AS: Kekerasan di Myanmar seperti Pembersihan Etnis

Jum'at, 29 September 2017 - 19:14 WIB
AS: Kekerasan di Myanmar...
AS: Kekerasan di Myanmar seperti Pembersihan Etnis
A A A
NEW YORK - Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley menuturkan, pihaknya melihat kekerasan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Myanmar, seperti upaya pembersihan etnis.

"Kami tidak bisa takut untuk menyebut tindakan pihak berwenang Myanmar seperti apa adanya: kampanye yang brutal dan berkelanjutan untuk membersihkan negara dari sebuah etnis minoritas," kata Haley.

Haley mengatakan, pemerintah Myanmar harus mengizinkan akses media dan kemanusiaan ke negara bagian Rakhine, rumah bagi Rohingya, jika klaimnya untuk memerangi teroris adalah benar.

"Kekerasan yang sedang berlangsung telah membuat malu para pemimpin senior Myanmar yang telah banyak berkorban untuk Myanmar yang terbuka," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Jumat (29/9).

Sebelumnya, Haley, meminta dunia internasional untuk menangguhkan pemberian senjata ke Myanmar. Embargo itu menurut Haley adalah hukuman atas kekerasan terhadap Muslim Rohingya, dan harus dilakukan sampai pihak militer Myanmar melakukan tindakan pertanggungjawaban yang memadai.

Ini adalah pertama kalinya Washington menggunakan tuduhan perpindahan ratusan ribu orang di Negara Bagian Rakhine sebagai pembersihan etnis. Namun, Myanmar menolak tuduhan tersebut dan telah mengecam pelanggaran hak asasi manusia.
(mas)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
26 menit yang lalu
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
1 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Israel...
Jenderal Tertinggi Israel Sebut Menaklukkan Gaza Adalah Fantasi, Ini Alasannya
2 jam yang lalu
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
3 jam yang lalu
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
4 jam yang lalu
Trump: Jutaan Orang...
Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky
5 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved