AS Usir Diplomat dan Tutup Konsulat Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Pemeirintahan Donald Trump membalas dendam atas pengusiran diplomat Amerika Serikat (AS) oleh Rusia. AS memerintahkan Rusia untuk menutup konsulatnya di San Francisco dan mengurangi jumlah diplomat di kedutaan dan konsulatnya di Washington dan New York.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan, langkah tersebut membawa AS dan Rusia ke dalam "paritas," dengan masing-masing memiliki tiga konsulat di negara masing-masing.
"Dengan semangat paritas yang diminta oleh orang-orang Rusia, kami meminta Pemerintah Rusia untuk menutup Konsulat Jenderal di San Francisco, sebuah rumah paviliun di Washington DC, dan sebuah konsuler di New York City," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
"Penutupan ini perlu dilakukan pada tanggal 2 September," tegasnya lagi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/9/2017)
Pada bulan Juli lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan 755 personil diplomatik AS untuk meninggalkan Rusia. Langkah ini diambil hanya beberapa hari setelah Kongres AS mengeluarkan regulasi untuk memperkuat sanksi keuangan terhadap Moskow.
Baca Juga: Putin Usir 755 Diplomat AS dari Rusia
Sanksi yang dijatuhkan oleh AS terkait dengan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada tahun lalu dan dukungan bagi pemberontak separatis di Ukraina timur.
"Kami yakin tindakan ini tidak beralasan dan merugikan hubungan keseluruhan antara negara kami," ujar Nauert.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan, langkah tersebut membawa AS dan Rusia ke dalam "paritas," dengan masing-masing memiliki tiga konsulat di negara masing-masing.
"Dengan semangat paritas yang diminta oleh orang-orang Rusia, kami meminta Pemerintah Rusia untuk menutup Konsulat Jenderal di San Francisco, sebuah rumah paviliun di Washington DC, dan sebuah konsuler di New York City," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
"Penutupan ini perlu dilakukan pada tanggal 2 September," tegasnya lagi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/9/2017)
Pada bulan Juli lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan 755 personil diplomatik AS untuk meninggalkan Rusia. Langkah ini diambil hanya beberapa hari setelah Kongres AS mengeluarkan regulasi untuk memperkuat sanksi keuangan terhadap Moskow.
Baca Juga: Putin Usir 755 Diplomat AS dari Rusia
Sanksi yang dijatuhkan oleh AS terkait dengan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS pada tahun lalu dan dukungan bagi pemberontak separatis di Ukraina timur.
"Kami yakin tindakan ini tidak beralasan dan merugikan hubungan keseluruhan antara negara kami," ujar Nauert.
(ian)