Hadiri Forum FEALAC, Ini Usulan yang Dibawa Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, dijadwalakan akan menghadiri Forum for East Asia Latin America Cooperation atau FEALAC di Korea Selatan (Korsel). FEALAC adalah badan kerjasama negara Asia Timur dan Amerika Latin, yang beranggotakan 36 negara.
Menurut Direktur Kerja Sama Intra dan Antar Kawasan Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Dewi Tobing, salah satu inisiatif yang akan dibawa Indonesia dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan sebuah jaringan data yang nantinya dapat diakses oleh negara-negara FEALAC.
"Semua negara anggota FEALAC bisa mengakses jaringan data ini untuk semua informasi soal FEALAC, terutama soal dunia usaha dan soal potensi di kawasan regulasi. Laman tersebut sudah bisa diakses tapi masih terbatas. Kita sedang berusaha mengembangkannya. Memang ini inisiasi Indonesia jadi kita bisa mudah mendapatkan informasi," ucap Dewi di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Dewi kemudian menuturkan, selain pengembangan jaringan data, Indonesia juga menyampaikan rencana pembukaan FEALAC Youth Center dan FEALAC Youth Forum di Bandung. Lokasi pembukaan ini pun sudah disiapkan khusus oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
"Soal pembukaan ini nanti akan disampaikan saat di Busan. Ini bisa mendorong kerja sama antar pemuda negara anggota FEALAC lebih erat lagi," ungkapnya.
Sementara itu, juru bicara Kemlu RI, Arrmanantha Nassir menuturkan pertemuan ini akan menghasilkan Busan Declaration. Selain itu pertemuan ini juga akan mengasilkan FEALAC Fund dan juga FEALAC Action Plan.
FEALAC sendiri adalah salah satu organisasi terbesar di dunia, bila menyangkut masalah populasi warga. Jumlah populasi FEALAC mencapai 40 persen dari populasi dunia yaitu tiga miliar orang.
Menurut Direktur Kerja Sama Intra dan Antar Kawasan Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Dewi Tobing, salah satu inisiatif yang akan dibawa Indonesia dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan sebuah jaringan data yang nantinya dapat diakses oleh negara-negara FEALAC.
"Semua negara anggota FEALAC bisa mengakses jaringan data ini untuk semua informasi soal FEALAC, terutama soal dunia usaha dan soal potensi di kawasan regulasi. Laman tersebut sudah bisa diakses tapi masih terbatas. Kita sedang berusaha mengembangkannya. Memang ini inisiasi Indonesia jadi kita bisa mudah mendapatkan informasi," ucap Dewi di Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Dewi kemudian menuturkan, selain pengembangan jaringan data, Indonesia juga menyampaikan rencana pembukaan FEALAC Youth Center dan FEALAC Youth Forum di Bandung. Lokasi pembukaan ini pun sudah disiapkan khusus oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
"Soal pembukaan ini nanti akan disampaikan saat di Busan. Ini bisa mendorong kerja sama antar pemuda negara anggota FEALAC lebih erat lagi," ungkapnya.
Sementara itu, juru bicara Kemlu RI, Arrmanantha Nassir menuturkan pertemuan ini akan menghasilkan Busan Declaration. Selain itu pertemuan ini juga akan mengasilkan FEALAC Fund dan juga FEALAC Action Plan.
FEALAC sendiri adalah salah satu organisasi terbesar di dunia, bila menyangkut masalah populasi warga. Jumlah populasi FEALAC mencapai 40 persen dari populasi dunia yaitu tiga miliar orang.
(ian)