangsung dan dia terus mendapatkan pembaruan mengenai penyelidikan tersebut. Namun, lanjut Trump, satu hal yang diketahui adalah Paddock merupakan orang gila.
"Nomor satu, Paddock adalah orang yang sakit dan gila. Tapi, saya rasa kita tahu itu tanpa adanya pemberitahuan dari manapun. Kami akan melihat beberapa orang korban, beberapa korban selamat. Ini adalah hal yang sangat mengerikan, bahkan untuk dipikirkan," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, FBI mengatakan bahwa mereka sejauh ini tidak menemukan hubungan antara Paddock dan ISIS. Sementara para ahli berpendapat bahwa kelompok ekstrimis yang tengah diperangi itu mungkin mencoba untuk mengumpulkan dukungan dengan klaim palsu.
Seorang pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan bahwa Paddock tidak mempunyai riwayat yang menunjukkan pola yang mendasari melanggar hukum atau ujaran kebencian.
"Saya tidak tahu apakah si pembunuh itu terkait dengan ISIS," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/10).
Trump kemudian mengatakan, proses penyelidikan sampai saat ini masih berlangsung dan dia terus mendapatkan pembaruan mengenai penyelidikan tersebut. Namun, lanjut Trump, satu hal yang diketahui adalah Paddock merupakan orang gila.
"Nomor satu, Paddock adalah orang yang sakit dan gila. Tapi, saya rasa kita tahu itu tanpa adanya pemberitahuan dari manapun. Kami akan melihat beberapa orang korban, beberapa korban selamat. Ini adalah hal yang sangat mengerikan, bahkan untuk dipikirkan," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, FBI mengatakan bahwa mereka sejauh ini tidak menemukan hubungan antara Paddock dan ISIS. Sementara para ahli berpendapat bahwa kelompok ekstrimis yang tengah diperangi itu mungkin mencoba untuk mengumpulkan dukungan dengan klaim palsu.
Seorang pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan bahwa Paddock tidak mempunyai riwayat yang menunjukkan pola yang mendasari melanggar hukum atau ujaran kebencian.
(esn)