Horor Bom Hidrogen Korut, Bisa Lenyapkan Seluruh Penghuni New York
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengklaim berhasil menguji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen (H-bomb) yang akan digunakan untuk mengancam musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS). Pakar nuklir menjelaskan horornya bom hidrogen yang diklaim bisa melenyapkan seluruh penghuni New York jika dijatuhkan di kota tersebut.
Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi negara mengatakan bahwa bom hidrogen siap dipasang di rudal balistik antarbenua (ICBM).
Sepanjang sejarah, dunia telah dikejutkan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, di akhir Perang Dunia II. Bom atom kala itu itu telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
Namun, pakar nuklir menyatakan bom hidrogen bisa 1.000 kali lebih kuat dari bom atom yang jadi petaka di Jepang. Pakar lain ada yang menyebutnya 25.000 kali lebih kuat dari bom atom.
Baca Juga: Korut Klaim Sukses Uji Coba Bom Hidrogen
Bom hidrogen yang diklaim Korut sukses dites kemarin (3/9/2017) diperkirakan berdaya 100 kiloton, 10 kali lebih kuat dari tes serupa pada tahun lalu. Uji coba kemarin telah memicu gempa buatan yang menurut Survei Geologi AS (USGS) berkekuatan 6,3 SR.
Fotografis/Al Jazeera
Seorang pembaca berita stasiun televisi Korea Utara dengan ekspresi gembira memuji ledakan yang dia sebut “belum pernah terjadi sebelumnya”. ”Menandai sebuah peristiwa yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan akhir menyelesaikan kekuatan nuklir negara,” kata penyiar berita yang identik dengan busana merah jambu itu.
Rezim Kim Jong-un dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa tes senjata nuklir keenam kali yang mereka lakukan sukses sempurna. ”Uji bom hidrogen yang diperintahkan oleh pemimpin Kim Jong-un adalah kesuksesan sempurna dan merupakan langkah bermakna dalam menyelesaikan program senjata nuklir negara,” kata pemerintah Korut dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Bom hidrogen, yang juga disebut bom termonuklir, menggunakan fusi—atau inti atom yang datang bersamaan—untuk menghasilkan energi peledak.
Bom atom mengandalkan fisi, atau pemisahan atom, sama seperti pembangkit tenaga nuklir.
Baca Juga: Mengenal Bom Hidrogen Korut, Kekuatan 25 Ribu Kali Bom Hiroshima
Teknologi bom hidrogen lebih canggih, dan ketika sekali tercapai akan menjadi ancaman yang lebih besar. Bom ini juga dapat dibuat cukup kecil agar sesuai dengan kepala ICBM.
”Perangkat semacam itu bisa menguapkan seluruh kota di New York, tidak ada yang tetap hidup,” kata pakar nuklir Andrei Lankov, seorang profesor studi Korea di Universitas Kookmin di Seoul, kepada Al Jazeera, Senin (4/9/2017).
”Dengan bom atom Anda bisa membunuh separuh (total orang) Manhattan, itu paling banyak,” lanjut dia.
Tak hanya dampak yang lebih mengerikan dari bom atom, pembuatan bom hidrogen juga jauh lebih mahal. Tapi, menurut Lankov, semahal apa pun teknologi bom berbahaya itu tidak penting bagi rezim Kim Jong-un.
”Bagi Korea Utara untuk memiliki perangkat yang sangat mahal itu sedikit berlebihan, ini sama sekali tidak masuk akal,” kata Lankov.
”Ini seperti membeli (mobil) Porsche untuk berbelanja di toko terdekat. Ini adalah program yang sangat mahal, yang tidak akan benar-benar memberikan kontribusi besar terhadap keamanan mereka, tapi pemerintah terkadang melakukan hal-hal gila,” kritik Lankov.
Foto/REUTERS
Bom hidrogen adalah standar global untuk lima negara dengan kemampuan nuklir terbesar, yakni AS, Rusia, Prancis, Inggris dan China.
Negara lain mungkin juga memilikinya atau menggarapnya, walaupun ada upaya di seluruh dunia untuk mencegahnya.
Kune Y Suh, seorang profesor teknik nuklir di Seoul National University, menyebut tes senjata nuklir Pyongyang pada hari Minggu sebagai ”game changer”.
”Korea Utara telah secara efektif menetapkan dirinya sebagai negara nuklir. Ini bukan hanya sebuah ‘game changer’, ini adalah permainan,” kata Suh.
Reaksi Amerika
Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menjadi musuh utama Pyongyang mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Korea Utara (Korut) jika negara itu terus mengancam akan Washington dan sekutu-sekutunya dengan senjata nuklir.
