Tentara AS yang Hilang di Yaman Dianggap Pentagon Tewas
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon menganggap tentara Amerika Serikat (AS) yang hilang di Yaman pada 25 Agustus telah tewas. Tentara yang hilang itu adalah Sersan Emil Rivera-Lopes, Staf Angkatan Darat.
Korban hilang setelah helikopter Black Hawk jatuh di sebuah pantai di selatan Yaman.
Tidak ada informasi mengenai usia atau pun unit militer Rivera-Lopez. Namun pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Stars and Stripes, Sabtu (2/9/2017), bahwa Rivera-Lopez ditugaskan ke Unit Penerbangan Khusus ke-160.
Unit ini diketahui melakukan operasi malam hari, dan dijuluki sebagai Penguntit Malam.
Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan mengatakan lima anggota layanan militer lainnya dalam insiden itu berhasil diselamatkan.
Sebelumnya pada bulan Agustus, Duta Besar Yaman di AS, Ahmed Awad bin Mubarak, mengatakan bahwa negara tersebut tidak memerlukan kehadiran militer AS, meski masih memerlukan bantuan diplomatik Washington.
”Kami membutuhkan pemerintah AS untuk terus memberikan dukungan politik dan logistiknya kepada pemerintah yang sah dan koalisi Arab,” katanya kepada Fox News.
”Ini, pada gilirannya, membantu mengembalikan institusi pemerintah, yang akan mengekang operasi AQAP (al-Qaeda Semenanjung Arab) dan menyebabkan kematiannya,” lanjut diplomat Yaman itu.
Perang Yaman yang brutal antara pemberontak Houthi dan koalisi pimpinan Ara Saudi akan memasuki tahun keempat. Perang itu telah menghancurkan Yaman, di mana banyak warga tewas dan ribuan lainnya mengungsi.
Korban hilang setelah helikopter Black Hawk jatuh di sebuah pantai di selatan Yaman.
Tidak ada informasi mengenai usia atau pun unit militer Rivera-Lopez. Namun pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Stars and Stripes, Sabtu (2/9/2017), bahwa Rivera-Lopez ditugaskan ke Unit Penerbangan Khusus ke-160.
Unit ini diketahui melakukan operasi malam hari, dan dijuluki sebagai Penguntit Malam.
Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan mengatakan lima anggota layanan militer lainnya dalam insiden itu berhasil diselamatkan.
Sebelumnya pada bulan Agustus, Duta Besar Yaman di AS, Ahmed Awad bin Mubarak, mengatakan bahwa negara tersebut tidak memerlukan kehadiran militer AS, meski masih memerlukan bantuan diplomatik Washington.
”Kami membutuhkan pemerintah AS untuk terus memberikan dukungan politik dan logistiknya kepada pemerintah yang sah dan koalisi Arab,” katanya kepada Fox News.
”Ini, pada gilirannya, membantu mengembalikan institusi pemerintah, yang akan mengekang operasi AQAP (al-Qaeda Semenanjung Arab) dan menyebabkan kematiannya,” lanjut diplomat Yaman itu.
Perang Yaman yang brutal antara pemberontak Houthi dan koalisi pimpinan Ara Saudi akan memasuki tahun keempat. Perang itu telah menghancurkan Yaman, di mana banyak warga tewas dan ribuan lainnya mengungsi.
(mas)