Korut Mobilisasi Pesawat Tempur setelah Pembom AS Bermanuver

Selasa, 26 September 2017 - 14:04 WIB
Korut Mobilisasi Pesawat Tempur setelah Pembom AS Bermanuver
Korut Mobilisasi Pesawat Tempur setelah Pembom AS Bermanuver
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) memobilisasi rombongan pesawat tempur dan memperkuat sistem pertahanan pesisirnya setelah pekan lalu pesawat pembom B-1B Amerika Serikat (AS) bermanuver di Semenanjung Korea. Aktivitas militer Pyongyang ini diungkap intelijen Korea Selatan (AS) yang melakukan pemantauan.

Pada hari Sabtu, 23 September, AS menerbangkan pesawat pembom B-1B Lancer dari Pangkalan Angkatan Udara Anderson di Guam. Pesawat pembom canggih ini dikawal oleh pesawat tempur F-15 yang terbang dari pangkalan AS di Jepang.

Meski manuver pesawat B-1B Pentagon itu berlangsung di sepanjang wilayah udara internasional, namun lokasinya berada di dekat wilayah Korut. Pyongyang sendiri memiliki sistem radar yang mampu mendeteksi pesawat asing dalam kisaran 600km, namun diragukan Korsel.

Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) dalam sebuah briefing di parlemen mengatakan bahwa Pyongyang terlihat menyesuaikan kembali sistem persenjataannya.

Lee Cheol-woo, Kepala Komite Intelijen Parlemen Korsel, mengatakan penyesuaian itu disebabkan oleh fakta bahwa Korea Utara tidak memiliki sistem pendeteksi pesawat asing, termasuk penerbangan terbaru pesawat pembom AS.

”Kami (anggota parlemen) mendengar (dari NIS) bahwa saat penerbangan mendekati tengah malam, Korut mungkin tidak mengantisipasi hal itu sama sekali, atau Korut mungkin tidak dapat mengambil tindakan karena tidak memiliki (kemampun) atau sistem yang tidak dapat mendeteksi dengan jelas,” kata Lee, seperti dilansir IB Times, Selasa (26/9/2017).

Baca Juga: Korut: AS Nyatakan Perang, Kami Berhak Tembak Jatuh Pembom Strategisnya

Pengungkapan intelijen tersebut terjadi di tengah ancaman Korut yang akan menembak jatuh pesawat pembom Washington. Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho kepada wartawan di New York pada hari Senin, mengklaim bahwa AS telah mengumumkan perang terhadap Pyongyang sehingga menjadi hak negaranya untuk menembak jatuh pesawat pembom Pentagon termasuk jika tidak berada di wilayah udara Korut.

Namun, Gedung Putih telah menolak klaim diplomat Pyongyang itu. Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menyebut klaim tersebut tidak masuk akal.

“Tidaklah pantas bagi sebuah negara untuk menembak jatuh pesawat negara lain saat melintasi (wilayah udara) perairan internasional. Tujuan kami masih sama. Kami terus mencari denuklirisasi damai semenanjung Korea,” ujar Sanders.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4463 seconds (0.1#10.140)