Ancaman AS disampaikan Gedung Putih setelah Presiden Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menegaskan komitmen Washington kepada sekutunya di Asia.
”Presiden Trump menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk membela Tanah Air, wilayah, dan sekutu kami, menggunakan berbagai kemampuan diplomatik, konvensional, dan nuklir yang kami miliki,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Korut Tes Bom Hidrogen, AS Ancam Gunakan Nuklir
Trump dan Abe mengecam uji coba senjata nuklir Korea Utara jenis bom hidrogen. Mereka menilai perilaku Pyongyang sebagai tindakan yang tidak stabil dan provokatif.
“Trump juga telah mengonfirmasi komitmen pertahanan timbal balik kedua negara, dan berjanji untuk melanjutkan kerja sama yang erat,” lanjut pernyataan Gedung Putih.
Foto/REUTERS
Kepala Pentagon James Norman Mattis juga mengancam akan meluncurkan respons militer besar-besaran terhadap Pyongyang jika AS dan sekutunya terus diancam rezim Kim Jong-un.
”Setiap ancaman terhadap Amerika Serikat atau wilayahnya—termasuk Guam—atau sekutu kami akan disambut dengan respons militer yang besar, sebuah respons yang efektif dan luar biasa,” kata Mattis.
Namun, kepala Pentagon ini masih berharap teciptanya denuklirisasi di Semenanjung Korea. ”Karena kami tidak ingin melihat penghancuran total sebuah negara, yaitu Korea Utara,” ujarnya.
Baca Juga: Pentagon: Korut Akan Disambut Respons Militer Besar-besaran AS
Sedangkan sekutu Washington, Korea Selatan, merespons dengan menggelar latihan tembak rudal balistik di perairan Laut Jepang atau Laut Timur. Militer Seoul dalam manuvernya menggunakan rudal balistik Hyunmoo-2A dan beberapa rudal jarak jauh.
”Semuanya akurat mencapai target yang ditetapkan,” bunyi pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip Yonhap.
”Militer kami telah melakukan latihan gabungan Angkatan Udara dan Angkatan Darat,” lanjut pernyataan itu. ”Ini adalah peringatan kuat setelah uji coba (senjata) nuklir keenam Korea Utara.”
”Kami melepaskan rudal balistik ground-to-ground, dan rudal air-to-air Angkatan Udara pada target Laut Timur,” imbuh pernyataan tersebut.
Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi negara mengatakan bahwa bom hidrogen siap dipasang di rudal balistik antarbenua (ICBM).
Sepanjang sejarah, dunia telah dikejutkan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, di akhir Perang Dunia II. Bom atom kala itu itu telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
Namun, pakar nuklir menyatakan bom hidrogen bisa 1.000 kali lebih kuat dari bom atom yang jadi petaka di Jepang. Pakar lain ada yang menyebutnya 25.000 kali lebih kuat dari bom atom.
Baca Juga: Korut Klaim Sukses Uji Coba Bom Hidrogen
Bom hidrogen yang diklaim Korut sukses dites kemarin (3/9/2017) diperkirakan berdaya 100 kiloton, 10 kali lebih kuat dari tes serupa pada tahun lalu. Uji coba kemarin telah memicu gempa buatan yang menurut Survei Geologi AS (USGS) berkekuatan 6,3 SR.
Fotografis/Al Jazeera
Seorang pembaca berita stasiun televisi Korea Utara dengan ekspresi gembira memuji ledakan yang dia sebut “belum pernah terjadi sebelumnya”. ”Menandai sebuah peristiwa yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan akhir menyelesaikan kekuatan nuklir negara,” kata penyiar berita yang identik dengan busana merah jambu itu.
Rezim Kim Jong-un dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa tes senjata nuklir keenam kali yang mereka lakukan sukses sempurna. ”Uji bom hidrogen yang diperintahkan oleh pemimpin Kim Jong-un adalah kesuksesan sempurna dan merupakan langkah bermakna dalam menyelesaikan program senjata nuklir negara,” kata pemerintah Korut dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters.
Bom hidrogen, yang juga disebut bom termonuklir, menggunakan fusi—atau inti atom yang datang bersamaan—untuk menghasilkan energi peledak.
Bom atom mengandalkan fisi, atau pemisahan atom, sama seperti pembangkit tenaga nuklir.
Baca Juga: Mengenal Bom Hidrogen Korut, Kekuatan 25 Ribu Kali Bom Hiroshima
Teknologi bom hidrogen lebih canggih, dan ketika sekali tercapai akan menjadi ancaman yang lebih besar. Bom ini juga dapat dibuat cukup kecil agar sesuai dengan kepala ICBM.
