Kemlu Berharap Duta Muda ASEAN Bisa Jadi Perekat Persaudaraan
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Indonesia, Mayerfas menuturkan sebuah harapan besar disematkan kepada Duta Muda ASEAN. Hal itu disampaikan Mayerfas saat membuka final pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia di Balai Sarbini, semalam.
Mayerfas, yang mewakili Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang berhalangan hadir, menyatakan, salah satu harapannya adalah Duta Muda ASEAN dapat menjadi contoh, dan juga perekat persaudaraan masyarakat ASEAN.
"Saya menaruh harapan ke Duta Muda ASEAN agar menjadi role model, aktivis, dan perekat persaudaraan sesama pemuda ASEAN. Dan juga membantu sosialisasi dengan pemuda ASEAN lainnya," ucap Mayerfas.
Dia kemudian menuturkan, pagelaran Duta Muda ASEAN ini adalah bagian dari perayaan 50 tahun ASEAN. Sebelumnya, sebagai bagian dari perayaan tersebut, dilaksanakan sebuah parade yang berlokasi dari Monunem Nasional hingga kawasan Menteng.
"Ini yang namanya kesatuan dalam keberagaman. Acara ini juga untuk memastikan bahwa ASEAN dekat dan milik seluruh masyarakat, termasuk generasi muda dan penerus ASEAN," ungkapnya.
Seleksi Duta Muda ASEAN sendiri dimulai sejak April 2017. Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kemlu RI, Jose Tavares, mengatakan, setidaknya ada 700 orang dari seluruh wilayah Indonesia yang mengajukan diri menjadi Duta Muda ASEAN. Dari ratusan orang tersebut terpilih 53 orang, namun tiga di antaranya tidak bisa hadir dalam proses pematangan di Jakarta.
Ke-50 orang tersebut saat ini tengah menjalani karantina dan pemantapan. Materi yang akan diberikan selama karantina antara lain mengenai perkembangan kerja sama ASEAN, public speaking, kepemimpinan, kewirausahaan, beauty class dan kunjungan ke kantor Marta Tilaar Group, serta ke salah satu media di Jakarta. Pada periode ini akan dilakukan penilaian yang menjadi dasar penetapan 10 peserta terbaik.
Peserta asal Jakarta bernama Westra Tanribali akhirnya terpilih menjadi juara pertama Duta Muda ASEAN Indonesia, setelah melalui tiga tahap penjurian dalam babak final. Sedangkan di peringkat kedua ditempati oleh perserta asal Yogyakarta bernama Scholastika Asyana.
Mayerfas, yang mewakili Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang berhalangan hadir, menyatakan, salah satu harapannya adalah Duta Muda ASEAN dapat menjadi contoh, dan juga perekat persaudaraan masyarakat ASEAN.
"Saya menaruh harapan ke Duta Muda ASEAN agar menjadi role model, aktivis, dan perekat persaudaraan sesama pemuda ASEAN. Dan juga membantu sosialisasi dengan pemuda ASEAN lainnya," ucap Mayerfas.
Dia kemudian menuturkan, pagelaran Duta Muda ASEAN ini adalah bagian dari perayaan 50 tahun ASEAN. Sebelumnya, sebagai bagian dari perayaan tersebut, dilaksanakan sebuah parade yang berlokasi dari Monunem Nasional hingga kawasan Menteng.
"Ini yang namanya kesatuan dalam keberagaman. Acara ini juga untuk memastikan bahwa ASEAN dekat dan milik seluruh masyarakat, termasuk generasi muda dan penerus ASEAN," ungkapnya.
Seleksi Duta Muda ASEAN sendiri dimulai sejak April 2017. Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kemlu RI, Jose Tavares, mengatakan, setidaknya ada 700 orang dari seluruh wilayah Indonesia yang mengajukan diri menjadi Duta Muda ASEAN. Dari ratusan orang tersebut terpilih 53 orang, namun tiga di antaranya tidak bisa hadir dalam proses pematangan di Jakarta.
Ke-50 orang tersebut saat ini tengah menjalani karantina dan pemantapan. Materi yang akan diberikan selama karantina antara lain mengenai perkembangan kerja sama ASEAN, public speaking, kepemimpinan, kewirausahaan, beauty class dan kunjungan ke kantor Marta Tilaar Group, serta ke salah satu media di Jakarta. Pada periode ini akan dilakukan penilaian yang menjadi dasar penetapan 10 peserta terbaik.
Peserta asal Jakarta bernama Westra Tanribali akhirnya terpilih menjadi juara pertama Duta Muda ASEAN Indonesia, setelah melalui tiga tahap penjurian dalam babak final. Sedangkan di peringkat kedua ditempati oleh perserta asal Yogyakarta bernama Scholastika Asyana.
(esn)