Pembelot: Siswi-siswi Cantik Dijadikan Budak Seks Rezim Kim Jong-un
A
A
A
SEOUL - Seorang pembelot Korea Utara (Korut) mengungkap perilaku buruk rezim Kim Jong-un yang merekrut siswi-siswi cantik di Pyongyang sebagai budak seks. Para pelajar yang direkrut hanya yang memiliki kaki lurus.
Pembelot pengungkap skandal rezim Pyongyang itu bernama Hee Yeon Lim, 26. Selama berada di Korut, dia menyaksikan eksekusi di depan publik, kemiskinan, dan perekrutan teman-teman sekelasnya untuk dijadikan budak seks.
“Pejabat datang ke sekolah kami dan memilih gadis-gadis remaja untuk bekerja di salah satu dari ratusan rumah di Pyongyang,” kata Hee kepada Daily Mirror, yang dilansir Rabu (20/9/2017).
”Mereka mengambil yang tercantik dan memastikan mereka memiliki kaki yang lurus dan lurus,” lanjut Hee.
”Mereka belajar menyajikan makanan seperti makanan kaviar dan sangat langka.Mereka juga diajarkan cara memijat dan mereka menjadi budak seks,” ujar Hee.
Jika mereka membuat kesalahan atau membuat marah sang diktator, kata Hee, gadis-gadis itu menghilang begitu saja.
Hee Yeon—nama aslinya sudah diubah karena alasan keamanan—mengaku pernah menyaksikan eksekusi 11 musisi di depan publik. Para korban dieksekusi atas tuduhan membuat video porno.
Kim Jong-un yang diyakini berusia 33 tahun telah jadi sorotan dunia karena berkali-kali mengancam Amerika Serikat (AS) dengan senjata nuklir Korut. Dia pernah dididik di Swiss saat masih kecil. Dia kembali ke negaranya saat berusia 15 tahun.
Sejak memegang kepemimpinan Pyongyang, dia telah menghilangkan kekuatan internal yang mengancam kekuasaannya. Salah satunya adalah pamannya Jang Song-Thaek dan kakak tirinya, Kim Jong-nam.
”Semua orang di Pyongyang secara terbuka mendukung Kim Jong-un karena mereka akan dibunuh jika tidak melakukannya,” imbuh Hee.
Hee telah mempertaruhkan nyawanya sendiri dengan nekat melarikan diri dari negaranya. Dia ingin mengatakan kepada dunia bagaimana Kim merupakan sosok paranoid yang merasa hidupnya seperti seorang kaisar.
Perasaan seperti itu, lanjut Hee, membuat Kim Jong-un, begitu santai memerintahkan eksekusi terhadap orang kepercayaan dan bahkan kerabatnya sendiri.
Pembelot ini mengatakan, bahwa rezim Kim Jong-un telah mencuci otak orang-orang Korut dengan klaim Pyongyang tak terkalahkan.
Meski disebut memiliki budak seks yang direkrut dari sekolah, Kim telah menikah dengan Ri Sol-ju, ibu dari ketiga anaknya.
Hee Yeon melarikan diri dari Ibu Kota Korut, Pyongyang, pada tahun 2015 dan sampai di Seoul pada tahun lalu.
Dia melarikan diri bersama ibu dan adik laki-lakinya setelah ayahnya Kolonel Wui Yeon Lim, seorang pemabuk berat yang juga Tentara Rakyat Korea meninggal pada usia 51 tahun.
Pembelot pengungkap skandal rezim Pyongyang itu bernama Hee Yeon Lim, 26. Selama berada di Korut, dia menyaksikan eksekusi di depan publik, kemiskinan, dan perekrutan teman-teman sekelasnya untuk dijadikan budak seks.
“Pejabat datang ke sekolah kami dan memilih gadis-gadis remaja untuk bekerja di salah satu dari ratusan rumah di Pyongyang,” kata Hee kepada Daily Mirror, yang dilansir Rabu (20/9/2017).
”Mereka mengambil yang tercantik dan memastikan mereka memiliki kaki yang lurus dan lurus,” lanjut Hee.
”Mereka belajar menyajikan makanan seperti makanan kaviar dan sangat langka.Mereka juga diajarkan cara memijat dan mereka menjadi budak seks,” ujar Hee.
Jika mereka membuat kesalahan atau membuat marah sang diktator, kata Hee, gadis-gadis itu menghilang begitu saja.
Hee Yeon—nama aslinya sudah diubah karena alasan keamanan—mengaku pernah menyaksikan eksekusi 11 musisi di depan publik. Para korban dieksekusi atas tuduhan membuat video porno.
Kim Jong-un yang diyakini berusia 33 tahun telah jadi sorotan dunia karena berkali-kali mengancam Amerika Serikat (AS) dengan senjata nuklir Korut. Dia pernah dididik di Swiss saat masih kecil. Dia kembali ke negaranya saat berusia 15 tahun.
Sejak memegang kepemimpinan Pyongyang, dia telah menghilangkan kekuatan internal yang mengancam kekuasaannya. Salah satunya adalah pamannya Jang Song-Thaek dan kakak tirinya, Kim Jong-nam.
”Semua orang di Pyongyang secara terbuka mendukung Kim Jong-un karena mereka akan dibunuh jika tidak melakukannya,” imbuh Hee.
Hee telah mempertaruhkan nyawanya sendiri dengan nekat melarikan diri dari negaranya. Dia ingin mengatakan kepada dunia bagaimana Kim merupakan sosok paranoid yang merasa hidupnya seperti seorang kaisar.
Perasaan seperti itu, lanjut Hee, membuat Kim Jong-un, begitu santai memerintahkan eksekusi terhadap orang kepercayaan dan bahkan kerabatnya sendiri.
Pembelot ini mengatakan, bahwa rezim Kim Jong-un telah mencuci otak orang-orang Korut dengan klaim Pyongyang tak terkalahkan.
Meski disebut memiliki budak seks yang direkrut dari sekolah, Kim telah menikah dengan Ri Sol-ju, ibu dari ketiga anaknya.
Hee Yeon melarikan diri dari Ibu Kota Korut, Pyongyang, pada tahun 2015 dan sampai di Seoul pada tahun lalu.
Dia melarikan diri bersama ibu dan adik laki-lakinya setelah ayahnya Kolonel Wui Yeon Lim, seorang pemabuk berat yang juga Tentara Rakyat Korea meninggal pada usia 51 tahun.
(mas)