Malaysia Desak Myanmar Hentikan Kekerasan Terhadap Muslim Rohingnya
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia mendesak pemerintah Myanmar, khususnya tentara Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingnya yang bermukin di Rakhine. Aksi kekerasan ini telah memaksa puluhan ribu etnis Rohingnya melarikan diri dari Rakhine.
Melalui akun twitternya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan, dia menggaungkan kembali pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mendesak militer Myanmar untuk mengambil pendekatan yang lebih halus dalam menyelesaikan masalah di Rakhine.
"Kami menggaungkan kembali seruan Sekretaris Jenderal PBB kepada pasukan keamanan Myanmar untuk mencari pendekatan holistik dalam menangani krisis di negara bagian Rakhine," kata Najib.
"Kami mendesak semua pihak untuk tenang dan menahan diri. Situasi mengerikan yang dihadapi saudara-saudara Rohingya kita harus diatasi demi kebaikan Myanmar dan wilayah," sambungnya pada Minggu (3/9).Sementara itu, polisi Bangladesh dilaporkan telah mengabaikan perintah pemerintah untuk mencegah etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar di persimpangan perbatasan. Etnis Rohingya yang melarikan diri berhasil melakukan streaming menunjukkan polisi Bangladesh tidak menghentikan mereka saat melalui penyebrangan.
PBB sekarang memperkirakan bahwa 58.000 pengungsi telah berhasil menyeberang ke Bangladesh. Sementara sebanyak 20.000 etnis Rohingya lainnya diperkirakan terjebak di sepanjang sungai Naf, yang membentuk perbatasan kedua negara.
Melalui akun twitternya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan, dia menggaungkan kembali pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mendesak militer Myanmar untuk mengambil pendekatan yang lebih halus dalam menyelesaikan masalah di Rakhine.
"Kami menggaungkan kembali seruan Sekretaris Jenderal PBB kepada pasukan keamanan Myanmar untuk mencari pendekatan holistik dalam menangani krisis di negara bagian Rakhine," kata Najib.
"Kami mendesak semua pihak untuk tenang dan menahan diri. Situasi mengerikan yang dihadapi saudara-saudara Rohingya kita harus diatasi demi kebaikan Myanmar dan wilayah," sambungnya pada Minggu (3/9).Sementara itu, polisi Bangladesh dilaporkan telah mengabaikan perintah pemerintah untuk mencegah etnis Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar di persimpangan perbatasan. Etnis Rohingya yang melarikan diri berhasil melakukan streaming menunjukkan polisi Bangladesh tidak menghentikan mereka saat melalui penyebrangan.
PBB sekarang memperkirakan bahwa 58.000 pengungsi telah berhasil menyeberang ke Bangladesh. Sementara sebanyak 20.000 etnis Rohingya lainnya diperkirakan terjebak di sepanjang sungai Naf, yang membentuk perbatasan kedua negara.
(esn)