”Perangkat semacam itu bisa menguapkan seluruh kota di New York, tidak ada yang tetap hidup,” kata pakar nuklir Andrei Lankov, seorang profesor studi Korea di Universitas Kookmin di Seoul, kepada Al Jazeera, Senin (4/9/2017).
”Dengan bom atom Anda bisa membunuh separuh (total orang) Manhattan, itu paling banyak,” lanjut dia.
Tak hanya dampak yang lebih mengerikan dari bom atom, pembuatan bom hidrogen juga jauh lebih mahal. Tapi, menurut Lankov, semahal apa pun teknologi bom berbahaya itu tidak penting bagi rezim Kim Jong-un.
”Bagi Korea Utara untuk memiliki perangkat yang sangat mahal itu sedikit berlebihan, ini sama sekali tidak masuk akal,” kata Lankov.
”Ini seperti membeli (mobil) Porsche untuk berbelanja di toko terdekat. Ini adalah program yang sangat mahal, yang tidak akan benar-benar memberikan kontribusi besar terhadap keamanan mereka, tapi pemerintah terkadang melakukan hal-hal gila,” kritik Lankov.
Foto/REUTERS
Bom hidrogen adalah standar global untuk lima negara dengan kemampuan nuklir terbesar, yakni AS, Rusia, Prancis, Inggris dan China.
Negara lain mungkin juga memilikinya atau menggarapnya, walaupun ada upaya di seluruh dunia untuk mencegahnya.
Kune Y Suh, seorang profesor teknik nuklir di Seoul National University, menyebut tes senjata nuklir Pyongyang pada hari Minggu sebagai ”game changer”.
”Korea Utara telah secara efektif menetapkan dirinya sebagai negara nuklir. Ini bukan hanya sebuah ‘game changer’, ini adalah permainan,” kata Suh.
Reaksi Amerika
Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menjadi musuh utama Pyongyang mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Korea Utara (Korut) jika negara itu terus mengancam akan Washington dan sekutu-sekutunya dengan senjata nuklir.
Ancaman AS disampaikan Gedung Putih setelah Presiden Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menegaskan komitmen Washington kepada sekutunya di Asia.
”Presiden Trump menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk membela Tanah Air, wilayah, dan sekutu kami, menggunakan berbagai kemampuan diplomatik, konvensional, dan nuklir yang kami miliki,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Korut Tes Bom Hidrogen, AS Ancam Gunakan Nuklir
Trump dan Abe mengecam uji coba senjata nuklir Korea Utara jenis bom hidrogen. Mereka menilai perilaku Pyongyang sebagai tindakan yang tidak stabil dan provokatif.
“Trump juga telah mengonfirmasi komitmen pertahanan timbal balik kedua negara, dan berjanji untuk melanjutkan kerja sama yang erat,” lanjut pernyataan Gedung Putih.
Foto/REUTERS
Kepala Pentagon James Norman Mattis juga mengancam akan meluncurkan respons militer besar-besaran terhadap Pyongyang jika AS dan sekutunya terus diancam rezim Kim Jong-un.
”Setiap ancaman terhadap Amerika Serikat atau wilayahnya—termasuk Guam—atau sekutu kami akan disambut dengan respons militer yang besar, sebuah respons yang efektif dan luar biasa,” kata Mattis.
Namun, kepala Pentagon ini masih berharap teciptanya denuklirisasi di Semenanjung Korea. ”Karena kami tidak ingin melihat penghancuran total sebuah negara, yaitu Korea Utara,” ujarnya.
Baca Juga: Pentagon: Korut Akan Disambut Respons Militer Besar-besaran AS
Sedangkan sekutu Washington, Korea Selatan, merespons dengan menggelar latihan tembak rudal balistik di perairan Laut Jepang atau Laut Timur. Militer Seoul dalam manuvernya menggunakan rudal balistik Hyunmoo-2A dan beberapa rudal jarak jauh.
”Semuanya akurat mencapai target yang ditetapkan,” bunyi pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip Yonhap.
”Militer kami telah melakukan latihan gabungan Angkatan Udara dan Angkatan Darat,” lanjut pernyataan itu. ”Ini adalah peringatan kuat setelah uji coba (senjata) nuklir keenam Korea Utara.”
”Kami melepaskan rudal balistik ground-to-ground, dan rudal air-to-air Angkatan Udara pada target Laut Timur,” imbuh pernyataan tersebut.
(mas)