ISIS Bakar Kilang Minyak di Irak
A
A
A
BAGHDAD - Militer Irak menyatakan, ISIS telah membakar tiga sumur minyak di dekat Hawija, sebelah barat kota Kirkuk, satu dari dua wilayah di Irak yang masih berada di bawah kendali kelompok tersebut.
Seorang pejabat militer Irak menyatakan, pasukan keamanan Irak menggunakan buldozer untuk mengendalikan kebakaran yang dimulai oleh ISIS untuk memperlambat kemajuan pasukan Irak, dan kelompok milisi pendukung ke kota Hawija.
Ladang minyak allas, yang berada 35 kilometer di selatan Hawija, merupakan salah satu sumber pendapatan utama ISIS, yang pada tahun 2014 mendeklarasikan sebuah peraturan di wilayah Suriah dan Irak.
"Teroris mencoba menggunakan asap yang terus menebal untuk mencegah serangan udara saat mundur ke arah Hawija," kata Kolonel Angkatan Darat Irak, Mohammed al-Jabouri, seperti dilansir Fars News pada Senin (2/10).
Dia mengatakan, pihaknya telah memadamkan api di salah satu kilang minyak, sementara dua lainnya masih terbakar. Menurut Jabouri, akan memakan waktu sekitar tiga hari untuk memadamkan api.
Sementara itu, pejabat dari perusaha menyak negara Irak, North Oil Company menyatakan, masih terlalu berisiko untuk mengirim awak kapal untuk menilai kerusakan di sumur, karena ISIS mungkin telah meninggalkan bom dan ranjau darat.
Seorang pejabat militer Irak menyatakan, pasukan keamanan Irak menggunakan buldozer untuk mengendalikan kebakaran yang dimulai oleh ISIS untuk memperlambat kemajuan pasukan Irak, dan kelompok milisi pendukung ke kota Hawija.
Ladang minyak allas, yang berada 35 kilometer di selatan Hawija, merupakan salah satu sumber pendapatan utama ISIS, yang pada tahun 2014 mendeklarasikan sebuah peraturan di wilayah Suriah dan Irak.
"Teroris mencoba menggunakan asap yang terus menebal untuk mencegah serangan udara saat mundur ke arah Hawija," kata Kolonel Angkatan Darat Irak, Mohammed al-Jabouri, seperti dilansir Fars News pada Senin (2/10).
Dia mengatakan, pihaknya telah memadamkan api di salah satu kilang minyak, sementara dua lainnya masih terbakar. Menurut Jabouri, akan memakan waktu sekitar tiga hari untuk memadamkan api.
Sementara itu, pejabat dari perusaha menyak negara Irak, North Oil Company menyatakan, masih terlalu berisiko untuk mengirim awak kapal untuk menilai kerusakan di sumur, karena ISIS mungkin telah meninggalkan bom dan ranjau darat.
(esn)