Amuk Karibia, Badai Irma Menuju 4 Negara Termasuk AS

Kamis, 07 September 2017 - 05:56 WIB
Amuk Karibia, Badai...
Amuk Karibia, Badai Irma Menuju 4 Negara Termasuk AS
A A A
WASHINGTON - Badai Irma, badai terkuat dalam sejarah Atlantik menghancurkan banyak rumah di pulau-pulau Karibia. Badai yang telah menewaskan dua orang ini sedang menuju ke empat negara, yakni Republik Dominika, Haiti, Kuba dan Amerika Serikat (AS) yang mencakup Florida dan wilayah persemakmuran Puerto Riko.

Menteri Luar Negeri Prancis Annick Girardin mengatakan, dua korban tewas ditemukan di Pulau Saint Barthelemy dan Saint Martin akibat hantaman badai Irma pada hari Rabu.

”Kami berbicara tentang dua korban tewas dan dua lainnya terluka parah saat ini. Jelas situasinya bisa berubah dengan sangat cepat,” kata Girardin mengatakan kepada wartawan sebelum menaiki sebuah pesawat ke wilayah tersebut. Selain menghancurkan banyak rumah, badai ini telah memicu banjir besar.

Saint Martin terbagi menjadi dua wilayah yang dimiliki Prancis dan Belanda. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa jumlah korban bisa bertambah dan kerusakan di pulau-pulau Karibia bisa cukup besar.

”Rencana rekonstruksi nasional akan dilaksanakan sesegera mungkin,” kata Macron setelah memimpin sebuah pertemuan krisis di Paris.

Badai kategori lima ini membawa angin kencang hingga 294 kilometer per jam. Badai sempat menghantam Barbuda dan Antigua pada Rabu pagi waktu setempat.

Garfield Burford, direktur pemberitaan stasiun televisi ABS milik pemerintah di Antigua dan Barbuda, mengatakan kepada Al Jazeera, Kamis (7/9/2017), bahwa wilayah tersebut telah terhindar dari badai dahsyat.

”Itu pengalaman yang cukup bagi kami, tapi semua hal menganggap Antigua dan Barbuda seperti merindukan peluru,” katanya.”Itu bisa saja jauh lebih buruk,” katanya lagi.

“Ada beberapa korban luka ringan yang dirawat di rumah sakit tapi untungnya tidak ada kematian atau luka serius,” imbuh dia.

Kantor cuaca Prancis mengatakan badai Irma merupakan badai bersejarah dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di atas Atlantik. Pemerintah Prancis telah dibuat khawatir karena sekitar 7.000 orang yang terancam badai ganas itu menolak untuk berlindung.

”Orang tidak tahu fenomena di bagian Karibia ini,” kata Menlu Girardin.

Pusat Badai Nasional yang berbasis di Miami, AS, mengatakan bahwa Badai Irma berpotensi menimbulkan gelombang enam meter di pesisir.

Presiden AS Donald Trump menyatakan keadaan darurat di Florida, Puerto Riko (negara persemakmuran AS) dan Virgin Island AS. Pihak berwenang di Bahama mengatakan bahwa mereka akan mengevakuasi penduduk enam pulau di kawasan tersebut.

”Keburaman kejadian ini tidak seperti yang pernah kita lihat,” kata Ricardo Rossello, pemimpin wilayah Puerto Riko. ”Banyak infrastruktur tidak akan mampu menahan kekuatan seperti ini.”
(mas)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
PM Pakistan Umumkan...
PM Pakistan Umumkan Keberhasilan Operasi Melawan India, 10 Mei Jadi Hari Perayaan
17 menit yang lalu
Ini Respons Huawei atas...
Ini Respons Huawei atas Tuduhan Suap pada Parlemen Eropa
38 menit yang lalu
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
1 jam yang lalu
Bagaimana India dan...
Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?
2 jam yang lalu
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
3 jam yang lalu
Mufti Besar Oman Desak...
Mufti Besar Oman Desak India Ingat Kebaikan Para Penguasa Muslim Terdahulu
3 jam yang lalu
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved